Panduan Memakai Kata ‘Kamu’ dalam Bahasa Korea biar Nggak Bikin Tersinggung

Panduan Memakai Kata ‘Kamu’ dalam Bahasa Korea Biar Nggak Bikin Tersinggung terminal mojok.co

Panduan Memakai Kata ‘Kamu’ dalam Bahasa Korea Biar Nggak Bikin Tersinggung terminal mojok.co

Selama liburan semester ini, saya mendedikasikan waktu untuk belajar bahasa Korea lagi. Saya sampai ikut banyak program les (yang tentunya gratis karena selama pandemi nggak dapet uang saku) dan aktif bertukar ilmu bersama pelajar lainnya. Pada program kursus bahasa Korea yang saya ikuti, kami diminta untuk membuat grup belajar dengan anggota yang jumlahnya maksimal 10 orang. Tujuannya biar setelah kursus lewat Zoom bersama pengajar bahasa Korea, kami bisa lanjut mendiskusikan materi di grup kecil tersebut.

Beberapa waktu lalu, salah satu teman yang satu grup dengan saya menanyakan perihal pemilihan kata “kamu” dalam bahasa Korea. Ia ingin mengobrol dengan orang Korea asli, tapi merasa agak kesulitan buat memakai kata “kamu” yang cocok guna menghindari peluang orang yang ia ajak ngomong merasa tersinggung. Memang sih, pilihan kata “kamu” dalam bahasa Korea itu beragam banget. Berbeda dari bahasa Indonesia yang hanya ada “kamu”, “Anda”, serta “lu” sebagai bahasa percakapan.

Memilih istilah “kamu” yang tepat dalam bahasa Korea memang agak sulit, sesulit nentuin menu untuk makan hari ini. Diperlukan banyak referensi agar kita bisa mengenali situasi dan subjek buat menentukan istilah mana yang tepat. Kalian bisa memilih salah satu dari sekian banyak macam “kamu” dalam bahasa Korea, yang punya sifat dan kegunaannya masing-masing di bawah ini.

#1 Rumus nama + ssi/nim

Kaidah ini adalah cara paling aman dan kemungkinan menyinggung perasaan orang Korea cenderung sangat rendah, asal kalian tahu nama orang yang ingin kalian panggil. Saya beri contoh pakai nama asli leader BTS yang paling saya sayangi dan saya banggakan, yaitu Kim Namjoon. Kalian bisa memanggil beliau dengan rumus ini dan menjadi “Namjoon-ssi atau Namjoon-nim”.

#2 Rumus gelar atau jabatan + nim

Penggunaan gelar atau jabatan punya cara yang mirip dengan nomor satu di atas. Langkah pertama yang harus kalian laksanakan adalah mengetahui gelar atau profesi yang dimiliki oleh lawan bicara. Semisal orang tersebut adalah CEO di perusahaan, maka kalian bisa memanggilnya dengan “daepyo-nim”, persis seperti orang-orang memanggil Seo Dal-mi di Start Up.

#3 Dang-sin

Untuk sementara ini, jangan terlalu percaya pada Google Translate yang pasti bakal menerjemahkan “kamu” sebagai “dang-sin”. “Dang-sin” punya sifat yang cenderung puitis dan romantis. Biasanya “dang-sin” digunakan oleh para pasangan yang sudah menikah sebagai pengganti kata “sayangku”. “Dang-sin” ini sebaiknya nggak kalian gunakan pada orang asing atau orang lain yang bukan pasangan kalian karena bisa menyinggung perasaan mereka. “Dang-sin” juga jarang dipakai dalam bahasa Korea sehari-hari.

#4 Geu-dae

Bagi para penikmat lagu K-Pop, mungkin istilah ini lumayan familiar. “Geu-dae” punya makna yang puitis dan romantis, mirip seperti dang-sin. “Geu-dae” ini jarang banget dipakai buat percakapan dan lebih sering dipakai dalam lagu atau puisi, seperti lagunya Yoon Mirae berjudul “Always” yang jadi OST dari drama Descendant of the Sun. Mungkin kalau kalian pakai “geu-dae” waktu ngobrol, besar kemungkinan kalian bakal dijuluki sebagai sebagai pujangga.

#5 Ja-ne

“Ja-ne” cukup familiar dan cukup sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. “Ja-ne” biasanya digunakan oleh orang yang lebih tua atau punya jabatan dan tingkatan sosial lebih tinggi untuk memanggil orang yang lebih muda atau jabatannya lebih rendah. Kalian yang menonton drakor Mr. Queen pasti sering mendengar Raja Cheoljong yang memanggil Hong Byeol Gam dengan sebutan “ja-ne”. Ini karena secara hierarkis, Raja Cheoljong memang menempati strata sosial yang lebih tinggi.

#6 Geu-jjok

Secara harfiah, istilah ini bisa diterjemahkan sebagai “situ”. Orang Korea cenderung lebih sering memakai “geu-jjok” untuk memanggil orang yang belum ia kenal secara dekat atau belum tahu namanya. Meskipun bisa dibilang “geu-jjok” bukan kata yang paling sopan, tapi “geu-jjok” jauh lebih baik daripada menggunakan dang-sin.

#7 Neo

Kata ini sangat sering kita jumpai saat mendengar orang Korea bercakap-cakap. “Neo” dipakai dalam bahasa kasual, biasanya digunakan antarteman, saudara kandung, atau dengan orang lain yang usianya sepantaran.

#8 Ahjussi dan Ahjumma

Siapa sih yang nggak pernah denger istilah “ahjussi dan ahjumma”? Term ini digunakan untuk memanggil seseorang yang sudah parubaya. Bapak-bapak Korea kebanyakan nggak masalah kalau ada orang lain yang memanggilnya ahjussi. Tapi hati-hati, ya, kalau kalian memanggil perempuan Korea pakai ahjumma. Pasalnya, nggak semua wanita rela lho dipanggil ahjumma. Mereka yang tersinggung mungkin bakal ngegas ke kalian, “Emang aku setua itu?”

Dari kedelapan istilah “kamu” dalam bahasa Korea tersebut, saya paling sering pakai rumus nama + nim serta “geu-jjok” untuk ngobrol sama orang Korea. Namun, perlu kalian perhatikan juga situasi yang sedang kalian alami. Kalau kalian ada di situasi informal bersama teman-temen, kalian boleh pakai “neo”. Untuk istilah lainnya bisa kalian pakai sesuai kondisi dan lawan bicara, ya. Hwaiting!

BACA JUGA Panduan Memahami Panggilan ‘Kakak’ dalam Bahasa Korea biar Nggak Salah Panggil dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version