Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Nggak Enaknya Jadi Orang Desa, Mau Belanja Online Harus Ngumpet karena Banyak Tetangga Kepo!

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
14 Juni 2025
A A
Nggak Enaknya Jadi Orang Desa, Mau Belanja Online Harus Ngumpet karena Banyak Tetangga Kepo!

Nggak Enaknya Jadi Orang Desa, Mau Belanja Online Harus Ngumpet karena Banyak Tetangga Kepo! (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak yang bilang bahwa hidup di desa adalah impian banyak orang. Bisa hidup tenang dan jauh dari hiruk pikuk keramaian. Tetapi jika kalian suka belanja online, saya sarankan janganlah memimpikan untuk hidup desa. Apalagi yang tidak suka dengan gunjingan orang-orang. Kegiatan belanja online yang terlalu sering bisa jadi bahan omongan orang lain di desa.

Ini saya rasakan sendiri sebagai orang desa. Sebagai orang yang malas melakukan tawar-menawar, saya lebih suka langsung belanja saja melalui toko online. Harganya sudah jelas. Tapi haduh, karena rumah saya di desa, belanja online tetap menambah masalah baru bagi saya. Saya yakin ini juga dirasakan oleh kalian semua yang hidup di desa.

Orang desa kalau mau belanja online harus siap dihubungi kurir kapan pun

Karena jalanan desa yang seperti labirin, menemukan alamat pembeli bukanlah perkara mudah bagi seorang kurir. Apalagi kalau jalan menuju rumah kita belum terdeteksi oleh Google Maps. Makanya, HP kita harus standby sejak pagi. Sebab, si kurir bisa kapan saja menghubungi kita untuk diarahkan menuju alamat kita.

Kalau nahas kebetulan kita tidak menghidupkan HP, paket kita berkemungkinan akan dikirim besoknya. Alasannya, si kurir harus segera pindah ke desa lain. Bahkan kadang harus menunggu lusanya. Pokoknya orang desa kalau belanja online ribet banget!

Hal ini berbeda dengan di kota yang jalannya sudah jelas. Kurir tidak perlu capek-capek menelpon si pembeli. Lokasi rumahnya sudah jelas, ada nomornya, ada plangnya, jadi lebih mudah. Kurir tinggal menaruh saja paket di depan rumah pembeli.

Wajib ambil sendiri di jalan

Selanjutnya, jika kita sudah ditelpon oleh si kurir, itu bukan berarti bahwa si kurir akan berbaik hati mengantar paketnya ke rumah kita. Kurir yang ke desa-desa lebih suka ketemuan di jalan utama. Jadi, kita masih perlu keluar rumah untuk mengambil barang kita.

Jarak yang ditentukan si kurir pun berbeda. Saya alami sendiri fakta ini. Kalau barangnya atas nama saya sendiri, saya harus menjemput barangnya sampai sejauh 1 kilometer. Tetapi kalau barangnya atas nama saudara perempuan saya, si kurir dengan senang hati ketemu di jalanan yang dekat dengan rumah saya. Ini niatnya mau kirim barang, atau sekalian PDKT-an, sih?

Nah, itulah yang terjadi kalau sistemnya COD-an sama orang desa, kalau non-COD beda lagi!

Baca Juga:

Pengalaman Retur Barang Shopee yang Terlalu Mudah Malah Bikin Saya Kepikiran

4 Aturan Tidak Tertulis Belanja di Facebook Marketplace supaya Tidak Kena Tipu

Dititipkan ke tetangga bikin kita nggak enak

Sekarang, anggap saja kalian berhasil mengangkat telepon si kurir. Namun kalian kebetulan tidak bisa diajak ketemuan untuk mengambil barang. Ini akan menambah masalah baru. Barang kalian akan dititipkan ke rumah warga, terutama barang non-COD. Kebiasaan ini sangat umum dilakukan oleh kurir yang mengantar paket ke desa-desa.

Jadi, tiap desa seperti sudah ada satu rumah yang menjadi tempat penitipan paket.

Mungkin tidak masalah kalau paket yang dititipkan hanya sekali dua kali. Tapi bagaimana kalau berkali-kali. Tentu itu akan sangat mengganggu bagi mereka. Apalagi yang menitipkan paket bukan satu atau dua orang, tapi banyak di desa tersebut. Hmmm, ya rumahnya semacam kaya jadi tempat transit terakhir di desa-desa.

Memancing perasaan kepo dari orang desa lain

Nah, hal-hal di atas akhirnya tak jarang memancing perasaan kepo dari orang desa lainnya. Sebab, setiap menjemput paket ke jalan utama tentu akan dilihat-lihat warga, apalagi kalau menjemputnya di rumah tetangga yang jadi lokasi penitipan, auto muncul perasaan ingin tahu dari warga. Yang namanya orang desa, tak ada kata sungkan mengawali obrolan untuk menggali berbagai informasi.

Mungkin awalnya hanya basa-basi, tapi kalau keseringan tentu kita akan merasa risih. Dan lagi, tak jarang basa-basi warga desa kadang malah berujung jadi hot news kabar terkini di lingkungan desa. “Wah, belanja terus ya”, “Lancar nih rezekinya”, “Kerja di mana”, wait sudah, basa-basi itu harus segera kalian akhiri.

Nah, itulah alasan-alasan saya kurang nyaman untuk berbelanja online sebagai orang desa. Niat bebas dari kegiatan tawar-menawar, eh malah dikepoin tetangga sekitar!

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Perbedaan Orang Kota dan Orang Desa ketika Belanja di Minimarket.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Juni 2025 oleh

Tags: Belanja onlineorang desa
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Pesan buat yang Pelihara Ayam di Rumah: Jaga Baik-baik Ayam Kalian, Jangan Sampai Keluyuran di Tengah Jalan. Bikin Orang Lain Kecelakaan, lho!

Pesan buat yang Pelihara Ayam di Rumah: Jaga Baik-baik Ayam Kalian, Jangan Sampai Keluyuran di Tengah Jalan. Bikin Orang Lain Kecelakaan, lho!

19 November 2023
doa masuk pasar jualan online trik tips strategi marketing laku shopee cara menjaid star seller mojok

Selain Belanja, Ternyata Shopee Bisa Melatih Hal-hal Baik pada Diri Saya

18 Mei 2020
4 Aturan Tidak Tertulis Belanja di Facebook Marketplace supaya Tidak Kena Tipu Mojok.co

4 Aturan Tidak Tertulis Belanja di Facebook Marketplace supaya Tidak Kena Tipu

9 Januari 2025
dusun orang desa kaya materialistis sederhana mojok.co

Asalkan Sedikit Materialistis, Orang-orang Desa Bisa Kaya Dengan Mudahnya

30 Juni 2020
Pedagang Pasar Tanah Abang Bukannya Tidak Bisa Jualan Online, TikTok Shop yang Kelewat Batas Mojok.co

Pedagang Pasar Tanah Abang Bukannya Tidak Bisa Jualan Online, tapi TikTok Shop yang Memang Kelewat Batas

24 Oktober 2023
Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi Mojok.co

Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi

18 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.