Our Beloved Summer EP 12: Perihal Cinta Sepihak, Kita Semua Kim Ji Ung

Our Beloved Summer Eps 12 Perihal Cinta Sepihak, Kita Semua Kim Ji Ung Terminal Mojok

Our Beloved Summer Eps 12 Perihal Cinta Sepihak, Kita Semua Kim Ji Ung (Instagram Netflix Indonesia)

Penggemar Our Beloved Summer sudah pasti ikutan dugun-dugun setelah menonton episode 12 semalam. Bagaimana tidak, kegemasan Choi Ung dan Kook Yeon Su tidak bisa diukur dengan kalkulator cinta atau dideskripsikan dengan kata-kata alias sangat tidak jomblo friendly. Namun, di samping membaiknya hubungan kedua protagonis, ada Ji Ung, Chae Ran, dan NJ yang masih mengemban cinta sepihak, dan tampaknya mereka mulai kelelahan. Bisakah kita meluangkan waktu untuk memahami mereka?

Cinta yang bertepuk sebelah tangan tidak pernah menyenangkan. Cinta semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, pun sulit diperjuangkan. Kadang juga sulit diungkapkan.

Mari kita tengok karakter Ji Ung yang memendam perasaan selama sepuluh tahun pada kekasih sahabatnya. Lihat juga bagaimana kesabaran yang Chae Ran coba embuskan lewat helaan napasnya setiap kali berhadapan dengan Ji Ung. Atau, NJ yang straightforward tapi tetap tidak bisa dimengerti oleh Choi Ung. Saya rasa, selain perasaan yang mengganjal, mereka bertiga juga dihadapkan pada situasi yang serbasalah. Mereka bukan tidak bisa bertindak, mereka hanya tidak diberi pilihan oleh situasi tersebut. 

Menjalani cinta sepihak juga kadang lebih menyedihkan daripada yang kita kira. Cinta sepihak bisa melahap habis energi dan waktu siapa pun yang merasakannya untuk memikirkan atau membayangkan jika cinta mereka akhirnya berbalas. Mereka hanya hidup dalam fantasi yang mereka buat tanpa tahu ujungnya akan berakhir seperti apa. Apa yang Ji Ung, Chae Ran, dan NJ rasakan dan lakukan sangat beralasan. Sebagai penonton, saya juga kerap merasa gregetan melihat ketiga karakter ini yang tidak mau bergerak dan jujur pada perasaan mereka. Namun, situasinya memang tidak semudah itu bagi mereka. Terlebih, mereka terlibat dalam cinta yang bersegi-segi.

Di samping kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi, tidak pernah ada yang tahu cara menyudahinya. Cara-cara move on yang bisa ditemukan di internet tidak lain adalah sebuah toxic positivity yang menimbulkan pertanyaan lain. Misalnya, sebuah blog yang saya baca membuat daftar cara-cara merelakan cinta sepihak. Poin pertamanya adalah “menjaga jarak dan berhenti memikirkan orang yang kita cintai itu”. Ini membingungkan karena kita harus tahu cara “menjaga jarak” dan “berhenti memikirkan” terlebih dulu, bukan? 

Seperti yang Ji Ung katakan kepada NJ di episode 12 Our Beloved Summer, cinta yang bertepuk sebelah tangan jika dibiarkan terus akan menyakitkan. Saat mencoba merelakan, rasanya akan semakin menyakitkan, dan nantinya akan baik-baik saja karena sudah terbiasa merasakan sakit. Pada saatnya, menurut Ji Ung, cinta bertepuk sebelah tangan akan membuat kita mati rasa padahal sebenarnya menderita. Dan “saatnya” itu entah kapan datangnya. 

Soal waktu membantu kita belajar dan merelakan, ternyata tak memiliki tenggat. Kini kita bisa paham kenapa selama sepuluh tahun lamanya, cinta Ji Ung pada Yeon Su belum juga reda. Pada kasus Chae Ran dan NJ, mereka tampak berusaha menyamakan langkah dengan orang yang mereka cintai, tetapi pada saat mereka hanya butuh satu lompatan, sebuah batu penghalang menjegal mereka. Chae Ran diam-diam meniru gaya rambut Yeon Su agar mendapat perhatian dari Ji Ung. NJ selalu meluangkan waktunya untuk mendekatkan diri pada Choi Ung. Namun, yang mereka cintai itu justru selalu melihat ke arah lain.

Tentu, tidak ada yang bisa mencegah terjadinya cinta sepihak. Tidak ada pula yang tahu cara untuk berhenti. Mungkin Ji Ung benar, satu-satunya cara untuk menyikapi cinta sepihak adalah membiarkannya menjadi bagian dari diri kita, sampai kita tidak bisa merasakan apa pun. Namun, sebab cinta sepihak tak memiliki tenggat, ada keterampilan yang harus kita kuasai: sabar! 

Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version