Oh My Baby Episode 2: Sinopsis dan Komentar

rekomendasi drama korea mojok oh my baby episode 1 sinopsis dan komentar mojok.co oh my baby episode 2 oh my baby episode 3 oh my baby episode 4 episode 5

rekomendasi drama korea mojok oh my baby episode 1 sinopsis dan komentar mojok.co oh my baby episode 2 oh my baby episode 3 oh my baby episode 4 episode 5

Oh My Baby episode 2 dibuka dengan Jang Ha-ri yang kaget dengan hasil pemeriksaan kesuburan rahimnya yang akan menurun saat umurnya mencapai 40 tahun. Dia terduduk dengan ekspresi bingung dan sedih, ekspresinya menggambarkan dunia seakan telah berakhir untuknya. Impian Ha-ri adalah menjadi ibu, tapi di umurnya yang sudah menginjak 39 tahun, dia belum menemukan pasangan untuk menikah. Dan sekarang dia divonis mengalami penururan kesuburan. Dunia Jang Ha-ri rasanya runtuh, ajur kayak bubur, mylov.

Kemudian Han Yi-sang datang menyusul, menanyakan apakah Jang Ha-ri baik-baik saja. Tanpa berpikir panjang, Ha-ri yang bingung tiba-tiba mengajak Han Yi-sang untuk menikah. Han Yi-sang terdiam mendengar perkataan Ha-ri, sedangkan Jang Ha-ri menangis. Suasana hening untuk sesaat, lalu Yi-sang menjelaskan kalau dia tidak memiliki keinginan untuk menikah. Jang Ha-ri tersadar kalau dirinya mengatakan yang tak seharusnya. Ia pun mencari alasan untuk segera pergi, tapi Yi-sang menahannya karena baju hamil Ha-ri ada di mobilnya.

Masih ingat di episode pertama saat Ha-ri disuruh menjalani kehidupan sebagai wanita hamil untuk menulis artikel, kan? Baju itu yang saya maksud dengan baju hamil. Suasana yang tadinya sedih berubah menjadi komedi. Ha-ri segera mengambil baju hamilnya, ia berjalan secepat mungkin sambil menahan malu. Duh, nggak jadi sedih suasananya.

Saat perjalanan menuju kantor, Ha-ri melihat anak TK yang dijemput oleh ibunya. Ekspresinya sangat sedih, ia membayangkan kalau dirinya lah yang memiliki anak. Dari adegan ini, penonton dibuat merasakan betapa besarnya keinginan Jang Ha-ri untuk mempunyai anak.

Tak berselang lama, ia menerima telepon dari ibunya. Sang Ibu meminta Ha-ri untuk datang ke pernikahan sepupunya di akhir pekan. Tapi, Ha-ri beralasan kalau dia ada deadline dan tidak bisa datang. Padahal, hatinya berkecamuk antara malu dan sedih karena di umurnya yang sudah tak lagi muda, ia belum juga menikah. Sedangkan sepupunya yang lebih muda sudah menikah. Apalagi dengan bayang-bayang tidak bisa memiliki anak. Ha-ri yang kesal kemudian menutup teleponnya. Dia melanjutkan perjalanan ke kantor dengan hati yang gundah.

Sesampainya di kantor pun dia justru dimarahi oleh atasannya. Tak hanya itu, ia juga mendapat tugas mendadak. Karena mood-nya yang kurang mendukung, ia pun meminta izin untuk pulang terlebih dahulu. Rasanya, hari itu adalah hari terburuk untuk Jang Ha-ri.

Malam telah tiba, Yoon Jae-young datang ke rumah Ha-ri. Ia berniat memberikan undangan pernikahan sepupu Ha-ri. Tapi saat sampai di rumahnya, dilihatnya Ha-ri terbujur kaku merenungi hidupnya yang tak kunjung menikah. Jae-young pun mencoba menjodohkan Ha-ri dengan temannya. Jang Ha-ri yang memang membutuhkan pasangan pun berminat sekali dengan tawaran Jae-young. Untuk menikah, Ha-ri memang harus berkencan dulu.

Saya nggak bisa membayangkan betapa stresnya Mbak Ha-ri kalau tinggal di Indonesia. Umur saya yang masih 22 saja sudah ditanyai mana calon dan kapan menikah, apalagi dia yang 39 tahun. Semangat, Mbak Ha-ri!

Lanjut ke cerita berikutnya. Saat akhir pekan, Jang Ha-ri datang ke Jambi Studio dengan setelah baju rapi seperti orang akan berkencan. Di sana dia bertemu dengan Han Yi-sang dan fotografer Nam Soo-cheol. Ha-ri mengatakan kalau ia datang untuk mengambil barang-barang yang harus diantarkan ke Gangnam. Soo-cheol pun mengatakan kalau Yi-sang juga hendak menuju Gangnam dan lebih baik Ha-ri menumpang Yi-sang karena saat akhir pekan akan sangat sulit mencari taksi di daerah tersebut.

