Panduan Latihan di Gym untuk Pemula

Panduan Latihan Gym untuk Pemula Terminal Mojok

Panduan Latihan Gym untuk Pemula (Unsplash.com)

Awal tahun adalah momentum paling krusial yang dimanfaatkan banyak orang buat punya resolusi baru. Resolusi paling jamak digaungkan orang adalah resolusi hidup sehat. Bukan cuma pengin sehat, yang kelebihan berat badan pun pengin lebih percaya diri dengan menurunkan berat badan. Sebaliknya, yang kekurangan berat badan pengin lebih percaya diri dengan menaikkan massa ototnya. Makanya di awal tahun banyak pemula yang daftar jadi member di gym.

Permasalahan paling utama bagi dua jenis orang yang saya sebutkan di atas bukanlah biaya membership gym yang mahal, bukan pula jenis latihan yang sering dianggap berat dan membosankan, melainkan banyak yang merasa malu pergi ke gym. Yang kelebihan berat badan biasanya takut dikata-katain gemuk sama orang yang sudah senior di gym, sementara yang kekurangan berat badan juga takut dikatain kerempeng.

Jelas ini adalah pemahaman yang keliru. Ibaratnya dengan logika yang sama, harusnya kalau kamu bodoh, kamu malu pergi ke sekolah. Namun, justru karena kamu bodoh makanya kamu pergi ke sekolah supaya pintar, kan?

Waktu pertama kali saya pergi ke gym, saya juga merasa bingung harus mulai dari mana. Saya belum tahu nama-nama alat untuk latihan di gym. Waktu itu, jumlah influencer fitness di Instagram dan YouTube masih sedikit, jadi informasinya memang masih terbatas. Selain itu, orang-orang bertubuh besar dan atletis yang sudah duluan nge-gym bikin saya minder meski mereka asyik latihan sendiri tanpa berkata apa pun pada saya.

Namun hal tersebut nggak bikin saya berhenti latihan gym. Saya malah jadi makin semangat melihat banyak member gym yang badannya bagus-bagus. Nggak cuma cowok-cowok yang atletis, cewek-ceweknya pun sama.

Buat kalian yang baru pertama kali nge-gym, saya akan berikan sedikit panduan supaya kalian nggak perlu malu-malu lagi. Pertama, minta teman yang sudah duluan rutin nge-gym untuk menemani dan mengajari dasar-dasar latihan yang baik dan benar di gym. Dulu saya melakukan hal itu dengan seorang teman yang sudah lebih dulu nge-gym.

Punya teman yang sudah lebih dulu akrab dengan dunia gym akan membuat kita merasa sedikit aman. Setidaknya, ada orang yang bersedia menemani dan juga mengajari kita yang masih minim pengalaman ini. Setelah tahu dasar-dasarnya, kalian bisa meneruskan dengan latihan seorang diri.

Kedua, kalau kalian nggak punya teman yang sudah lebih dulu nge-gym, jangan khawatir. Pakai saja jasa personal trainer yang ada di gym untuk latihan minggu-minggu pertama. Saya tahu, tarif personal trainer memang mahal, namun buat investasi kesehatan, nggak ada salahnya mengeluarkan uang untuk itu. Lagi pula personal trainer kan merupakan seorang profesional di bidangnya yang bisa mengajari kalian cara menggunakan alat-alat di gym dengan baik dan benar. Selain itu, mereka juga biasanya akan memberi tahu tips pola makan yang baik. Nantinya kalau kalian sudah tahu dasar-dasarnya, kalian bisa latihan sendiri tanpa pendampingan personal trainer.

Kalian juga bisa mencuri ilmu dari personal trainer maupun member gym lain yang sudah senior, lho. Tentu saja pakai cara yang sopan, jangan sampai mengganggu mereka. Berteman dengan personal trainer atau member gym lainnya nggak hanya membuat ilmu fitness kita meningkat, tapi juga menambah relasi dan networking, lho.

Kesimpulannya, nggak perlu malu latihan gym meski pemula sekalipun. Semuanya juga mengawali dari jadi pemula, kok. Lagi pula hidup sehat kan dimulai dari diri kita sendiri, Mylov~

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version