Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi Potensial, tapi Malah Kumuh dan Nggak Terawat

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
18 Maret 2025
A A
Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi Potensial, tapi Malah Kumuh dan Nggak Terawat

Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi Potensial, tapi Malah Kumuh dan Nggak Terawat (Hiroshi Sanjuro via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa kali main ke Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi, tapi tempat ini malah semakin nggak terawat.

Pantai nyaris selalu masuk dalam opsi tujuan wisata bagi sebagian orang. Beberapa hal yang ingin didapat atau menjadi incaran oleh para wisatawan yang berkunjung biasanya pemandangan asri, angin sejuk, main air sekaligus pasir, nggak sedikit juga yang ingin berjemur. Ya, nggak jauh-jauh dari itu.

Bagi saya yang tinggal di Jawa Barat, saat ingin berlibur ke pantai, Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi sudah pasti masuk dalam daftar rencana. Jarak menjadi pertimbangan utama karena terbilang masih terjangkau jika dibandingkan dengan pantai lainnya.

Entah sudah berapa kali saya ke Pelabuhan Ratu. Sejak kecil, Ibu dan Bapak sudah mengajak saya ke pantai yang jaraknya sekitar 50 km dari Bogor ini. Beberapa kali, bahkan sampai dengan usia remaja. Setelah memasuki masa perkuliahan, sesekali saya melancong bersama teman-teman lainnya. Sekaligus touring tipis-tipis lah.

Dari pengalaman tersebut, akhirnya saya menyadari satu hal. Makin ke sini, Pantai Selatan—julukan pantai Pelabuhan Ratu—sebagai salah satu destinasi wisata dari berbagai penjuru khususnya area Jawa Barat, makin kumuh dan seperti tidak mendapat perhatian yang layak.

Pantai Pelabuhan Ratu seperti tidak dikelola dengan baik

Beberapa kali ke Pantai Pelabuhan Ratu, saya melihat sampah dibiarkan berserakan dan mengumpul di beberapa titik. Tempat bilasnya pun kurang mumpuni. Seakan tidak pernah diurusi. Padahal dua hal ini menjadi tumpuan saat pantai menjadi tujuan liburan. Selain melepas penat, tentu saja pengunjung ingin mendapat kenyamanan.

Maksud saya, setelah bermain air pantai dan basah-basahan, pengunjung mesti mandi atau membilas badan, kan? Kalau tempat bilas umumnya nggak nyaman atau kumuh, bagaimana mau membersihkan diri dengan tenang. Kecuali sebelumnya kamu menginap di suatu tempat atau hotel di sekitar pantai, itu lain soal. Karena bisa membilas badan di penginapan tentunya.

Untuk maksud dan tujuan yang baik, sangat disayangkan jika Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi yang punya potensi wisata, diabaikan begitu saja. Apalagi jika tidak diperhatikan dengan baik.

Baca Juga:

3 Destinasi Wisata di Sukabumi yang Sebaiknya Dihindari Wisatawan saat Libur Nataru

Alasan Orang Sukabumi seperti Saya Ogah Liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu

Perjalanan menuju Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi juga nggak pernah mudah. Macet, jalanan yang berkelok dibarengi dengan lubang di beberapa titik, selalu menjadi tantangan saat berkunjung ke sana. Para pengunjung tentu punya harapan yang sama: nggak apa-apa deh perjalanannya cukup jauh dan medannya menantang. Toh, setelah tiba, akan dapat angin sejuk dan pemandangan yang menyenangkan.

Paling tidak untuk sementara ini, realitasnya berbanding terbalik dengan apa yang diharapkan.

Pemkab Sukabumi dan pihak terkait harus menggarap wisata ini dengan lebih serius

Saya pikir, pemerintah setempat sebagai pengelola, mesti berani untuk melakukan paling tidak sedikit inovasi. Pasalnya, Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi punya cerita rakyat yang sangat legendaris dan perlahan mulai dilupakan, yaitu tentang Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan. Dalam mitos, dia dipercaya sebagai penguasa laut selatan sekaligus yang menjaga pantai.

