Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Pelayan Adminduk Kelurahan, Pekerjaan Sederhana yang Berisiko Tinggi

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
3 Desember 2023
A A
Pelayan Adminduk Kelurahan, Pekerjaannya Sederhana yang Berisiko Tinggi Mojok.co

Pelayan Adminduk Kelurahan, Pekerjaannya Sederhana yang Berisiko Tinggi unsplash.com

Share on FacebookShare on Twitter

Tahun ini saya berkesempatan mengikuti program magang untuk syarat kelulusan kuliah. Saya magang menjadi pelayan administrasi kependudukan (adminduk) salah satu kantor kelurahan di Surabaya. Pelayan adminduk kelurahan adalah petugas yang mengurus semua permasalahan berkas-berkas adminduk. Misalnya, mengurus pembuatan Kartu Keluarga, KTP, Akta Kelahiran, Akta Kematian, perpindahan penduduk, dan lain-lain. 

Sekilas, pekerjaan ini tampak sederhana, bahkan sepele. Sehari-hari mungkin terlihat hanya duduk-duduk di depan meja palayanan kantor kelurahan. Padahal di balik itu, pelayan adminduk kelurahan memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat. Satu kesalahan dilakukan pelayan adminduk kelurahan bisa berdampak panjang. 

Pelayan adminduk kelurahan perlu super teliti

Ketelitian adalah tantangan utama pelayan adminduk. Sedikit kesalahan saja akan merepotkan banyak pihak karena menyangkut dokumen kependudukan. Proses untuk memperbaikinya pun rumit dan membutuhkan waktu lama.

Saat saya magang, saya diminta menginput segala jenis berkas yang memenuhi syarat agar seorang bayi/anak dapat diakui identitas kependudukannya. Hal ini bukan sesuatu yang mudah. Pasalnya, syarat-syarat berkasnya cukup banyak dan harus dicek satu-persatu. Berkas yang dibutuhkan adalah surat kelahiran dari dokter (asli), akta pernikahan orang tua (asli), fotokopi KTP saksi, fotokopi KTP orang tua, hingga kartu keluarga orang tua.

Setelah syarat-syarat lengkap, langkah berikutnya saya harus input data nama, tempat tanggal lahir, dan agama. Pernah waktu itu, ketika permintaan akta kelahiran ini sangat membludak, saya menjadi kurang teliti mengisi kolom nama lengkap bayi. Misalkan, nama bayi yang diberikan orang tuanya bertuliskan “Agus Mulyadi“, tetapi saya isi menjadi “Agus Muliadi”.

Secara penyebutannya, dua nama itu memang tampak sama, tapi kan berbeda dengan nama yang dimaksud oleh orang tuanya. Padahal orang tua punya maksud atau doa menyematkan sebuah nama ke anaknya. Kalau kesalahan penulisan nama ini dibiarkan dan baru diurus ketika anak sudah dewasa, prosesnya akan sangat panjang. Bahkan, bisa sampai ke tahap persidangan di pengadilan negeri.

Menuntut kejujuran 

Saya sepakat, kalau semua pekerjaan di dunia ini syaratnya harus jujur, apa pun itu, termasuk menjadi pelayan adminduk. Pasalnya, setiap hari kita akan bertemu dengan KTP, KK, NIK, dan informasi lain yang mencakup identitas seseorang. Kalau nggak jujur, bisa saja pelayan adminduk kelurahan menjual identitas tersebut ke tangan-tangan yang nggak bertanggung jawab. Akhirnya, banyak orang dirugikan.

Belum lagi kalau ada permintaan membuat Akta Kematian. Bagi saya, pengurusan Akta Kematian adalah permintaan yang sangat riskan. Sebab, ini hubungannya dengan eksistensi seseorang. Misalnya saja (ini belum pernah saya alami), ada orang yang ingin membuat Akta Kematian untuk dokumen kematian keluarganya. Akan tetapi, ternyata orang ini memiliki tujuan dan maksud tertentu, misalnya warisan.

Baca Juga:

Microsoft Word Adalah Mimpi Buruk Pegawai Kelurahan: Digitalisasi Nyatanya Masih Sebatas Imajinasi

Layanan Adminduk Ribet dan Cuma Bikin Kecewa: Jember Harusnya Belajar dari Surabaya

Jika nggak dibarengi dengan kejujuran dan ketelitian 100 persen, maka bisa saja orang yang kita buatkan Akta Kematian ternyata masih hidup. Sementara dalam dokumen kependudukan beliau sudah tertulis mati. Nah lho, bagaimana jika terjadi demikian. Sudah dipastikan ini akan masuk ke meja persidangan. Bahkan, kita bisa dituntut, didenda, atau dipenjara.

Kena semprot warga sudah biasa

Menjadi pelayan adminduk kelurahan berisiko besar kena semprot warga. Pernah saya melayani warga yang ingin mengurus berkas pindah. Namun, ternyata ada satu berkas yang kurang. Berkali-kali saya hubungi nomor yang tertera, tapi tidak aktif. 

Satu bulan kemudian, warga ini datang ke kantor kelurahan untuk mengambil berkas pindah yang sudah diurus berupa KK dan KTP baru. Saya berusaha menjelaskan dokumen tersebut belum jadi karena berkas yang belum lengkap. Saya langsung dimaki-maki di depan petugas dan warga lain. 

Pengalaman pahit lain, banyak warga yang tidak mengetahui ketika blangko KTP habis, warga dialihkan untuk melakukan pembuatan KTP digital. Suatu hari hari ada seseorang yang ingin memperbarui KTP karena sudah buram. Sambil menunggu blangko KTP tersedia, saya arahkan untuk membuat KTP digital melalui ponsel. Beliau menolak dengan kasar, dan berharap KTPnya akan jadi sebulan lagi.

Pekerjaan pelayan adminduk kelurahan mungkin terlihat begitu-begitu saja. Padahal di balik itu, punya tanggung jawab sangat besar. Mulai dari ketelitian, kejujuran ketika menangani berkas, hingga harus siap-siap disemprot warga. Oleh karena itu, ketika bertemu dengan pelayan adminduk kelurahan jangan pandang sebelah mata dan tetap hargai ya. 

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Perbedaan Lurah dan Kepala Desa: Jabatan yang Sering Dikira Sama, padahal Berbeda Jauh

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2023 oleh

Tags: pegawai kelurahan'Pelayan Adminduk Kelurahanpelayan administrasi kependudukan
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

Microsoft Word Adalah Mimpi Buruk Pegawai Kelurahan: Digitalisasi Nyatanya Masih Sebatas Imajinasi

Microsoft Word Adalah Mimpi Buruk Pegawai Kelurahan: Digitalisasi Nyatanya Masih Sebatas Imajinasi

16 April 2025
Layanan Adminduk Ribet dan Cuma Bikin Kecewa: Jember Harusnya Belajar dari Surabaya

Layanan Adminduk Ribet dan Cuma Bikin Kecewa: Jember Harusnya Belajar dari Surabaya

12 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

Š 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

Š 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.