Nggak Semua Orang Padang Itu Minang, Juga Sebaliknya, Ini Perbedaannya

Nggak Semua Orang Padang Itu Orang Minang, Juga Sebaliknya, Ini Perbedaannya

Nggak Semua Orang Padang Itu Minang, Juga Sebaliknya, Ini Perbedaannya (Adli Hadiyan Munif via Unsplash)

Suatu waktu, ada orang bertanya kepada saya, apakah saya orang Minang atau Padang. Saya jawab dengan lantang, saya orang Minang. Tapi, bukannya si penanya puas, dia malah balik bertanya, bukannya itu sama saja?

Hold on. Wait.

Semenjak saya tamat kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri Padang, saya disebut sebagai orang Padang di lingkungan rumah saya. Sebenarnya saya tak masalah dengan sebutan itu, tapi saya lebih nyaman lagi kalau disebut sebagai orang Minang. Sebab ya, dua hal tersebut sebenarnya berbeda.

Baiklah, untuk menjawab pertanyaan di atas, saya coba uraikan penjelasannya.

Beda orang Padang dan orang Minang

Perlu kalian ketahui bahwa orang Padang dan orang Minang itu berbeda. Tidak semua orang Padang itu Minang, begitupun sebaliknya. Tapi ada yang masuk ke dua kategori tersebut. Lho?

Jadi gini. Padang sendiri merupakan salah satu kota yang ada di wilayah Sumatera Barat, sekaligus ibu kota provinsi ini. Nah, orang Padang ialah seorang yang mendiami dan tercatat secara administratif sebagai penduduk kota Padang. Ya iya dong. Tapi, apakah dia orang Minang atau bukan, itu ditentukan oleh garis keturunan yang dimiliki ibunya.

Saat ibunya memiliki darah Minang, otomatis anaknya juga. Hal ini terjadi karena sistem kekeluargaan yang dianut oleh suku Minangkabau yakni, matrilineal atau berdasarkan garis keturunan ibu.

Sementara Minangkabau atau biasa disebut Minang mengacu kepada suku, identitas, atau etnis yang dianut di Sumatera Barat. Dengan ditandai melalui bahasa, dialek, serta budaya yang digunakan. Sederhananya ya, orang yang memiliki darah Minangkabau, itu saja.

Baca halaman selanjutnya: Apakah orang Minang bisa dikatakan orang Padang?
Lalu apakah orang Minang bisa dikatakan orang Padang? Tentu bisa, saat ia tinggal menetap dan tercatat secara administratif sebagai masyarakat Kota Padang.

Sementara orang-orang Minang yang tidak tinggal di Padang, tapi tinggal di wilayah lain seperti Batusangkar, Solok, Bukittinggi, Dhamasraya, Pasaman, tetap menjawab sebagai orang Padang, ya agar mudah menjelaskannya kepada orang-orang yang bukan dari Sumbar.

Luasnya wilayah Sumbar dan ragam nama daerah menjadi penyebabnya, tentu tak mungkin dijelaskan satu persatu secara detail. Belum lagi nama-nama daerah yang sangat asing di telinga orang luar.

Nah, kalau masih bingung, coba lihat Medan dan Batak. Nggak semua orang Medan itu orang Batak, dan sebaliknya. Nggak semua orang bermarga Panjaitan tinggal di Medan, kan?

Warga Padang tidak hanya Minang

Berdasarkan data BPS pada tahun 2022 jumlah penduduk di kota Padang sebanyak 919.145 jiwa. Kemudian mengalami peningkatan di tahun ini menjadi 928.541 jiwa. Dibandingkan daerah lain, Kota Padang merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Sumatera Barat.

Penduduk Padang mayoritas bersuku Minangkabau yang berasal dari daerah lain dalam Provinsi Sumatera Barat. Selain dihuni oleh orang Minang, etnis lain juga berada di kota Padang, seperti Jawa, Tionghoa, Nias, Mentawai, Batak, Aceh, dan Tamil. Yaaa, sama seperti kota besar di Indonesia, rata-rata ya diisi suku perantau juga.

Etnis Nias dan Tionghoa menetap dan berada di wilayah Pondok. Sebuah daerah perkampungan yang berada di dekat Jembatan Siti Nurbaya. Sedangkan etnis lain tersebar di berbagai daerah Padang dan menyatu tinggal dengan warga Minang lainnya.

Jadi sudah jelas ya, kalian bisa bedain Padang dan Minang di sini. Perbedaannya jelas, serta nggak sulit untuk dipahami. Kalau masih keliru, kebangetan sih.

Penulis: Pratma Yandrefo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Selain Rendang, Inilah Kasta Menu Warung Padang dari yang Enak Sampai Enak Banget

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version