Opsi Tontonan Lain untuk Pindah Sementara dari K-Drama

Opsi Solutif untuk Migrasi Sementara dari K-Drama

Drama Serial atau TV show memang selalu menjadi tayangan menarik yang tidak pernah kehilangan minat penggemarnya. Bisa dikatakan bahwa saya pun salah satu di antaranya. Pada dasarnya, saya menggemari segala jenis drama atau tv series yang meurut saya menarik. Namun orang-orang di sekitar saya hanya mengetahui bahwa saya adalah penggemar drama Korea. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar orang memang hanya mengenal drama Korea sebagai drama yang paling populer di Indonesia.

Di sini saya akan mengupas tuntas beberapa jenis drama yang menarik untuk menjadi opsi daftar tontonan akhir pekan.

Salah satu yang paling saya gemari adalah serial besutan Netflix. Umumnya yang saya tonton adalah berbahasa asli Inggris dan Perancis. Dalam kategori film, Netflix memang selalu menempati urutan pertama di hati saya. Alasannya sederhana, alur berat dan misterius ala Netflix selalu berhasil membuat saya sulit melewatkan film atau serial yang sedang berlangsung. Bahkan sekadar merelakan diri ke toilet di tengah-tengah euforia menonton pun harus ditahan-tahan. Ciri khas dari serial barat ini fokus pada satu genre tertentu yang intens, umumnya terdiri dari 8 hingga 16 episode dengan durasi masing-masing sekitar 1 jam. Biasanya digarap lebih dari 2 season yang di tayangkan sebagai TV show tahunan. Bahkan beberapa di antaranya bisa mencapai season 8 ke atas.

Beberapa rekomendasi  TV show popular seperti Black Mirrors, Peaky Blinders, The Walking Dead, Breaking Bad, Lucifer, Riverdale, Vampire Diaries, Originals, dan Legacies wajib masuk menjadi watching list kamu para pecinta series.

Bicara perihal TV series, Asia adalah benua dengan produksi drama paling banyak. Sebut saja K-Drama, Dorama, Drama Mandarin, dan Thai Drama adalah drama populer yang paling banyak dikenal. Salah satu yang paling populer, apalagi jika bukan drama Korea, atau biasa disebut K-Drama. Popularitas K-Drama di dunia saat ini sudah tidak dapat diragukan lagi, termasuk di Indonesia. Banyak hal yang membuat drama Korea menarik untuk ditonton. Selain karena beragamnya genre yang diangkat, romantisme, dan faktor visual dari aktor dan aktris pemeran dan pendukung juga menjadi daya tarik utama yang tidak dapat dimungkiri.

Menurut hemat saya, K-Drama adalah drama yang dapat menyajikan alur berat paling baik, tapi memang beberapa di antara ceritanya sudah sangat klise. Drama Korea memiliki beberapa kategori. Pertama, web drama atau mini drama yang umumnya berjumlah 12 episode dengan durasi masing-masing 10 hingga 25 menit per episode-nya. Kedua, drama regular yang umumnya berjumlah 16 episode dengan durasi sekitar 59 sampai 70 menit per episode dan 32 episode dengan durasi sekitar 30 menit per episode. Ketentuan ini berlaku baik untuk drama modern maupun saeguk (historical drama).

Sedangkan, untuk kategori drama keluarga, umumnya memiliki jumlah episode yang cukup panjang hingga mencapai lebih dari 50 episode. Berdasarkan kebijakan TV nasional terbaru, penayangan drama dilakukan menjadi dua episode per hari dengan durasi masing-masing sekitar 35 menit. Penayangan drama dijadwalkan dari pukul 10 hingga 11 malam selama 2 hari, sedangkan drama harian ditayangkan mulai pukul 7 hingga 8 malam. Ciri khas K-Drama adalah unsur romansa yang selalu mewarnai sebagian besar cerita dalam setiap jenis genre. Menurut saya, inilah yang kemudian memberikan rasa kompleks kepada penonton karena tidak semata-mata menitik beratkan pada satu jenis genre dominan.

