Panduan Menjadi Affiliator yang Beretika dan Beradab biar Makin Disayang Netizen

Panduan Menjadi Affiliator yang Beretika dan Beradab biar Makin Disayang Netizen

Panduan Menjadi Affiliator yang Beretika dan Beradab biar Makin Disayang Netizen (unsplash.com)

Belakangan ini, bisnis affiliator makin merajalela. Banyak orang-orang yang nyambi jadi affiliator karena cara kerjanya yang mudah, mendaftarnya gampang, dan terpenting cepat dapat cuan. Akibatnya, mulai bermunculan affiliator di berbagai platform media sosial.

Sayangnya, merebaknya bisnis ini semakin hari justru semakin mengkhawatirkan. Banyak affiliator nakal yang suka melakukan hal-hal nggak beretika. Misalnya, dengan bangganya promosi barang KW, ada juga yang mencuri konten milik orang lain, hingga nyepam dalam berbagai postingan yang viral.

Perilaku-perilaku menyebalkan para affiliator tadi memang nggak bisa disebut salah karena nggak ada aturan tertulisnya, namun itu jelas bukan tindakan beretika. Apalagi saya juga sering menemukan affiliator yang asal sebar link seenaknya saja, bahkan dalam postingan orang-orang yang sedang berduka sekalipun.

Lalu, saya memutuskan untuk membuat ini, sebuah panduan untuk menjadi affiliator yang beradab dan beretika. Tentunya biar para affiliator ini makin disayang netizen, akunnya nggak diblok, dan link affiliate produk rekomendasinya dapat banyak klik!

#1 Udah pakai produk yang direkomendasikan dan bisa menjamin kualitasnya

Hal pertama dan utama yang harus dilakukan oleh para affiliator sebelum mempromosikan suatu produk adalah dengan mencoba dulu produk yang akan dipromosikannya. Hal ini biar para affiliator tahu dan merasakan sendiri bagaimana kualitas produk tersebut sebelum link disebar kepada para netizen.

Mereka yang sudah mencoba berbagai produk yang dipromosikannya biasanya akan cepat mendapatkan kepercayaan netizen. Apalagi kalau dibandingkan dengan affiliator lain yang asal bagi-bagi link tanpa menjelaskan plus minus dari berbagai produk yang linknya ia sebarkan. Keduanya tentu memiliki perbedaan yang besar.

Memang sih jika mencoba sendiri produknya nggak akan langsung mendatangkan klik pada berbagai link yang disebarkan. Namun, secara perlahan ia sedang membangun hal lain yang sifatnya lebih permanen, yaitu kepercayaan netizen pada ulasan produk-produknya.

#2 Paham situasi dan kondisi, jadi nggak asal nyepam di berbagai postingan viral

Salah satu sifat affiliator yang sangat menyebalkan adalah sering banget spam di berbagai postingan viral. Pokoknya kalau ada postingan viral sedikit saja, pasti kolom komentarnya bakalan ketutupan dengan sebaran link affiliate.

Hal ini tentunya bikin banyak netizen kesal karena kolom komentar yang seharusnya jadi area diskusi malah berubah menjadi lapak jualan dadakan. Apalagi jumlah affiliator ini banyak banget, diblokir berkali-kali pun nggak mempan karena bakalan tumbuh seribu orang lainnya. Bikin capek dan kesal.

Belum lagi perilaku nggak beretika affiliator lain yang numpang trending topik dengan berjualan, tanpa memandang situasi dan kondisi dari asal-usul trending topic tersebut. Contohnya adalah para affiliator yang sering ikutan spam dalam berbagai postingan dan trending topic berita duka.

Mereka seolah nggak punya hati dan bermuka tebal karena jelas nggak paham situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Asalkan jumlah postingannya dapat banyak penonton dan klik, maka segala hal-hal lain sudah nggak mereka pedulikan.

Makanya, saran saya buat kalian yang menjadi affiliator jenis ini, jadilah beretika dan beradab dengan memahami segala situasi dan kondisi di media sosial. Jangan asal spam link dalam setiap potingan viral tanpa mau berempati pada suasana yang sedang berlangsung.

Minimal hati nuraninya itu dipakai, lho!

#3 Affiliator harus punya branding diri biar nggak asal nyebar link affiliate berbagai produk

Salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan oleh para affiliator adalah dengan asal nyebar link berbagai produk. Mereka nggak punya ciri khas dan branding diri. Padahal kalau mereka memiliki branding diri, tentunya akan sangat mudah menjadi affiliator yang akan disayang oleh netizen.

Cara branding dirinya tuh gampang banget, lho. Cukup dengan membeli dan mencoba sendiri produk-produknya sebelum linknya disebarkan. Bisa juga dengan branding sesuai hobi kesukannya, agar link-link produknya memiliki ciri khas.

Contoh, affiliator yang suka skincare dan hobi makeup hanya perlu mereview seputar dua hal tersebut. Affiliator lain yang suka memasak juga bisa dimulai dengan konsisten membagikan konten masak dan makanan dengan ditambahi berbagai produk yang ia pakai untuk melakukan hobinya.

Kalau yang suka OOTD hanya perlu memadupadankan outfit-outfit lucu disertai berbagai link affiliate dari berbagai printilan yang dipakai. Lakukan secara konsisten hingga netizen mengenal sebagai affiliator khusus OOTD.

Cara ini memang nggak instan, tapi jelas lebih beretika dan beradab daripada asal nyebar link begitu saja. Tentunya, netizen juga bakalan semakin sayang dan nggak bakalan ngeblok, deh! Malah seringnya bakalan berakhir difollow, lho!

Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Affiliator Sesat: Promosi Barang KW dengan Iming-iming Separuh Harga.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version