Amat disayangkan jika kisah tersebut tergerus dan tidak lagi dikenang. Sebab, cerita ini menjadi daya tarik tersendiri. Pantai Pelabuhan Ratu dan kisah Nyi Roro Kidul sudah menjadi satu kesatuan. Sama seperti mitos yang dimiliki Kebun Raya Bogor: siapa yang datang bersama pacar, hubungannya tidak akan langgeng. Pasti akan putus dan dihadapkan dengan berbagai masalah. Diyakini atau tidak, dua mitos tersebut menjadi magnet tambahan untuk menambah jumlah pengunjung.

Entah secara bertahap maupun bersamaan, saya pikir, pemerintah setempat mesti melakukan perawatan terhadap Pantai Pelabuhan Ratu. Kalau perlu, termasuk Pantai Ujung Genteng yang masih ada di satu garis yang sama. Sebab, Ujung Genteng punya nasib serupa. Padahal sering dijadikan opsi kedua dalam tujuan wisata.

Perbaikan dimulai dari sampah dan toilet

Nggak perlu muluk-muluk atau disulap menjadi mewah secara mendadak. Paling utama, sampah di sekitar pantai bisa dibersihkan lebih dulu. Saya paham, soal sampah menjadi tanggung jawab utama. Dan kesadaran tersebut bisa dimunculkan dengan ketersediaan tempat sampah yang memadai di banyak titik di sekitar pantai.

Kemudian untuk toilet termasuk tempat bilas. Karena ini menjadi satu komponen penting tapi perawatannya sering dilewatkan, dengan segala hormat, bisa mulai diperhatikan sejak dini.

Selebihnya, agar berimbang dan tetap informatif, cerita tentang Ratu Pantai Selatan, sedikit saran saja, mungkin bisa dijadikan branding utama sebelum dilupakan. Bagaimana sejarah penamaan tentang Pelabuhan Ratu, siapa dan kenapa ada mitos Ratu Pantai Selatan, jika ada, foto dari perubahan Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi dari masa ke masa juga bisa disertakan.

Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti pengunjung. Lebih kepada mengedukasi. Terlebih, itu menjadi salah satu prinsip manajemen dan pengelolaan dari kawasan Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu, kan? Jika diimplementasikan dengan serius, saya pikir akan menjadi menarik sekaligus daya tarik yang mumpuni bagi perkembangan salah satu pantai legendaris ini.

Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Orang Sukabumi seperti Saya Ogah Liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Maret 2025 oleh

Tags: pantai pelabuhan ratusukabumiwisata sukabumi
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Alasan Orang Sukabumi seperti Saya Ogah Liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu

Alasan Orang Sukabumi seperti Saya Ogah Liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu

31 Oktober 2024
Bus Maya Gapura Intan Lebih, Pilihan Terbaik untuk Bepergian dari Sukabumi ke Bandung Mojok.co

Bus Maya Gapura Intan, Pilihan Terbaik untuk Bepergian dari Sukabumi ke Bandung

4 Juni 2024
Panduan Lengkap Menuju Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi: Rute, Transportasi, dan Biaya yang Harus Dikeluarkan Wisatawan

Panduan Lengkap Menuju Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi: Rute, Transportasi, dan Biaya yang Harus Dikeluarkan Wisatawan

15 Juli 2023
Rest Area Jembatan Citarum, Tempat Istirahat Paling Nyaman bagi Pengendara dari Sukabumi ke Bandung

Rest Area Jembatan Citarum, Tempat Istirahat Paling Nyaman bagi Pengendara dari Sukabumi ke Bandung

8 Agustus 2024
Sisi Gelap Sukabumi Calo Loker Patok Tarif 20 Juta! (Unsplash)

Calo Loker di Sukabumi Mematok Tarif Sampai 20 Juta, Membuat Angka Pengangguran Tak Kunjung Turun

21 Maret 2024
Jalur Cibadak-Cicurug, Jalan Paling Jahanam di Sukabumi Mojok.co

Jalur Cibadak-Cicurug, Jalan Paling Jahanam di Sukabumi

13 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pasar Petamburan Jadi Siksu Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Pisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.