Panduan Menjadi Kating yang Mengulang Kelas Bersama Adik Tingkat

Panduan Menjadi Kating yang Mengulang Kelas Bersama Adik Tingkat Terminal Mojok

Bagi saya yang hawa keberadaannya cukup tipis di kampus, mengulang mata kuliah bersama adik tingkat bukanlah hal yang memalukan. Kalau dihitung-hitung, entah sudah berapa kali saya duduk di kelas yang sama dengan adik tingkat. Kalau dipikir-pikir lagi, siapa sih yang senang kalau tidak lulus suatu mata kuliah dan harus mengulang di tahun berikutnya bersamaan dengan adik tingkat? Ya kalau ada pun, mungkin itu tipe mahasiswa abang-abangan yang tujuan utamanya punya gebetan di setiap angkatan.

Sebagai bentuk solidaritas saya sebagai sesama mahasiswa, maka saya hendak membagikan beberapa tips untuk teman-teman yang mengulang kelas bersama adik tingkat. Tips ini berguna supaya kalian tidak malu dan bingung misalkan nanti pandemi berakhir dan mulai kuliah tatap muka.

#1 Kesiapan mental

Pertama, tentu butuh kesiapan mental untuk mengulang suatu mata kuliah bersama adik tingkat. Kesiapan mental dibutuhkan karena pada dasarnya akan timbul rasa malu, dan tentu saja akan menjadi ironi apabila yang mengulang adalah tipikal kating pembully di ospek kampus atau ospek jurusan.

Sebagai mahasiswa yang mengulang, kita harus sadar bahwa sekarang yang menjadi teman sekelas kita adalah adik tingkat kita sendiri, yang mungkin dulu pernah kita marahi lengkap dengan ba bi bu tentang kedisiplinan sebagai mahasiswa. Beruntung kalau dulu kita nggak ikut-ikutan ospek maba, apalagi membully mereka. Bakal sangat memalukan ketika adik-adik kelas ini jadi teman kelompok persentasi tugas kita di tiap semester.

#2 Menerima kenyataan

Ada beberapa teman saya yang sebenarnya mengulang suatu mata kuliah karena memang nilai mereka E, alias tidak lulus. Akan tetapi, demi tetap menjaga gengsinya, beberapa mengatakan bahwa mereka mengulang untuk alasan “mencuci nilai.” Bagi saya yang tahu betul kenyataanya sih, cuma iya-iya saja. Namun menurut saya pribadi, mengulang bukanlah hal yang memalukan, karena pada dasarnya ada beberapa hal yang berada di luar kendali mahasiswa, salah satunya nilai. Hal di atas tidak berlaku untuk mahasiswa dengan prinsip petrus samyang, pepet terus sampai nilai goyang~

#3 Sabar

Kalau ada yang mengategorikan mengulang mata kuliah sebagai sebuah musibah ya tentu saja sabar adalah keharusan. Mulai dari sabar ketika harus berada di kelas dengan adik tingkat, hingga sabar ketika ternyata diajar oleh dosen yang sama yang membuat kita tidak lulus lengkap dengan basa-basinya, “Lho? Kamu kok ngambil mata kuliah saya lagi? Nggak lulus, ya? Kok bisa?” Kalau sudah ketemu dosen yang begitu kuncinya ya sabar. Hidup jadi mahasiswa sungguh sangat sederhana, yang hebat-hebat hanya sabarnya.

#4 Jangan lupa diri

Anton Ismael dalam Filosofi Indomie-nya menjelaskan bahwa mi goreng yang terlalu lama berada di dalam wadah bekal akan tercetak seperti bentuk wadah bekal tersebut. Terkadang, ketika sudah berada di sebuah keadaan untuk waktu yang lama, manusia cenderung akan menikmati dan perlahan lupa dengan kenyataan yang sebenarnya. Sama halnya dengan mahasiswa yang terlalu menikmati mengulang sebagai sebuah rutinitas di tiap semesternya. Hal ini biasanya  terjadi pada mahasiswa mengulang dari angkatan yang terbuang.

 #5 Siapkan alasan terbaikmu

Hal paling penting dalam menjalani hari-hari sebagai mahasiswa mengulang adalah bagaimana kita memberikan alasan ketika ada orang kurang kerjaan yang basa-basi bertanya, “Kamu kenapa ngulang matkul ini?” Pertanyaan tersebut akan semakin mudah untuk dijawab ketika kita sudah berpengalaman menjadi mahasiswa mengulang.

Bagi Anda sekalian yang mungkin baru pertama kali merasakan kesakitan mengulang mata kuliah, dan merasa harga diri Anda terlalu berharga untuk mengakui kalau Anda mengulang karena tidak lulus, alasan seperti mencuci nilai atau keinginan untuk mendalami materi bisa jadi pilihan yang tepat.

Mengulang bisa jadi suatu kesialan atau bisa jadi memang karena kesalahan kita sendiri. Jadi, kalau ternyata harus mengulang suatu mata kuliah, ya nikmati saja. Kalau kata dosen wali saya, “Nggak apa-apa kuliahnya santai saja. Lulus cepat juga buat apa?” ucap beliau yang berhasil menyelesaikan S1 tidak lebih dari 4 tahun.

Itulah beberapa hal yang bisa jadi membantu teman-teman yang mungkin baru pertama kali mengulang mata kuliah. Kalau ternyata nantinya harus mengulang lagi, setidaknya kita sudah mengulang dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya.

BACA JUGA Hal-hal yang Perlu Diingat sembari Menyambut Season Terakhir Attack on Titan dan artikel Pahlevi Ahmad Prabowo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version