Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pelabuhan Ujung Muncar, Tempat Nyore yang Paling Tidak Kondusif di Banyuwangi

Rino Andreanto oleh Rino Andreanto
20 Oktober 2023
A A
Pelabuhan Ujung Muncar, Tempat Nyore yang Paling Tidak Kondusif di Banyuwangi

Pelabuhan Ujung Muncar, Tempat Nyore yang Paling Tidak Kondusif di Banyuwangi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau mau nyore di Banyuwangi, jangan di Pelabuhan Ujung Muncar deh. Serius, tempatnya mulai nggak asyik

Mencari tempat yang nyaman untuk menikmati sore hari adalah sebuah culture baru di kalangan anak muda jaman sekarang. Tak sedikit sebagian dari mereka yang meyakini bahwa hal ini berguna untuk membantu melepas penat ketika pulang kerja ataupun sekedar untuk kebutuhan instastory belaka.

Di Banyuwangi hal seperti ini pun juga berlaku. Banyak sekali tempat-tempat yang dulunya bukan apa-apa, tapi sekarang mendadak ramai dikunjungi oleh para remaja, terutama pada sore hari. Banyuwangi yang notabene adalah kabupaten yang berfokus pada pariwisatanya pun seolah memfasilitasi culture baru ini.

Namun menurut saya, tak semua tempat nyore di Banyuwangi sekondusif itu. Pelabuhan Ujung Muncar, contohnya.

Pelabuhan yang berada di ujung timur Banyuwangi ini, beberapa tahun terakhir mulai ramai dikunjungi oleh para remaja. Warung-warung kopi pun mulai didirikan di setiap penjurunya. Namun, Pelabuhan Ujung Muncar mungkin hanya cocok dijadikan tempat nyore untuk sebagian orang yang numpang foto aja.

Sedangkan untuk orang-orang yang memang memiliki keinginan untuk menikmati momen senja, saran saya mending cari tempat lain aja deh. Soalnya tempat ini nggak sekondusif yang kalian bayangkan.

Kebersihan Pelabuhan Ujung Muncar kurang terjaga

Jujur saya agak bingung jika harus membahas hal ini. Saking kotornya Pelabuhan Ujung Muncar ini, kadang saya sampai bertanya-tanya tentang keberadaan petugas kebersihan setempat. Kalau emang nggak ada, minimal peraturannya ditegasin lagi dong. Tapi nggak mungkin juga sih, tempat yang sebesar dan seramai ini nggak ada petugas kebersihannya.

Memang salah satu PR dari Banyuwangi adalah tentang kebersihannya, terutama di area tempat wisata. Namun, jika kalian ke tempat ini, mungkin ini udah lebih parah dari apa yang kalian bayangkan. Selain warung kopi, tempat ini juga memfasilitasi area khusus bagi para pedagang jajanan. Masalahnya, titik inilah yang menjadi pusat menumpuknya sampah-sampah itu. Yang antara lain disebabkan oleh para pembeli yang membuang bungkus jajanannya sembarangan.

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

Bahkan tak jarang beberapa titik sampai memunculkan bau yang tak sedap gara-gara sampah menumpuk. Jangankan mau ngopi, mau nafas aja kesusahan pastinya kalau udah begini.

Memang, memberikan tempat kepada para pelaku UMKM adalah hal yang sangat baik. Tapi, kebersihannya mohon diperhatikan juga dong. Nggak asal ngasih tempat aja, tapi giliran mengedukasi malah lepas tangan. Minimal kasih peraturan yang tegas dong. Sekarang saya tanya, orang mana yang bahagia menikmati senja di antara sampah yang berserakan? Mikir!

Knalpot brong dan premanisme

Biasanya, nyore tuh paling enak jika ditemani dengan lagu-lagu yang kita suka. Tapi coba bayangkan, ketika sedang asyik-asyiknya menikmati senja, tapi terganggu suara knalpot brong.

Untuk hal ini, saya berani jamin seratus persen pasti akan Anda temui di Pelabuhan Ujung Muncar Banyuwangi. Tak jarang beberapa orang yang ke sini pun akhirnya terganggu oleh kelakuan beberapa oknum ini. Yang lebih parahnya lagi, tak menutup kemungkinan, Anda akan bertemu dengan beberapa preman di sini. Kebanyakan dari mereka dalam pengaruh alkohol, sih. Tapi apa pun itu, perilaku ini sangat tidak dibenarkan.

