Tadi pagi ketika saya sedang asyik berselancar di Twitter, saya melihat sebuah postingan soal dua orang wanita berkelahi di dalam bioskop. Belum diketahui secara pasti penyebab perkelahian tersebut, tapi menurut netizen karena salah satu di antara mereka sibuk mainan HP ketika film tengah diputar.
💚 cw // Violence
ga mendukung kekerasan tapi itu mbaknya emang ngapain nonton film terus telponan 🤣😭🦶🏻 pic.twitter.com/h7L2FyEnhE
— Tanyarl 💚 (@tanyakanrl) March 7, 2023
Bagi saya, poin yang menarik untuk disorot bukan perkelahian kedua wanita tersebut, melainkan sikap orang yang sibuk mainan HP di bioskop saat film sedang diputar. Sejujurnya, saya menganggap orang-orang yang seperti ini adalah seburuk-buruknya penikmat film.
Kok bisa ya ada oknum penonton tak bertanggung jawab yang kepikiran untuk membuka HP-nya di tengah pemutaran film? Apakah mereka nggak berpikir kalau cahaya dari HP mereka dapat mengganggu penonton lain yang tengah fokus menatap layar bioskop? Apakah mereka nggak berpikir kalau mainan ponsel di dalam bioskop sebenarnya merupakan suatu pelanggaran?
Saya yakin hal-hal semacam itu sejatinya sempat terlintas di benak mereka. Akan tetapi, pada akhirnya mereka memilih untuk bersikap egois dengan mementingkan kepentingan sendiri walaupun itu dapat menciptakan gangguan bagi orang lain.
Biarin deh orang lain terganggu yang penting saya bisa balas pesan WhatsApp. Biarin deh orang lain terganggu yang penting saya bisa bikin Instastory lagi nonton film di bioskop. Mungkin begitu yang muncul di pikiran mereka.
Lebih baik keluar sebentar untuk balas WA atau terima telepon
Saya nggak peduli meskipun keperluan mereka buka HP di dalam bioskop merupakan sesuatu yang mendesak. Yah, kalau misalnya benar-benar urgent, solusinya kan keluar sejenak meninggalkan bioskop, dong. Kalau sudah berada di luar ruangan sih silakan saja misalnya mau menelepon sambil mengaktifkan loud speaker. Tapi kalau masih di dalam bioskop, saya rasa wajar jika penonton lain sewot meskipun mereka buka HP sekadar balas pesan WA.
Saya yakin banyak penikmat film lainnya yang memiliki keresahan terhadap isu mainan HP di dalam bioskop ini. Harap diingat bahwa untuk dapat masuk dan menikmati film di dalam bioskop kita semua mesti mengeluarkan uang untuk membeli tiket. Setiap penonton harus merogoh kocek dengan nominal yang sama, maka sudah sewajarnya jika kita mendapatkan hak dan kewajiban yang sama pula, yakni menikmati film yang diputar dan nggak mengganggu kenyamanan penonton lain.
Seburuk-buruknya penikmat film
Memang sih yang merusak kenyamanan penonton lain di dalam bioskop bukan cuma mereka yang mainan HP. Ada juga orang-orang yang buang sampah sembarangan, orang-orang yang mengunyah makanan hingga menimbulkan suara berisik, hingga orang tua yang bawa balita ke dalam bioskop. Beberapa oknum ini memiliki potensi mengurangi kenyamanan kita di dalam bioskop.
Okelah, orang yang menyaksikan film sambil makan mungkin adalah mereka yang menjadikan makanan sebagai media untuk lebih dapat menikmati film. Orang-orang ini nggak mau kelaparan selama film diputar makanya memilih mengatasinya dengan menyiapkan bekal makanan dan minuman.
Orang tua yang membawa balita ke dalam bioskop mungkin melakukannya untuk menumbuhkan minat anak-anak mereka soal dunia film. Yah, asalkan film yang dipilih juga film yang pas untuk anak-anak, saya rasa nggak masalah, sih.
Sedangkan orang-orang yang sibuk mainan HP di dalam bioskop? Bukankah itu berarti mereka nggak menikmati film yang diputar dan memilih melakukan kesibukan lain untuk membuang waktunya? Bukankah itu juga menunjukkan bahwa mereka membeli tiket bioskop hanya karena FOMO?
Misalnya ketika film Ant-Man and the Wasp: Quantumania dirilis. Saya menemukan beberapa oknum yang sibuk mainan HP alih-alih menikmati film yang diputar. Mungkin orang-orang seperti ini cuma ikut-ikutan nonton padahal sama sekali nggak menyukai karya produksi Marvel.
Nyebelin, kan? Jadi wajar dong kalau saya menganggap orang-orang yang mainan HP di dalam bioskop adalah seburuk-buruknya penikmat film?
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop, Apakah Kamu Salah Satunya?