Sejak awal melihat postingan acara Intimate Talk di akun X @INABadminton, saya sudah yakin postingan tersebut pasti bakal ramai oleh hujatan. Dan benar saja, tak lama setelahnya, netijen yang rata-rata adalah BL Ina (Badminton Lovers Indonesia, sebutan bagi para pencinta badminton tanah air), menyerbu postingan tersebut. Tak sedikit para BL yang menilai bahwa acara semalam adalah pengalihan isu dari nol gelar badminton Indonesia di ajang World Tour Final (WTF) 2023.
Bagi yang belum tahu, World Tour Final adalah turnamen badminton yang digelar setiap Desember, sebagai puncak sekaligus penutup turnamen. Para peserta WTF adalah para pemain dengan poin tertinggi dari sepanjang kalender BWF World Tour.
Pada 2023 ini, Indonesia meloloskan sebayak 6 wakil. Mereka adalah Jonathan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Georgia Mariska Tunjung, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva. Sayang, perjuangan tim merah putih mentok di semifinal. Itu pun cuma satu orang doang, yaitu Jonathan Christie. Padahal di BWF tahun sebelumnya, ada 5 wakil di semifinal dan 2 wakil di final. Surem.
Mending Intimate Talk bareng pengurus PBSI!
Kembali soal Intimate Talk with Pram. Tanpa bermaksud mengecilkan peran seorang Pramudya Kusumawardana, tapi, saya setuju dengan netijen. Saya setuju bahwa acara Intimate Talk with Pram ini nggak penting banget. Ya, kecuali kalau akun resmi Badminton Indonesia mau berubah jadi akun gosip atau podcast ala-ala Densu atau Dedy Corbuzier.
Maksud saya, apa sih urgensi acara Intimate Talk with Pram ini? Kalau pun mau bikin intimate talk, tentu lebih berfaedah jika yang dihadirkan adalah para petinggi PBSI, mulai dari ketua umum, ketua harian hingga kabid binpresnya. Kemudian, coba dong ketiganya, ketiganya loh ya, jangan cuma kabid binpresnya aja yang dijadikan samsak. Berani nggak menyampaikan pada publik tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi di dunia badminton Indonesia?
Bisa-bisanya negara yang dulu dijadikan kiblat badminton sekarang jadi nol prestasi pada Kejuaraan Besar 2023? Ya Kejuaraan Dunia, Sudirman Cup, Indonesia Open, China Open, Asian Games dan terakhir BWF World Tour Finals.
Sekalian evaluasi, berani?
Nah, di acara Intimate Talk with pengurus PBSI nanti, sekalian deh dijawab pertanyaan yang sudah sering BL Ina pertanyakan. Misalnya tentang kenapa banyak atlet yang bolak-balik cedera? Sedih tauk lihat atlet on cour yang kaki dan lengannya penuh dengan plester. Apalagi waktu lihat Daniel beberapa waktu lalu. Lengannya udah kek lontong aja.
Sebenarnya bisa nggak sih PBSI ngurus para atlet? Tanda tanya besar loh ini. Belum kalau bicara tentang kontrak pelatih yang nggak jelas. Bahas juga sekalian persiapan Olympic yang sudah di depan mata. See? Banyak loh yang bisa PBSI urus timbang bikin acara Intimate Talk with Pram yang jatuhnya malah kek lambe turah.
Ayolah PBSI, BL Ina memang butuh transparansi. Tapi, bukan berarti semua-muanya harus dikontenin. Pram keluar dari Pelatnas dibikin talk show, ada atlet maen lego dikontenin di akun federasi. Like… apa, sih? Giliran hal yang krusial malah tidak ada informasi. Sekalinya ada informasi, yang muncul maning-maning kabid binpresnya.
Tapi, yah, we are PBSI. PBSI yang makin ke sini makin meng-hadeh banget. Pengurus jelek, PR jelek, prestasi jelek. Sekarang postingannya lebih kaya akun gosip lagi, ampun dah.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban