“Hanya gitar tua yang aku berikan
Sebagai kenang-kenangan untukmu, Sayang
Kau anggaplah benda ini pengganti diriku
Sebagai ganti diriku”
Penggalan lirik lagu di atas terdapat dalam lagu Rhoma Irama berjudul “Gitar Tua”. Saat itu, Rhoma menghadiahi sebuah gitar tua untuk Ani, sang pujaan hati yang cantik nan aduhai (pokoknya nggak cocok buat Rhoma). Gitar, sebuah alat musik yang umum ada di manapun tempatnya, minimal dalam satu RT, pasti ada satu orang yang punya gitar.
Saya juga termasuk seorang pecinta gitar, apa pun jenisnya. Ada banyak jenis gitar yang kita lihat atau bahkan mainkan, dan gitar akustik mungkin yang paling umum. Gitar akustik alias gitar berlubang, paling mudah didapat dan tak perlu bantuan alat lain agar suaranya bisa kita dengar. Berbeda dengan gitar yang punya tipe solid body, atau orang awam menyebutnya gitar listrik, yang harus dipadukan dengan amplifier atau alat direct lain yang kini ada bermacam jenis dan harganya.
Gitar akustik sendiri merupakan gitar yang mungkin paling banyak digemari oleh masyarakat. Berbekal ilmu sebagai gitaris session yang lumayan nggak pro dan ilmu ngawur, saya ingin memberikan sedikit rekomendasi pilihan gitar akustik murah untuk Anda sekalian, para jamaah mojokiyah. Biar tak salah pilih dan ujung-ujungnya hanya jadi pajangan dinding di kamar~
#1 Cowboys Guitar
Gitar murah pabrikan Tiongkok ini mulai beken sekitar akhir 2016. Harga murah pastilah jadi daya tarik utama. Tapi, soal kualitas pengerjaan jangan ditanya lagi. Gitar merek Cowboys sangat bisa mengalahkan gitar dari brand ternama di kelas harga Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Playability yang lumayan nyaman (harus dilihat dari segi harganya juga, mengingat gitar ini ada di kelas untuk pemula), dipadukan warna, dan desain gitar yang apik, sangat cocok untuk dijadikan gitar latihan atau kalau mau, manggung pun boleh. Sekilas pandang, gitar ini terlihat seperti gitar untuk profesional dan terkesan mahal. Harga gitar ini berkisar Rp 550 ribu hingga Rp 900 ribu saja.
Perlu diingat, setting trustroad mungkin akan sering dilakukan, mengingat neck yang kurang presisi pengerjaannya. Setting freet juga saya sarankan, karena biasanya di freet yang paling ujung, masih tajam dan agak kasar pengelemanya. Freetboard juga menggunakan kayu yang lumayan keras. Untuk dryer dan sparepart lain, standar saja, bisa lah untuk dua tiga tahun~
#2 Ella Guitar
Pabrikan asal Indonesia ini meluncurkan gitar tripleks yang amat baik playability dan desainnya. Untuk body, saya rasa sama saja dengan Cowboys. Namun, bagian neck dan rangka sepertinya menggunakan bahan yang lebih baik. Selain itu, pengerjaan gitar ini lebih presisi dan rapi. Saya suka freetboard bikinan Ella yang terbuat dari kayu sonokeling yang keras.
Sayangnya, beberapa gitar produk Ella ini kadang punya resonansi yang justru kurang baik, saya rasa Cowboys lebih baik dalam hal resonansi suara. Dari segi desain, Ella cenderung lebih baik, karena punya bentuk headstock tersendiri yang cantik. Beberapa seri yang terdahulu dibanderol sekitar Rp 850 ribu hingga Rp 1 juta. Saya rasa gitar ini bisa dipertimbangkan jika kalian berniat membeli sebuah gitar akustik untuk manggung dengan dana terbatas.
#3 Gitar Kapok
Beberapa orang menyebutnya sebagai gitar kapuk. Lebih banyak memproduksi gitar klasik dan bergaya spanyol. Produksi Taiwan dan sudah sejak lama dikenal para pengamen dan musisi keroncong. Boleh dibilang gitar legend karena sudah lama malang melintang di negara kita, bahkan sejak awal tahun 80-an. Harganya berkisar Rp 550 ribu hingga Rp 850 ribu.
Sayangnya, gitar merek ini kebanyakan belum memiliki trutsroad, sehingga akan sulit nantinya jika ingin membetulkan. Action neck memang agak kurang baik, melengkung, dan kurang nyaman. Fingerboard juga kebantayakan hanya dicat, jadi jenis kayunya tak bisa diketahui. Namun, saya pernah mencoba beberapa seri yang harganya di atas Rp 700 ribu, lumayan enak dan sudah ada trustroad-nya. Sayang, gitar ini kini sulit dicari, kalaupun ada, biasanya palsu.
#4 Osmond Guitar
Brand Tiongkok satu ini terkenal akan produk gitar sayur, alias gitar yang bakal lebih sering digantung daripada dimainkan. Harganya berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Saya belum pernah mencoba gitar Osmond yang harganya lebih daripada itu. Walau saya pernah melihat gitar Osmond dibanderol Rp 900 ribu di sebuah toko online.
Menurut saya, gitar ini sangat nggak nyaman. Neck selalu bengkok karena tak ada trustroad, pengerjaan freet yang belum halus dan masih tajam ujungnya, dan pengeleman body yang kurang kuat. Alhasil gitar ini sering jebol. Neck dan freetboard gitar ini juga dibuat dengan kayu meranti atau orang di tempat saya menyebutnya jabon (jati kebon). Freetboard juga hanya ditutup cat agar nampak kuat. Saya sarankan nabung lagi deh, tambahin dikit buat beli Cowboys atau Ella.
Bagi saya pribadi, gitar boleh merk apa saja dan harga berapa pun. Namun jika tak nyaman dimainkan, tentu kita kurang bisa menikmati permainan kita. Keawetan gitar itu sendiri ada pada cara kita merawat dan menyimpannya (digantung adalah cara terbaik)
Buat saya, esensi gitar itu ya hiburan, nongkrong, hokya-hokya, tetapi kualitas gitar tetap memengaruhi kekhusyukan kita dalam menikmati kegiatan gitaran. Saya ingin masyarakat tak lagi membeli gitar palsu yang kini buanyak banget kita temui di toko musik, isin lah. Wong yang orisinil saja banyak, murah juga kok. Semoga tulisan ini membantu kalian berburu gitar dengan harga terjangkau, Mylov.
BACA JUGA Starterpack Muda-mudi Bantul di Malam Tahun Baru dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.