Panduan Thrifting bagi Pemula

Panduan Thrifting bagi Pemula terminal mojok

Ngomong-ngomong soal thrifting, agaknya saya tak perlu menjelaskan panjang lebar pengertian dari thrifting. Kalian semua tentu paham dengan tren fesyen di kalangan kawula muda ini. Kalau masih nggak tahu, googling’o dewe!

Namun, kendati paham dengan istilah thrifting, belum tentu banyak di antara kalian yang paham betul cara melakukannya dengan baik dan benar. Benar begitu, kan? Nggak tahu, ding, saya hanya berspekulasi bahwa di luar sana banyak pemula yang masih bertanya-tanya, “Gimana sih cara thrifting yang baik dan benar?” Nah, kalau kamu salah satunya, saya akan kasih tips thrifting terutama bagi pemula.

#1 Lebih baik hunting di pasar atau event-event ketimbang nyari di thrift shop

Yang terpenting dari melakukan thrifting adalah kenali apa motifmu. Kalau niatnya nyari barang berkulitas dengan harga terjangkau, saya sarankan lakukan thrifting di pasar atau event-event thrift shop, jangan di thrift shop langsung, apalagi online di luar promo pula. Apalagi kalau saldo ATM-mu cuma seratus ribu, saya sarankan jangan nyari di thrift shop.

Pertama, hunting di pasar. Ini adalah pilihan hemat paling bijak. Yang perlu kalian lakukan hanya lebih jeli dan sabar untuk memilah satu per satu barang yang biasanya nyampur, ngublek. Kalau beruntung, ya dapat barang branded dengan harga sangat murah. Yang jadi kendala, sekarang pedagang pasar juga mulai melek barang-barang branded, jadi beberapa sengaja menaikkan harga. Nah, solusi untuk yang satu ini adalah dengan pandai-pandai menawar. Kalau nggak bisa, yowis.

Kedua, nyari di event-event kolektif thrift shop. Kenapa nggak di thrift shop langsung? Satu jaminan, biasanya harga di event-event seperti itu sering lebih murah ketimbang harga diskonan di luar event yang mereka tawarkan. Kalau dibandingkan harga normal, ya harga di event jauh lebih murah lagi.

Lalu, cara menemukan event bagaimana? Ya tinggal rajin nyari-nyari saja, di Instagram juga banyak. Kalau sekali menemukan, langsung follow saja karena biasanya event tersebut berkelanjutan di bulan atau bahkan minggu berikutnya. Nggak apa-apa following-mu nambah, asal saldomu aman.

#2 Kenali barang KW

Apakah ada barang bekas tapi KW? Ya ada, meski nggak terlalu banyak. Untuk urusan ini, sebenarnya pintar-pintarnya kamu mengenali barang asli dan KW. Dan untuk memiliki kemampuan dan sense tersebut, semua tergantung jam terbang juga. Nah, satu cara aman yang sering saya lakukan untuk mengatasi satu ini adalah saya cenderung menghindari brand-brand yang terkenal banget.

Misalnya seperti Adidas atau Nike. Jika saya menemukan kedua merek ini dengan harga yang sangat murah, saya memilih untuk nggak memilihnya. Kecuali jika sense mengenali barang KW kalian sudah tinggi, tak masalah memilih brand-brand terkenal dengan harga murah. Kalau saya sih cari aman saja. Heuheuheu.

#3 Melek harga pasaran

Seperti membeli hp di grup Facebook, pahami harga pasar sebelum deal-dealan, begitu pula halnya di dunia thrift. Cara termudah untuk paham harga adalah dengan melihat harga-harga suatu barang di akun-akun thrift shop dan sering-sering melihat—sawang-sinawang—barang di event-event atau di pasar.

Misalnya, di thrift shop online, kalian tahu kalau flannel Uniqlo dipatok di kisaran Rp70 ribuan sampai Rp100 ribuan lebih, ini bukan harga minimum. Sementara di pasar atau event, kalian tahu barang sejenis bisa dipatok nggak lebih dari Rp100 ribuan, sebagai harga yang menyentuh minimum. Nah, dengan demikian, kalian pasti paham harga berapa yang mesti kalian deal-kan atau tawar dengan penjual.

#4 Cuci bersih, kalau bisa pakai air panas

Sederhana saja kawan, agar kalian nggak gatal-gatal dan penyakitan kulit lainnya. Tapi tenang saja, sejauh pengalaman saya sih nggak pernah mengalami yang aneh-aneh setelah thrifting. Semoga kalian juga, ya.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version