Panduan Memasak Indomie dengan Metode Pop Mie: Cocok buat Kaum Mager Sekalian!

Panduan Memasak Indomie dengan Metode Pop Mie: Cocok buat Kaum Mager Sekalian! terminal mojok.co

Panduan Memasak Indomie dengan Metode Pop Mie: Cocok buat Kaum Mager Sekalian! terminal mojok.co

Sudah pernah masak Indomie dengan cara bikin Pop Mie? Jangan segan-segan untuk mencobanya!

Indomie memang selalu identik dengan anak kos, akhir bulan, dan dompet yang tipis. Namun,  bukan berarti anak rumahan yang dompetnya tebal tidak boleh makan Indomie, kan? Menurut saya, Indomie adalah salah satu pemersatu bangsa, selain link bokep, tentu saja. Tidak peduli kita berasal dari kelas ekonomi yang mana, tetap saja Indomie seleraku.

Sebagai anak rumahan yang dompetnya tidak tebal-tebal amat, saya juga suka sekali dengan Indomie. Tidak peduli awal bulan atau akhir bulan, kalau saya lagi pengin makan Indomie, ya makan aja. Walaupun saya masih sadar diri untuk tidak makan indomie lebih dari tiga kali atau tiga porsi dalam seminggu. Selain untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan saya, hal itu juga berguna untuk menghindari amarah ibu saya.

Sepanjang perjalanan saya menikmati kelezatan Indomie, saya sudah beberapa kali mencoba metode memasak yang berbeda dengan yang dituliskan di bagian belakang bungkusnya. Dari beberapa cara tersebut, salah satu yang sampai saat ini masih menjadi andalan saya adalah memasak Indomie menggunakan metode memasak Pop Mie. Lah, memang bisa? Bisa, kok. Sini saya coba terangkan caranya.

Sebagaimana kita tahu, memasak Pop Mie tidak memerlukan kompor. Hal inilah yang membuat saya tertarik dengan metodenya karena terlihat cukup ringkas dan tidak ribet. Barang yang dibutuhkan hanyalah wadah (bisa mangkuk kaca yang agak lebar atau rantang), air panas, piring, sebuah sendok, dan tentu saja sebungkus Indomie dengan varian favorit kalian. Setelah semua alat dan bahan itu tersedia, berulah kita bisa memulai eksperimennya hehe.

Mula-mula, kita buka bungkus Indomie-nya. Keluarkan bumbu lalu masukkan mie ke dalam wadah yang sudah disediakan. Setelah dimasukkan, tambahkan air panas hingga cukup untuk merendam mi tersebut. Kemudian, sebagaimana cara kita memasak Pop Mie, kita perlu menutupnya. Di sini kita bisa menutup wadah tersebut menggunakan piring dan tunggu kurang lebih 5-7 menit. Kalau sedang malas, sebenarnya tidak masalah jika mi didiamkan saja. Namun, terkadang saya merasa perlu untuk membalik mi-nya agar tekstur empuknya lebih merata.

Waktu menunggu selama 5-7 menit biasanya saya gunakan untuk membuka dan menuangkan bumbu ke atas piring yang saya gunakan untuk menutup wadah tersebut. Lantaran nantinya, piring itu juga yang akan saya gunakan untuk makan. Ketika tekstur mi dirasa sudah cukup empuk, kalian bisa meniriskan mi tersebut dari wadah dan mencampurkannya dengan bumbu yang ada di piring. Daaan, tadaaa, satu porsi Indomie siap disantap.

Kalau diingat-ingat, dulu saya menemukan cara ini ketika sedang malas. Waktu itu, saya ingin membuat Indomie, tapi gas di kompor habis. Lantaran malas mengganti gas, apalagi waktu itu juga tengah malam, saya memutuskan untuk memakai air panas yang ada di dalam termos. “Halah, palingan juga bisa. Buktinya Pop Mie juga bisa. Toh, saya yakin, air dalam termos juga punya energi panas yang cukup untuk melunakkan mi. Walaupun panasnya tidak bisa konstan sebagaimana jika kita memasak dengan kompor,” kira-kira begitu analisis teknis saya.

Namun, ternyata faktanya tidak semudah dan sesempurna itu. Saya menduga karena ketebalan mi Indomie lebih besar daripada Pop Mie, membuatnya lebih sulit melunak. Durasi 5-7 menit itu saran terbaik dari saya karena jika lebih dari itu, ukuran mi akan menjadi cukup besar walau memang menjadi lebih lunak. Dan jika kurang dari itu, tekstur mi masih cukup keras. Ya, walaupun pada akhirnya semua sesuai selera masing-masing, sih. Namun, saya yakin apa pun selera kita, tetap saja Indomie seleraku. Selamat mencoba, ya!

BACA JUGA Pop Mie Nasi Adalah Inovasi Mi Instan Paling Nggak Penting yang Pernah Ada dan tulisan Muhammad Ramadhani Suryolaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version