Yi-sang sepertinya tipe mas-mas sok nggak peduli gitu tapi aslinya care. Awalnya dia bilang tidak akan ke Gangnam. Tapi saat melihat Ha-ri tak kunjung mendapatkan taksi, ia pun langsung menghampiri Jang Ha-ri. Awalnya Ha-ri gengsi untuk naik mobil Yi-sang, tapi Yi-sang berkata akan menunggu di situ sampai Ha-ri naik. Karena tak enak jika Yi-sang menunggu, Ha-ri pun segera naik mobil.

Duh, mulai gemes sama interaksi Yi-sang dan Ha-ri. Ditambah lagi, saat Ha-ri sampai di tujuan pengantaran, bukannya langsung pergi, Yi-sang justru menunggunya sampai selesai. Adegannya seperti cowok yang lagi nungguin ceweknya, tak peduli seberapa lama. Gemes deh pokoknya.

Yi-sang juga mengantar Ha-ri ke pernikahan sepupunya. Bahkan, tanpa sepengetahuan Ha-ri, Yi-sang ikut masuk ke acara pernikahan. Di sana, ia berniat makan kepiting. Tapi tak sengaja ia melihat Ha-ri yang bernyanyi untuk sepupunya. Tak hanya itu, Yi-sang juga tak sengaja melihat Ha-ri berkencan dengan laki-laki di sebuah restoran. Laki-laki itu adalah teman Jae-young yang hendak dijodohkan dengan Ha-ri. Namun, lagi-lagi nasib sial menimpa Jang Ha-ri. Ha-ri gagal dalam kencan buta tersebut. Yang lebih sial, dia gagal di depan Han Yi-sang. Maluuu banget, mylov.

Ha-ri yang gagal berkencan pun keluar restoran ditemani hujan yang deras. Yi-sang pun menyusulnya sambil membawakan payung. Ha-ri merasa Yi-sang sangat mengganggu. Terlebih lagi, laki-laki itu sudah terlalu banyak melihat hal memalukan di hidupnya sehingga ia menyuruh Yi-sang pergi. Namun, Yi-sang tetap mengejarnya. Dan tak sengaja, tangan Yi-sang merobek baju Jang Ha-ri.

Yoon Jae-young yang kebetulan lewat melihat hal itu dan mengira Ha-ri dalam bahaya. Dilawannya Yi-sang karena dianggap melukai Jang Ha-ri. Mereka bertengkar di tengah guyuran hujan, namun pertengkaran yang saya saksikan bukan pertengkaran keren ala adegan action gitu, my lov. Tapi pertengkaran kocak ala anak kecil. Adegan ini sangat mengocok perut saya, apalagi saat Ha-ri berusaha memisahkan mereka, tapi malah bergabung bersama dua pria dewasa itu membentuk lingkaran kecil dan terus berputar-putar.

Adegan kemudian berpindah saat mereka bertiga menghangatkan diri di kedai soju. Mereka saling minta maaf karena kesalahpahaman yang terjadi. Sambil ditemani soju, tiga orang dewasa itu saling mengungkapkan kisah cinta mereka yang menyedihkan. Jang Ha-ri dengan pengalamannya diputuskan kekasihnya karena dianggap pembawa sial, Han Yi-sang yang ditinggalkan kekasihnya sebelum menikah, dan Yoon Jae-young yang diceraikan oleh istrinya. Dari sini, kita bisa melihat alasan mengapa cinta bisa jadi sangat menyakitkan bagi beberapa orang.

Hari berikutnya, Jae-young meminta tolong Ha-ri untuk menjaga anaknya, Do-ah, karena ia harus pergi melayat. Setelah Jae-young pergi, malam itu Do-ah menangis dan panas tinggi. Ha-ri mencoba menghubungi Jae-young tapi tidak mendapat jawaban. Akhirnya Ha-ri membawa Do-ah ke rumah sakit. Diurusnya Do-ah dengan serius seperti anaknya sendiri. Keesokan harinya, Ha-ri melihat Do-ah sudah sembuh dan bisa tersenyum lagi.

Diiringi backsound musik menenangkan dan gerakan slow motion, penonton diperlihatkan ekspresi Ha-ri yang sangat bahagia. Ha-ri bermain dengan Do-ah. Bayi itu memegang tangan Ha-ri dengan erat. Rasanya, kita bisa melihat Ha-ri yang sangat bahagia walau hanya sehari merasakan menjadi ibu.

Adegan berlanjut di kantor, di sana Ha-ri melihat fotonya saat memakai baju hamil. Dari sana lah, Ha-ri mempunyai ide gila. Segera saja, Ha-ri datang ke dokter kandungan kemudian berkata dia bertekad akan hamil terlebih dahulu tanpa menikah! Waduh, apa ini yang ada di pikiran Jang Ha-ri?

Saya sih berharap Jang Ha-ri bisa menikah secara legal. Sudah ada beberapa pilihan, ada Han Yi-sang, mereka saling bertengkar tapi lucu gitu. Atau bersama Yoon Jae-young, walaupun diawali dengan hubungan persahabatan, tapi bukannya sahabat biasanya lebih paham baik dan buruknya kita. Entahlah, saya bingung harus mendukung Jang Ha-ri bersama Yi-sang atau bersama Jae-young. Mari, saksikan saja Oh My Baby episode 3, mylov. Sepertinya akan ada hal luar lagi yang akan terjadi di episode berikutnya.

BACA semua sinopsis drama Korea Oh My Baby di sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version