Mencicipi Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Blora yang Viral karena Jualan Langsung di Dapur

Mencicipi Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Blora yang Viral karena Jualan Langsung di Dapur Mojok.co

Mencicipi Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Blora yang Viral karena Jualan Langsung di Dapur (doc: Rudy Tri Hermawan)

Beberapa waktu terakhir ada satu warung pecel di Blora yang sedang viral, namanya Pecel Pawon Mbah Minah. Tidak hanya terkenal di kalangan warga Blora, warung pecel ini juga diburu oleh warga dari daerah-daerah lain di luar Blora. Saya jadi bertanya-tanya, apa sih spesialnya kuliner Blora yang satu ini? 

Demi menjawab rasa penasaran itu, saya mampir langsung ke Pecel Pawon Mbah Minah. Seperti namanya, pelanggan yang datang dilayani langsung dari pawon atau dapur. Kebetulan dapur untuk memasak dan menjual pecel itu berada di samping sebuah rumah utama penjual. 

Ketika masuk ke dapur tersebut, suasana sederhana khas pedesaan sungguh terasa. Bukan dapur yang dibuat-buat agar terlihat ndeso ya, dapur tersebut benar-benar digunakan untuk memasak sehari-hari. Mulai dari memasak nasi, menggoreng tempe, merebus sayur-sayuran dan meracik bumbu pecel. Kalian bahkan bisa melihat langsung proses pembuatannya. 

Pengalaman mencicipi kuliner Blora langsung dari dapur ini ternyata menarik perhatian banyak orang. Ada kesan autentik entah dari suasana maupun bahan-bahan yang digunakan. Apalagi, rasa Pecel Pawon Mbah Minah betulan enak. 

Pecel Pawon Mbah Minah sayurannya lengkap, bumbunya enak

Pecel panganan yang tidak asing lagi di lidah orang Indonesia. Makanan ini ada banyak ragamnya mulai dari pecel khas Madiun, pecel tumpang dari Kediri, pecel khas Ponorogo, dan masih banyak yang lainnya. Keanekaragaman ini membuat pecinta pecel tidak pernah kehabisan referensi untuk berburu pecel.

Nah, kalau kalian penggemar panganan ini, Pecel Pawon Mbah Minah bisa dimasukkan ke dalam daftar yang wajib dikunjungi. Warung pecel ini menyajikan sayuran yang lengkap seperti pecel lainnya. Ada daun ketela (orang Blora biasa menyebutnya dong telo), kacang panjang, taoge, dan mlanding (ada yang menyebutnya lamtoro atau petai cina). 

Pembedanya, Pecel Pawon Mbah Minah menambahkan satu sayuran yang jadi ciri khas yaitu ale. Ale adalah kecambah dari lamtoro/petai cina. Beneran deh, nasi pecel yang ada alenya ya hanya nasi pecelnya Mbah Minah. Di sini juga menyediakan mi kuning bagi yang menginginkannya. Jadi bahan-bahannya dijamin betul-betul lengkap. 

Soal rasa bumbu pecel Mbah Minah, tidak perlu ditanyakan lagi, benar-benar mantul. Rasanya gurih, kacangnya terasa, dan dibalut rasa pedas yang bikin ketagihan. Bagi kalian pecinta kuliner dengan cita rasa pedas seperti saya, kuliner blora yang satu ini adalah pilihan yang tepat. 

Selidik punya selidik, bumbu  Pecel Pawon Mbah Minah ini ternyata resep turun temurun. Pantas saja enak ya. Semua bumbu yang digunakan adalah racikan sendiri dan nggak pakai penyedap rasa pabrikan. 

Makanan pendamping yang lezat

Makanan pendamping di sini yang saya maksud adalah tempe goreng. Makan Pecel Pawon Mbah Minah tanpa tempe goreng rasanya seperti sayur tanpa garam alias kurang lengkap. Tempe di warung ini begitu lezat karena berasal dari tempe mentah yang dibungkus daun jati. Tempe kemudian digoreng menggunakan tepung beras hasil racikan sendiri alias. Ingat ya racikan sendiri, bukan tepung beras instan sehingga rasa krispi tempenya nendang banget.

Satu hal lagi yang membuat saya salut adalah cara mengolah makanannya. Di saat gempuran kompor gas digunakan untuk memasak, nasi pecel mbah Minah ini masih menggunakan peralatan tradisional berupa tungku lengkap dengan kayu bakarnya. Cita rasa masakan yang dihasilkan bener-bener beda dengan makanan yang diolah menggunakan kompor gas, Lur. Coba ke sini deh kalau nggak percaya.

Baca halaman selanjutnya: Pecel Pawon Mbah Minah nggak cocok untuk ….

Pecel Pawon Mbah Minah nggak cocok untuk orang yang bangun siang

Bagi kalian yang rumahnya jauh dari Pecel Pawon Mbah Minah yang terletak di Randublatung, saya sarankan untuk berangkat pagi-pagi sekali. Pecel ini begitu digemari sehingga sering habis ketika siang hari. Sangat sayang bukan kalau sudah menempuh jarak jauh, tapi pecelnya sudah ludes terjual.

Selain berangkat pagi, kalau ingin memastikan pecel masih tersedia atau tidak, kalian bisa menghubungi nomor WA Pecel Pawon Mbah Minah yang tertera di Instagram. Informasi yang saya dapatkan, kuliner Blora yang satu ini biasanya buka mulai 05.30 WIB sampai habis atau sekitar jam 8 pagi. Buat kalian yang suka bangun siang, rasanya nggak cocok dengan kuliner yang satu ini deh. 

Lokasi nasi pecel mbah Minah terletak di Jalan Ronggolawe Gang Kutilang, Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Kalian nggak perlu takut kesasar karena berbekal Google Maps lokasi bisa dengan mudah ditemukan. 

Penjualnya bukan Mbah Minah

Nama kuliner blora yang satu ini memang Pecel Pawon Mbah Minah, tapi yang jualan ternyata bukan Mbah Minah, lho. Jadi  begini, warung pecel ini sudah berdiri hampir satu abad yang lalu. Mbah Minah adalah generasi awal yang merintis warung ini. Saat ini warung pecel ini dikelola oleh generasi kedua yang bernama Mbah Sulasmi. 

Saya sempat berbincang dengan Mbah Sulasmi yang saat ini sudah berusia 73 tahun. Menurut beliau, cara berjualan pecel seperti ini (di dapur) dilakukan untuk melanjutkan tradisi yang diwariskan oleh Mbah Minah. Tidak disangka, niat melanjutkan tradisi ini justru jadi ciri khas warung pecel ini. 

Soal Pecel Pawon Mbah Minah yang viral, Mbah Sulasmi mengungkapkan itu semua berkat anak cucunya. Mereka membantu mbah Sulasmi untuk mempromosikan Pecel Pawon Mbah Minah di Instagram dan media sosial lain. Hasilnya, warung ini dikenal oleh masyarakat luas, bahkan hingga warga di luar Blora. Pelanggan berdatangan dari Bojonegoro, Semarang, Solo, Surabaya, Malang dan sebagainya.

Nah, buat kalian yang belum pernah mencicipi kuliner khas Blora yang lagi viral ini buruan datang ke Randublatung. Tapi, ingat ya, kalian harus datangnya pagi-pagi bener agar nggak kecewa karena nasi pecelnya habis. Sukses terus untuk Pecel Pawon Mbah Minah!

Penulis: Rudy Tri Hermawan
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Fakta Ungker, Kepompong Ulat Jati yang Jadi Kuliner Khas Blora

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version