Pelabuhan Kendal jadi pelabuhan niaga internasional hanya mimpi
Target Pelabuhan Kendal menjadi pelabuhan niaga internasional sepertinya terlalu muluk. Lha bagaimana, investor nasional dari kalangan BUMN saja enggan masuk ke pelabuhan ini. Padahal, secara lokasi, tempat ini sebenarnya cukup strategis karena bersebelahan dengan Kawasan Industri Kendal. Meski ada Perusahaan yang berminat, pola birokrasi yang politis dan berbelit-belit membuat pengajuan beberapa perusahaan atau investor logistik tertahan begitu saja di dinas terkait.
Hal itu menjadi salah satu “penyakit” yang dibiarkan selain ketersediaan fasilitas yang makin rusak. Kabarnya, sudah ada dua perusahaan lokal berstatus BUMN yang telah mengajukan sewa. Namun, status pengajuannya masih tidak jelas hingga saat ini mau diterima atau ditolak.
Penyebab lain yang disinyalir menjadi biang keladi sepinya pelabuhan ini adalah statusnya yang kalah saing dengan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang dan Pelabuhan Batang. Khusus untuk Pelabuhan Tanjung Emas, pelabuhan ini memang telah terintegrasikan dengan Kawasan Industri yang ada di Semarang. Hal itu memudahkan perusahaan logistik atau industri olahan, khususnya mengenai biaya yang dikeluarkan.
Kawasan Industri Kendal belum mampu diandalkan
Selain persaingan dengan pelabuhan lain, Kawasan Industri Kendal memang belum sepenuhnya bisa diandalkan. Kawasan ini masih kurang diminati industri-industri skala besar dan internasional. Penyerapan tenaga kerja di kawasan industri ini juga masih sangat minim. Oleh karena itu, keberadaan Pelabuhan Kendal yang diharapkan bisa jadi pintu masuk investor jadi terkesan sia-sia. Ujung-ujungnya hanya jadi pintu usang yang terbuka tanpa ada yang mau memasukinya.
Kondisi pelabuhan Kendal ini jadi gambaran tentang sebuah kabupaten yang bingung. Kabupaten yang tidak tahu fokus pembangunan ekonominya. Kalau dilihat saat ini, infrastruktur penunjangnya tersedia, tapi dibiarkan terbengkalai. Sekarang coba tengok, Kendal punya Balai Latihan Kerja, tapi dibiarkan kosong. Kendal juga punya Pasar Welerti Baru, tapi nggak tahu kapan peresmiannya. Terminal-terminal di sana tidak berfungsi sebagai terminal. Selain itu, masih ada segudang fasilitas lain yang dibiarkan kumuh dan jadi bangkai.
Mau bagaimana lagi, bupati yang menjabat sekarang sedang sibuk permak diri di media sosial. Katanya sih, beliau ingin fokus mau maju jadi Gubernur Jawa Tengah.
Ya setidaknya, Pelabuhan Kendal ini masih tetap bermanfaat, paling tidak untuk para pemancing. Ke depannya, daripada mubazir, tempat ini ini sebaiknya dialihfungsikan saja sebagai Tempat Pemancingan Umum. Warga Kendal happy, Pemkabnya juga nggak pusing. Iya toh?
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kendal: Slogannya Kota Handal, tapi Kondisi Jalannya Bikin Kita Mual
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.