Panduan Lengkap Menuju Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi: Rute, Transportasi, dan Biaya yang Harus Dikeluarkan Wisatawan

Panduan Lengkap Menuju Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi: Rute, Transportasi, dan Biaya yang Harus Dikeluarkan Wisatawan

Panduan Lengkap Menuju Situ Gunung Suspension Bridge Sukabumi: Rute, Transportasi, dan Biaya yang Harus Dikeluarkan Wisatawan (Unsplash.com)

Nama Situ Gunung Suspension Bridge mungkin sudah nggak asing di telinga kalian. Jembatan gantung yang berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini memiliki panjang 243 meter. Jembatan ini melintang di atas ketinggian jurang dengan tinggi 161 meter di atas permukaan tanah. Fyi, Situ Gunung Suspension Bridge merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Bahkan di awal berdirinya digadang-gadang sebagai jembatan gantung terpanjang—yang berada di tengah hutan—se-Asia Tenggara.

Situ Gunung Suspension Bridge pertama kali dibangun pada tahun 2017 dan kemudian menjadi tujuan wisata favorit warga Sukabumi dan luar daerah, bahkan wisatawan mancanegara. Jembatan ini sebenarnya dibangun untuk memangkas jarak perjalanan dari gerbang masuk kawasan wisata Situ Gunung ke salah satu curug terkenal yang ada di kawasan tersebut, yaitu Curug Sawer.

Sebelum ada jembatan gantung, perlu waktu lebih dari 60 menit jalan kaki dari gerbang masuk menuju Curug Sawer dengan trek jalan berupa bebatuan gunung dan kontur yang naik-turun. Adanya Situ Gunung Suspension Bridge tentu memudahkan wisatawan untuk mencapai Curug Sawer karena nggak perlu lagi hiking dengan waktu yang lama. Selain itu, jembatan gantung tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri karena berada di antara lembah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang memberikan pemandangan indah nan menakjubkan.

Mungkin kalian yang lahir dan besar di Sukabumi sudah sudah tahu cara menuju Situ Gunung Suspension Bridge. Namun, bagaimana dengan wisatawan dari luar daerah dan mancanegara? Oleh karena itulah saya akan memberikan sedikit panduan rute menuju jembatan gantung tersebut beserta biaya yang bakal kalian keluarkan.

Rute pertama menuju Situ Gunung Suspension Bridge

Mayoritas wisatawan lokal yang berkunjung ke Situ Gunung berasal dari kota atau kabupaten di sekitar Sukabumi seperti Bogor, Cianjur, Jakarta, dan Bandung. Kalau kalian datang dari arah timur (Cianjur dan Bandung), selain menggunakan kendaraan pribadi atau bus, kalian bisa menggunakan KA lokal Siliwangi dengan keberangkatan awal dari Stasiun Cipatat dan pemberhentian akhir Stasiun Sukabumi. Jadwal pertama KA lokal ini pukul 08.30 WIB. Harga tiketnya murah, cuma Rp5.000 melalui aplikasi KAI Access.

Sementara kalau kalian berasal dari Jakarta, kalian harus naik KRL terlebih dahulu dan turun di Stasiun Bogor. Dari Stasiun Bogor, kalian harus berjalan kaki sekitar 500 meter menyeberang jalan menuju Stasiun Bogor Paledang untuk naik kereta tujuan Sukabumi. Kereta tujuan Sukabumi berangkat dari stasiun ini dengan jadwal keberangkatan paling awal pukul 08.20 WIB. Harga tiketnya lumayan mahal, Rp45.000, tapi menurut saya cukup worth it.

Sebenarnya selain kereta api, ada cara lain untuk menuju Sukabumi dari arah Bogor, yaitu menggunakan Colt Mini L300 atau yang biasa kami sebut kol mini/kol bogoran. Tapi, kalau kalian nggak punya mental yang kuat dan keberanian yang besar, saya sarankan hindari moda transportasi ini.

Untuk kalian yang berangkat menggunakan kereta api dari arah Bogor, kalian bisa turun di Stasiun Cisaat karena stasiun tersebut lokasinya paling dekat dengan kawasan Situ Gunung. Setelah berada di wilayah Sukabumi, kalian bisa melanjutkan perjalanan dengan beberapa moda transportasi berikut ini:

Kendaraan Pribadi

Kalau sejak awal kalian berangkat dari daerah masing-masing menggunakan kendaraan pribadi, hal yang perlu kalian lakukan lakukan sesampainya di Sukabumi adalah siapkan gawai. Ingat, gawai yang kalian bawa harus punya kuota, baterai, dan sinyal yang cukup. Buka aplikasi Google Maps, lalu ketik Situ Gunung Suspension Bridge. Mbak-mbak Google Maps akan memandu perjalanan kalian menuju lokasi.

