Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pemerintah Tangerang Raya Sibuk Bangun Dinasti hingga Nggak Peduli Soal Sampah dan Polusi

Maryza Surya Andari oleh Maryza Surya Andari
1 Juni 2024
A A
Pemerintah Tangerang Raya Sibuk Bangun Dinasti hingga Nggak Peduli Soal Sampah dan Polusi

Pemerintah Tangerang Raya Sibuk Bangun Dinasti hingga Nggak Peduli Soal Sampah dan Polusi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mencoba mendatangi kantor desa hingga kecamatan

Kecewa dengan tanggapan pemerintah yang adem ayem, suami saya akhirnya berinisiatif mendatangi kantor desa hingga kecamatan tempat tinggal kami. Tepatnya di Desa Sampora, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Di sana, kami mendapat jawaban diplomatis dari para pejabat publik. Mereka mengatakan bahwa sudah tersedia armada pengangkut sampah, tetapi warga diwajibkan membayar iuran Rp30 ribu per kepala keluarga. Warga yang membakar sampah itu keberatan dengan biaya Rp30 ribu sebulan itu dan memilih membakar sampah sembarangan.

Kami sekeluarga tinggal di wilayah BSD, wilayah yang dikelola oleh Sinarmas Land. Cluster perumahan BSD masih banyak yang berdempetan dan dibatasi tembok saja dengan warga lokal yang sudah tinggal di wilayah ini turun-temurun bertahun-tahun. Warga cluster kami berusaha membuka pintu diskusi dengan warga dekat rumah kami dengan mendatangi rumah warga yang membakar sampah.

Memang jalanan ke dalam perkampungan warga di belakang cluster rumah kami itu sempit dan tidak ada infrastruktur pengelolaan sampah. Diskusi dengan warga tahun 2023 nihil hasilnya karena warga tetap membakar sampah. Situasi ini terjadi dalam kurun waktu pemerintah daerah Tangerang Raya mengeluarkan peraturan mengenai pembakaran sampah. Saat itu warga tetap saja membakar sampah, tidak ada yang menegur, tidak ada yang takut didenda atau dipenjara, hingga detik ini.

Akhirnya langkah terakhir kami mengadukan pembakaran sampah di titik-titik yang kami ketahui kepada Sinarmas Land. Setelah beberapa kali aduan dan informasi bahwa kami baru memiliki bayi yang berisiko menghirup asap pembakaran, developer bertindak.

Setiap kali ada pembakaran sampah, tim security cluster akan bergerak dan mengingatkan warga. Anggota security yang biasanya direkrut dari warga lokal juga akan diberhentikan jika masih ada pembakaran sampah. Tindakan ini lumayan menekan angka pembakaran sampah yang masif di lingkungan kami pada tahun lalu.

Realitas pahit hidup di Tangerang Raya yang pejabatnya berlomba-lomba mengamankan kekuasaan dan harta, tapi lupa rakyatnya sesak napas karena polusi asap

Bagaimana dengan hari ini tahun 2024? Seolah tidak ada perbaikan, kejadian 2023 nyatanya terulang kembali. Bakar sampah lagi, polusi dan udara pekat asap lagi, dan anak-anak sakit ISPA lagi.

Yang mengganggu pemikiran saya sebagai rakyat dan warga negara biasa yang tinggal di Tangerang Raya adalah uang iuran sampah senilai Rp30 ribu per bulan per KK. Sebagian orang memang mempertanyakan, Rp30 ribu saja kok nggak mau bayar, tapi bagi saya justru kebalikannya. Jika saja uang anggaran belanja daerah tidak banyak disunat sana sini, saya yakin pasti pemerintah daerah Tangerang Raya mampu menyubisidi warga kurang mampu untuk mengelola sampah.

Baca Juga:

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Faktanya, sebagian Tangerang Raya adalah wilayah industri, sementara sebagian lainnya adalah kota mandiri. Tentu perputaran uang dan pajak daerah di sini besar. Apakah tidak cukup untuk subsidi silang iuran sampah segelintir warga yang kurang mampu? Rp30 ribu yang tak seberapa dibandingkan kerugian kesehatan di masa mendatang, apakah pejabat terhormat pernah berpikir panjang?

Namun inilah realitas hidup di Tangerang Raya, wilayah yang berkembang pesat dan sebagian menjadi proyek strategis nasional. Pejabat dan keluarganya berlomba-lomba mengamankan kekuasaan dan harta, tapi lupa menengok warga yang sesak napas karena polusi asap.

Mengutip pernyataan Komnas HAM di tahun 2019, pencemaran udara adalah pelanggaran HAM. Udara bersih dan bebas partikel PM 2.5 seharusnya dihirup oleh semua rakyat Tangerang Raya, baik yang tinggal di perkampungan maupun perumahan yang dikembangkan pihak swasta.

Penulis: Maryza Surya Andari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nggak Semua Tangerang Itu Mewah dan Modern seperti BSD dan Alam Sutera, Masih Ada Kabupaten Tangerang!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 1 Juni 2024 oleh

Tags: bakar sampahpolusipolusi udaraSampahtangerangtangerang raya
Maryza Surya Andari

Maryza Surya Andari

Ibu bekerja yang bercita-cita menjadi penulis.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Kerja FnB Caci Maki Dinormalisasi Bikin Mental Hancur (Unsplash)

Sisi Gelap Bekerja di FnB Tangerang: Gaji di Bawah Standar, Owner Bengis, Caci Maki Dinormalisasi, hingga Mental yang Hancur

11 Agustus 2025
3 Privilese Warga Bantargebang yang Nggak Dimiliki Warga Daerah Lain

3 Privilese Warga Bantargebang yang Nggak Dimiliki Warga Daerah Lain

18 Agustus 2023
Jalan Pemda Tigaraksa Tangerang, Jalan yang Menguji Kestabilan Pengendara Motor. Cocok Dilalui sebelum Ujian SIM

Jalan Pemda Tigaraksa Tangerang, Jalan yang Menguji Kestabilan Pengendara Motor. Cocok Dilalui sebelum Ujian SIM

15 April 2024
Motor Listrik: Menurunkan Polusi Udara, tetapi Meningkatkan Risiko Kecelakaan

Motor Listrik: Menurunkan Polusi Udara, tetapi Meningkatkan Risiko Kecelakaan

21 Juli 2024
Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan Mojok.co

Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan

18 Oktober 2025
Meneladani Tukang Sampah di Bulan Ramadan: Tetap Bersyukur Sambil Menahan Lapar dan Bau Sampah Mojok.co

Meneladani Tukang Sampah di Bulan Ramadan: Tetap Bersyukur Sambil Menahan Lapar dan Bau Sampah

2 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.