Mengutip dari CNN, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk benci produk luar negeri dan mencintai produk lokal yang membuat ESEMKA menjadi trending topik di Twitter. Tetapi, saya tidak akan membahas hal itu. Sebab sampai saat ini Esemka bagi saya sama misterinya seperti penampakan UFO, antara ada dan tiada. Yang saya akan bahas hanyalah hal-hal yang terlihat, yaitu selera fashion keluarga Jokowi.
Saya membayangkan situasi di dalam keluarga Jokowi saat Bapak Presiden mengungkapkan ajakan untuk benci produk luar negeri kepada publik. Kenyataan dari aneka foto yang beredar di media sungguh jauh berbeda. Keluarga Bapak Presiden sendiri mencintai brand mahal luar negeri, entah beliau lupa, atau ia sendiri menyadarinya tak berani mengonfrontasi keluarganya sendiri? Ah sebenarnya tidak ada yang salah tentang hal itu, namanya juga keluarga orang nomor satu di Indonesia. Ya bebas saja dong pakai brand mahal. Mengapa kita rakyat jelata harus merasa baper hanya karena misqueen?
Sebagai rakyat yang jujur dengan rasa irinya, maka saya hanya bisa berhalusinasi akibat rasa iri membuncah itu. Saya membayangkan perasaan ibu Iriana, atau Kahiyang, atau istri mas Gibran. Pastilah sebelum rakyat Indonesia berjenis kelamin wanita yang gemar menonton acara lelang tas online, yang hanya nonton sambil ngiler tanpa pernah bidding apalagi deal, atau yang memenuhi list jastip dengan sistem PO juga kredit, mereka bertiga sudah lebih dahulu protes pada Pak Jokowi. Sebab, seluruh rakyat Indonesia tahu benar tentang harga tas, juga harga sepatu ibu negara, menantu, anak dan bahkan cucunya presiden.
Seandainya mereka—keluarga Pak Jokowi—bisa melakukan pembelaan diri, mereka pasti ingin berkata, “Yang nyuruh benci produk luar negeri Bapak saya, ini bukan salah saya!” Mungkin Mbak Kahiyang ingin berkata seperti itu kalau netizen berani mencecarnya.
Mungkin, Ibu Iriana yang kalem dan selalu terlihat tenang akan cemberut seharian dan ia bisa saja melakukan aksi protes pada suaminya demi Fendi dan Gucci miliknya. “Yang masak aku harus pakek tas Made in Thamrin city, Ibu Negara aku ini loh?” Mungkin beliau akan ngambek pada suaminya, sekali lagi andai Ibu Iriana adalah istri kebanyakan seperti saya. Perjuangkan tasmu bu!
Mbak Selvi, istri Mas Gibran bisa jadi terlihat lebih santuy karena ia hanya memakai Manolo Blahnik seperti saat pelantikan Gibran baru-baru ini. Mungkin ia akan melambaikan tangan pada wartawan dengan gaya Desi Ratnasari, ” No coment, saya hanya menantu!”
Kalau halusinasi ini saya teruskan, maka satu-satunya orang yang sepertinya akan lebih berani frontal untuk protes ialah Jan Ethes, sang cucu kesayangan.
“Eyang Kakung, aku hanya pakai sepatu Burberry atau Gucci, jangan paksa aku pakai sepatu yang dipromosikan Dokter Tirta. Tidak aku tidak mau pakai Aero harga seratus ribu!” Mungkin Jan Ethes akan membuat bapak Presiden termenung, andai anak kecil itu bisa meraung-raung dan andai ia berkata demikian, mungkin penampilannya di saat HUT ke-74 RI di Istana Negara tidak akan menjadi sorotan
Namun, mungkin rakyat Indonesia, yang dibuai mimpi tentang kekayaan semu negeri ini, hanyalah sekumpulan rakyat baper. Biasanya, baper selalu terjadi karena minimnya keuangan. Mungkin netizen terlalu pusing memikirkan tagihan akibat efek pandemi tak berkesudahan. Padahal sebenarnya tak ada yang salah dari ajakan Bapak Presiden untuk mendorong majunya UMKM lokal, Gaes, justru hal itu adalah ajakan yang mulia sekali. Pak Presiden melakukannya guna mengajak seluruh rakyat Indonesia dan kata-kata beliau sudah jelas. Beliau tidak berkata akan saya contohkan dari keluarga dan orang-orang terdekat saya. Beliau juga hanya berkata, “Untuk seluruh rakyat Indonesia!” Dan tidak ada kata, “Termasuk keluarga saya!”
Sudahlah wahai netizen, kalian jangan terlalu drama. Jokowi memang tengah menyuruh rakyatnya untuk mem-branding produk Indonesia. Presiden tengah mengajak 270 juta jiwa rakyat untuk menjadi konsumen loyal. Kalau kalian tidak terima, maka berusahalah lebih keras untuk menjadi bagian dari keluarganya atau pejabat tanah air karena yang terkena dampak pandemi itu hanya rakyat. Elit tetap hidup sugih dari hasil pajak.
Oleh karena itulah saya sebagai rakyat yang baik, mengajak rakyat miskin untuk menunggu saja. Mungkin besok-besok di Instagram keluarga presiden akan melakukan giveaway produk-produk branded milik mereka kepada sobat misqueen sebab Ibu Iriana, atau Mbak Kahiyang, Mbak Selvi juga Jan ethes mulai besok akan menggunakan hanya produk lokal. Siapa tahu kebencian mereka pada produk luar negeri akan membuat mereka mengadakan giveaway?
Mari berpikir positif, karena kenyataan memang terlalu pedih. Ibu Iriana yang baik, saya menunggu giveaway tas Fendinya dengan senang hati, Gucci juga boleh, Bu!
BACA JUGA Dokter Tirta Benar, Presiden Jokowi Memang Nggak Mungkin Salah, apalagi Kena Sanksi atau tulisan Adhe Afrilia lainnya.