Angkot

Kalau kalian datang ke Sukabumi menggunakan KA Siliwangi, kalian bisa melanjutkan perjalanan menggunakan angkot yang ngetem di depan Stasiun Sukabumi. Untuk menuju Situ Gunung, kalian perlu naik angkot sebanyak dua kali.

Pertama, angkot warna hijau nomor 08 dengan trayek Cisaat-Sukabumi. Kalian perlu berhenti di depan Alun-alun Cisaat lalu menyeberang jalan menuju Jalan Kadudampit yang letaknya berada di samping Polsek Cisaat. Tak jauh dari situ, sekitar 50 meter, akan ada angkot warna merah trayek Kadudampit-Cisaat yang biasanya mengetem di kawasan Pasar Cisaat.

Sebenarnya pemberhentian terakhir angkot ini adalah Terminal Kadudampit yang jaraknya masih 1,3 kilometer dari gerbang masuk kawasan wisata Situ Gunung. Setelah itu, nggak ada transportasi umum lain menuju ke sana. Maka, yang perlu kalian lakukan adalah menanyakan terlebih dahulu kepada sopir angkot apakah bersedia mengantarkan sampai ke gerbang masuk atau nggak.

Biasanya sih para sopir angkot ini bersedia. Tapi, kalian harus negosiasi harga di awal untuk menghindari sopir “nakal” yang menggetok harga. Saya sarankan langsung bertanya, “Ke Situ Gunung berapa, Mang?” Normalnya, sopir akan memasang tarif Rp12.000/orang dengan rincian: Rp6.000 dari Cisaat menuju Terminal Kadudampit dan Rp6.000 lagi dari Terminal Kadudampit menuju gerbang masuk Situ Gunung. Tips dari saya, jika kalian datang bersama rombongan, jangan sungkan untuk menawar harga agar lebih murah.

Nah, untuk kalian yang naik kereta dari arah Bogor dan turun di Stasiun Cisaat, transportasi selanjutnya menuju Situ Gunung adalah angkot juga. Ada dua cara yang bisa kalian lakukan.

Pertama, berjalan kaki sejauh 1 kilometer dari stasiun menuju Pasar Cisaat untuk naik angkot trayek Kadudampit-Cisaat. Kedua, menggunakan transportasi online dari stasiun ke Pasar Cisaat atau langsung menuju Situ Gunung. Tapi, jika kalian beruntung, biasanya ada satu-dua angkot warna hijau nomor 08 yang sengaja mangkal di depan stasiun saat jadwal kedatangan kereta. Jika memilih untuk naik angkot, kalian tinggal minta diturunkan di dekat Polsek Cisaat saja lalu lanjut naik angkot berikutnya.

Transportasi Online

Buat kalian yang datang dari luar Sukabumi menggunakan transportasi umum seperti bus, travel, atau kereta, dan nggak mau ribet harus naik-turun angkot setelah tiba di Sukabumi, transportasi online bisa jadi pilihan utama. menuju kawasan wisata Situ Gunung. Jika memilih opsi ini, pastikan kalian memesan transportasi online dengan titik penjemputan agak jauh dari kawasan stasiun atau terminal.

Setelah sampai di depan gerbang masuk kawasan Situ Gunung, kalian perlu membeli tiket masuk sebesar Rp16.000-Rp18.000. Tiket ini hanya berlaku untuk mengunjungi Danau Situ Gunung yang lokasinya berbeda arah dengan Situ Gunung Suspension Bridge dan Curug Sawer.

Jika kalian ingin mengunjungi curug atau sekadar mencoba jalan di atas jembatan gantung, kalian perlu merogoh kocek kembali mulai dari Rp50.000-Rp100.000 tergantung kelas tiket yang dibeli. Kelas tiket ini akan membedakan fasilitas yang didapatkan dan akses jalur yang kalian tempuh. Semakin mahal tiketnya, semakin singkat perjalanan kalian menuju jembatan gantung.

Nah, buat kalian yang berangkat ke Situ Gunung naik angkot atau transportasi online, kalian juga perlu mengetahui cara pulangnya. Ini penting, karena percuma kalau kalian hanya tahu cara berangkatnya tapi nggak tahu cara pulang.

Untuk pulang dari Situ Gunung naik transportasi online tentu akan sulit karena keterbatasan sinyal. Sekalipun ada sinyal di sana, kalian bakal kesulitan mendapatkan driver. Tapi jangan khawatir, biasanya saat ada kerumunan wisatawan yang ingin pulang, akan ada akamsi atau petugas tiket yang menelepon sopir angkot dari Terminal Kadudampit untuk mengangkut penumpang. Setelah naik angkot dan sampai di pemberhentian terakhir, silakan lanjutkan perjalanan sesuai tujuan masing-masing.

Penulis: Mohammad Ilham Ramadhan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Destinasi Wisata di Sukabumi yang Patut Kamu Kunjungi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version