Sebagai pecinta drama thriller, saya merekomendasikan drama besutan OCN karena fokus alur cerita yang disajikan benar-benar sangat intens pada satu genre yang diusung. Beberapa di antaranya juga memasukkan unsur romansa meskipun tidak begitu intens. Untuk kategori K-Drama, saya paling suka dengan Lee Jong Suk dan Han Yoo Joo. Beruntung, keduanya sempat dipertemukan dalam sebuah dorama berjudul W-Two World. Belakangan ini, saya juga mulai melirik IU sebagai salah satu aktris Korea yang paling saya gemari setelah perannya dalam drama Scarlet Heart: Ryeo bersama Lee Jun Ki.

Selain drama Korea, drama lain yang patut untuk kamu pertimbangkan adalah J-Drama atau Dorama. Menariknya, sebagian besar Dorama diadaptasi dari manga. Dorama umumnya berjumlah 10 episode dengan durasi 30-60 menit yang ditayangkan setiap musim pada hari kerja dari pukul 9 sampai 10 malam (beberapa di antaranya pukul jam 11 malam). Alur yang diusung Dorama lebih fokus daripada K-Drama. Di mana drama hanya akan berfokus pada satu genre utama dan tidak banyak memasukkan unsur romansa kecuali jika merupakan drama romantis.

Seperti yang kita ketahui, Jepang memang terkenal sebagai negara yang unik, tak terkecuali drama buatannya. Sebagian besar dorama memiliki alur yang tidak klise seperti drama pada umumnya dan memiliki ciri khas alur drama Jepang, yaitu kilas balik yang dominan, terutama pada cerita dengan genre misteri, thriller, dan horor. Dengan jumlah episode dan durasi yang pendek serta pembawaan alur cerita yang tidak umum, dorama sangat cocok menjadi pilihan untuk mengatasi kejenuhan alur cerita yang berat dan terlalu panjang. Aktor dan aktris Jepang yang paling saya sukai adalah Kento Yamazaki dan Nana Komatsu.

Opsi lainnya selain J-Drama adalah Drama Mandarin. Kategori yang paling populer dari Drama Mandarin adalah Wuxia yang mengusung genre romansa dan fantasi yang intens dan dominan. Ciri khas dari kategori historical drama Mandarin adalah sebagian besar adegan menggunakan efek CGA. Berbeda dengan historical drama Korea yang lebih memilih menggunakan adegan lebih nyata tanpa penggunaan efek CGA dan fantasi yang berat. Umumnya, drama Mandarin berjumlah 24 dan 46 untuk kategori drama modern atau 56 episode untuk kategori historical drama (bahkan dapat mencapai 80 episode) dengan durasi sekitar 45 menit yang ditayangkan 2 episode pada hari kerja dan 1 episode di akhir pekan mengingat jumlah episode-nya yang cukup banyak.

Alur yang diusung drama Mandarin umumnya menyajikan unsur romantis yang intens dan beberapa di antaranya bahkan berani mengusung unsur tragedi dengan akhir cerita yang sangat memilukan. Namun, alur cenderung lambat dan cukup banyak menampilkan detail-detail yang tidak diperlukan. Beberapa drama juga dibuat lebih dari satu season, tapi di season berikutnya tidak banyak bercerita tentang kelanjutan cerita dari season sebelumnya. Jadi lebih seperti pengulangan alur yang dikemas dengan cara yang berbeda. Kalau untuk aktor dan aktris Mandarin, Yang Yang dan Wu Qian atau lebih dikenal dengan nama Janice Wu adalah jagoan saya.

Jika masih belum cukup, saya merekomendasikan TV series Thailand yang juga tidak kalah menarik. Drama Thailand umumnya berjumlah 12 hingga 13 episode dengan durasi singkat sekitar 24 hingga 30 menit. Alur yang disajikan Thai Drama juga cenderung lebih ringan dari semua jenis drama yang telah saya sebutkan. Sebagian besar bercerita tentang kompleks-nya kehidupan remaja. Yang menarik adalah Thai Drama berani menampilkan cerita yang tidak begitu umum. Misalnya, bullying, homo-seksual, ataupun hetero-seksual.

BACA JUGA Membayangkan Tontonan Rakyat Indonesia Jika Netflix dan Liga Inggris Menyusul Indoxxi dalam Daftar Blokiran atau tulisan Ulfa Setyaningtyas lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version