Tak jarang mereka meminta uang secara paksa atau yang lebih sering sih ngajakin berantem sambil teriak-teriak. Kenapa? Mana saya tahu. Ngeselin kan?

Walaupun akhir-akhir ini hal itu sudah jarang terjadi, yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa hal itu masih ada. Siapa yang nggak terganggu?

Minimnya penerangan jalan

Masalah yang terakhir juga tak kalah penting untuk segera dibenahi. Masalah ini adalah penerangan jalan, terutama persimpangan jalan menuju ke tepi lautnya. Sebetulnya, jalanan di area Pelabuhan Ujung Muncar Banyuwangi sudah sangat bagus, bagus banget malahan. Bahkan lebih bagus dari jalan poros di Kecamatan Srono yang terkenal dengan lubangnya itu.

Namun bagusnya kualitas jalanan tak dibarengi oleh memadainya penerangan lampunya. Kalau untuk lampu jalan yang ada di tepi lautnya nggak masalah deh. Walau tanpa lampu jalan pun di sana akan tetap terang, karena keberadaan beberapa warung kopi. Yang jadi masalah adalah lampu penerangan yang bahkan tidak dipasang di beberapa area penting. Misalnya, setelah pintu masuk dan area sebelum menuju pintu keluar.

Hal ini tentu sangat krusial jika mengingat bahwa banyak orang yang pulang dari Pelabuhan Ujung Muncar ketika sudah memasuki malam hari. Melihat banyaknya orang yang ingin keluar dari area itu di malam hari, tapi tidak dibarengi oleh banyaknya lampu penerangan, tentu akan sangat membahayakan pengendara yang berlalu lalang di situ. Apalagi di Banyuwangi banyak banget kendaraan bermotor yang penerangannya dibuat minim atau bahkan dihilangkan dengan alasan tren, padahal mah norak.

Jadi saran saya, mending nyore di tempat lain aja deh kalau di Banyuwangi. Jangan di Pelabuhan Ujung Muncar. Masih banyak kok tempat-tempat yang lebih kondusif dan proper dari tempat ini. Di Plengsengan dekat Pantai Boom juga bisa kok, nuansanya juga mirip-mirip dan lebih kondusif tentunya. Tapi kalau emang kalian siap menghadapi beberapa masalah di atas sih, ya silakan aja. Itu hak kalian juga kok.

Penulis: Rino Andreanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sebagai Orang Banyuwangi, Saya Merasa Sudah Saatnya Julukan “Banyuwangi Kota Santet” Dihilangkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2023 oleh

Tags: Banyuwangikumuhpelabuhan ujung muncarpremantempat wisata
Rino Andreanto

Rino Andreanto

Alumni pondok pesantren yang lahir di Banyuwangi. Hobi membaca, menulis, dan hal-hal berbau komedi.

ArtikelTerkait

Kecamatan Ijen, Jalur Alternatif Banyuwangi-Bondowoso yang Kondisinya Nggak Karu-karuan

Kecamatan Ijen, Jalur Alternatif Banyuwangi-Bondowoso yang Kondisinya Memprihatinkan

17 Juni 2023
5 Alasan Jalur Pantura Situbondo Rawan Kecelakaan

5 Alasan Jalur Pantura Situbondo Rawan Kecelakaan

28 Maret 2022
Tragedi di Balik Indahnya Wisata Pantai Pangandaran (Unsplash.com)

Tragedi di Balik Indahnya Wisata Pantai Pangandaran

20 Agustus 2022
Warung Makan yang Nggak Mencantumkan Harga Makanan Lebih Baik Dihindari Saja daripada Kena Prank Harga Mojok.co

Warung Makan yang Nggak Mencantumkan Harga Makanan Lebih Baik Dihindari Saja daripada Kena Prank Harga

25 Februari 2024
Wonosobo Memang Kota Preman, tapi Ada Sisi Positifnya

Wonosobo Memang Kota Preman, tapi Ada Sisi Positifnya

1 Agustus 2024
5 Tempat Wisata yang Sering Dikira di Ambon, padahal Bukan. Salahnya Kejauhan! Mojok.co

5 Tempat Wisata yang Sering Dikira di Ambon, padahal Bukan. Ngawurnya Keterlaluan!

15 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.