Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pak Erick Thohir, Pemain Naturalisasi Juga WNI, Jangan Diskriminatif!

Mohammad Faiz Attoriq oleh Mohammad Faiz Attoriq
7 Maret 2023
A A
PSSI, Erick Thohir, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

PSSI, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sarasehan Sepak Bola Indonesia yang diadakan oleh PSSI di Surabaya, 4-5 Maret 2023 memantik keributan di dunia sepak bola nasional. Kenapa? PSSI, dalam hal ini Erick Thohir, mengatakan kalau tiap klub Liga 1 cuma bisa menggunakan 1 pemain naturalisasi.

Alasannya pembatasan kuota pemain naturalisasi ini adalah biar pemain Indonesia punya kesempatan untuk bermain.

Yang namanya saja kebijakan, nggak ada yang sempurna, tapi kali ini ketidaksempurnaannya keterlaluan. Pemain naturalisasi pun banyak yang protes, bahkan ada yang jauh lebih pedas dari oseng-oseng mercon. Ezra Walian bahkan sampai berkata, dikutip dari Bola Sport, “Kebangsaan Indonesia, keluarga Indonesia, tinggal Indonesia, kenapa main di klub jadi naturalisasi?”

Diskriminatif

Saya sebenarnya tak ingin bilang ini, tapi, tanpa mengurangi rasa hormat, Pak Erick Thohir, tindakan ini sudah tergolong diskriminatif. Pemain naturalisasi, jika sudah mengantongi status kewarganegaraannya, tak ada bedanya dengan pemain lokal. Perlakuannya tak bisa dibedakan, entah di klub entah di Timnas. Bukannya mereka yang memutuskan untuk bersumpah setia pada NKRI sudah bisa dianggap sebagai WNI?

Dikira pemain asing mau jadi WNI itu apa? Gabut? Nggak lah! Mereka bukan cuma ingin jadi WNI, tapi karena panggilan hati mereka.

Anda tahu, bahkan di UUD 1945 Amandemen Keempat saja sudah nggak ada lagi bunyi “Presiden ialah orang Indonesia asli”. Itu aturan tentang presiden loh, apalagi cuma pesepak bola, malah lebih boleh untuk punya pemain dari naturalisasi.

Kalo statement dan aturan kayak begini masih dipertahankan, yang ada lama-lama pemain naturalisasi hengkang atau orang asing membatalkan niatnya untuk naturalisasi. Ingat, Pak Erick Thohir, nggak sembarang pemain bisa dinaturalisasi. Aturannya panjang, dan melalui proses berbelit.

Sejauh ini, pemain naturalisasi lumayan punya sumbangsih untuk permainan timnas, Pak Erick Thohir. Kalau Anda beri perlakuan beda, bukannya ini aneh?

Baca Juga:

Benang yang Kembali Kusut: Langkah Membingungkan PSSI Memecat STY di Tengah Jalan  

Sepak Bola Indonesia Memang Penuh Drama, Shin Tae-yong Cuma Salah Satunya

Genjot pemain lokal

Kalo membatasi pemain naturalisasi dengan alasan pemain lokal bakal nggak bisa main, ini malah mengikis daya saing. Justru malah Pak Erick Thohir bikin pemain lokal rugi. Yang namanya klub, butuh persaingan agar kualitas pemain meningkat. Bapak pernah denger kata-kata kedalaman skuat nggak? Harusnya udah pernah lah ya.

Hal kayak gini nggak cuman berlaku di sepak bola, di bisnis pun begitu. Contohnya begini, selama jadi Menteri BUMN, Anda nggak pernah menuntut perusahaan swasta untuk hengkang dari Indonesia karena takut kalo BUMN bangkrut kan?

Yang ada, Anda mengeluarkan kebijakan agar BUMN melakukan usaha semaksimal mungkin agar bisa bersaing. Terus kenapa pemain bola malah diperlakuin kek gini?

Harusnya, adanya pemain naturalisasi selain membantu prestasi sepak bola Indonesia bisa kolaborasi atau malah bersaing secara sehat. Nantinya, pemain lokal bakal termotivasi untuk bisa punya kemampuan yang setara dengan pemain naturalisasi, begitu pola pikirnya. Minimal loh.

Atau, kenapa nggak mengeluarkan program untuk menggenjot kemampuan pesepak bola lokal? Itu lebih bijak daripada membatasi pemain naturalisasi.

Kalo mau ekstrem, harusnya nggak usah ada kuota pemain asing kalo pola pikirnya biar pemain Indonesia asli bisa bermain, bukannya membatasi pemain naturalisasi. Tapi jangan diambil, Pak. Serius, Anda nanti bisa dianggap ketua paling lucu.

Sangat disayangkan

Jujur saja, saya menyayangkan ada kebijakan seperti ini keluar dari jenengan, Pak Erick Thohir, terlebih ketika umur kepemimpinan Anda di PSSI baru seumur jagung. Sudah banyak pencinta sepak bola dan orang-orang peduli kondisi sepak bola yang berharap Anda jadi Ketua Umum PSSI untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Juga mayoritas voters memilih Anda agar memimpin federasi sepak bola negara ini dan berharap ada perubahan ke arah yang baik.

Maaf beribu maaf, jangan sampai keputusan ini bikin seluruh insan sepak bola nasional jadi merasa menyesal mendukung Anda. Jangan sampai juga banyak yang menuntut Anda untuk mundur, karena kecewanya orang yang setia dan peduli jauh lebih menyakitkan dari kebencian dari seorang pembenci.

Saran aja nih, Pak, jangan terlihat kayak alergi sama pemain asing. Jangan kayak Prancis, yang maunya juara, tapi nggak menghargai pemain berdarah asing. Sebutannya apa ya yang kayak gitu ya…

Oh iya, rasis.

Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pak Erick Thohir, NU Itu Bukan Voters KLB PSSI, Salah Sasaran, Bung!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Maret 2023 oleh

Tags: erick thohirklubnaturalisasipssiWNI
Mohammad Faiz Attoriq

Mohammad Faiz Attoriq

Si pria random yang tubirnya meletup-letup

ArtikelTerkait

ulang tahun pssi ke-90 mojok

PSSI 90 Tahun: Lebih Tua Ketimbang Indonesia tapi Masalahnya Sama

19 April 2020
Nyatanya, FIFA Sama Saja dengan PSSI, Sama-sama Problematik!

Nyatanya, FIFA Sama Saja dengan PSSI, Sama-sama Problematik!

20 Oktober 2022
Liga 1 ditunda pilkada pandemi mojok

Format Turnamen Adalah Format yang Cocok jika Liga 1 Kembali Dilanjutkan

21 Oktober 2020
4 Perilaku Atlet Sepak Bola Indonesia yang Menghambat Prestasi Timnas di Kancah Internasional terminal mojok.co

4 Perilaku Atlet Sepak Bola Indonesia Penghambat Prestasi

29 November 2020
Pak Erick Thohir: Penyesuaian Gaji Karyawan setelah Harga BBM Naik Itu Hanya Mitos

Pak Erick Thohir, Penyesuaian Gaji Karyawan setelah Harga BBM Naik Itu Hanya Mitos

5 September 2022
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Iwan Bule, Ketua PSSI Terbaik Sepanjang Masa

30 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.