Nostalgia dengan 7 Snack Jadul yang Saya Harap Bisa Diproduksi Lagi

Nostalgia dengan 7 Snack Jadul yang Saya Harap Bisa Diproduksi Lagi Terminal Mojok

Nostalgia dengan 7 Snack Jadul yang Saya Harap Bisa Diproduksi Lagi (Lukasmuller via Wikimedia Commons)

Jajanan masa kecil selalu punya nilai sentimental yang bisa menerbangkan angan-angan pada indahnya masa lalu. Sayangnya setelah belasan tahun berlalu, ada beberapa merek snack jadul yang tetap bertahan, namun ada juga yang harus karam dengan berbagai alasan. Padahal di antara merek snack yang sudah nggak diproduksi lagi itu nggak semuanya punya rasa yang gagal, malah ada yang enak banget. Berikut beberapa snack jadul yang saya harap bisa diproduksi lagi.

#1 Biskuat Susu

Sampai sekarang Biskuat memang masih eksis di pasaran, namun dulu Biskuat pernah bikin varian Biskuat Susu yang sayangnya hanya berumur pendek. Menurut saya, Biskuat Susu adalah varian terbaik dari Biskuat. Kemasannya berwarna putih, bentuk biskuitnya bulat dengan ornamen jaring-jaring kotak di permukaannya serupa wafel, dan ada bolong di tengah. Rasa susunya bener-bener nendang dengan rasa manis yang berbeda dari Biskuat original. Walaupun rasa susu, biskuit yang satu ini sama sekali nggak bikin enek.

Selain bisa dimakan biasa dan dicelup ke minuman, biskuit ini juga bisa dinikmati dengan melarutkannya dengan air putih sampai jadi bubur. Air putih saja cukup, soalnya rasa susunya sudah dominan. Setelah varian ini menghilang dari peredaran, saya jadi nggak pernah beli Biskuat lagi.

#2 Hollanda Choco Bear

Ada yang masih ingat dengan biskuit cokelat berbentuk beruang imut ini? Bagi saya, Hollanda adalah biskuit cokelat terenak yang pernah ada sejauh ini. Dulu, snack jadul ini tergolong jajanan yang premium soalnya harganya lumayan berat untuk kantong anak-anak. Rasa cokelatnya yang pekat benar-benar ngangenin, apalagi ditambah bentuk biskuitnya yang menggemaskan.

Biasanya biskuit ini akan dimakan pelan-pelan, kebanyakan bagian kepala beruangnya dimakan belakangan. Sayangnya, Hollanda Choco Bear sudah punah dari pasaran. Buat mengobati rasa kangen pada snack jadul ini kita harus berpuas diri dengan makan Good Time cokelat.

#3 Biskuit Safari

Biskuit Safari juga sudah lama menghilang dari peredaran, malahan gambar kemasannya saja sudah nggak bisa dijumpai lagi di Google. Seingat saya, kemasan snack jadul ini cukup colorful dengan gambar hewan-hewan sesuai judulnya. Yang paling bisa dikenang ya bentuk biskuitnya yang lucu, berbentuk aneka hewan dengan lapisan krim gula di atasnya. Kalau saya nggak salah ingat, warna lapisan gulanya macam-macam dan rasanya berbeda-beda. Selain enak dimakan, biskuit Safari ini sering dijadikan media pengenalan jenis-jenis hewan oleh para orang tua pada anak-anaknya. Multifungsi banget, ya.

#4 Anakmas

Generasi 90-an dan 2000-an pasti nggak asing deh dengan snack yang satu ini. Konon, Anakmas adalah pelopor snack mi kering di Indonesia. Bumbunya yang tinggi MSG bikin nyandu walaupun sebenarnya nggak sehat. Buat anak yang lebih peduli kesehatan pasti bisa mengantisipasi hal ini dengan mengurangi takaran bumbu buat dicampur ke minya. Apa pun cara makannya, saya yakin semua anak akan menjilati jari-jarinya selepas makan untuk membersihkan sisa bumbu yang nempel di tangan. Iya, kan?

Saya sudah lama nggak melihat Anakmas di pasaran. Walau saat ini sudah banyak varian snack mi kering yang bisa dijumpai, tetap saja Anakmas tak tergantikan.

#5 Sea Crunch Jack n’ Jill

Sea Crunch adalah produk keluaran Jack n’ Jill yang sudah berhenti diproduksi. Padahal snack jadul yang satu ini punya konsep unik dan rasanya pun enak. Sea Crunch mengusung tema seafood sehingga varian yang ditawarkan nggak jauh-jauh dari sana seperti udang manis pedas, kepiting lada hitam, lobster bakar, dan cumi bakar. Renyah dan gurihnya itu lho, bikin siapa pun yang mencicipinya jadi ketagihan. Snack ini bisa dimakan biasa sebagai camilan atau dijadikan pendamping nasi sebagai pengganti kerupuk.

#6 Sugus

Siapa sih yang nggak kenal sama merek permen empuk yang satu ini? Tersedia dalam berbagai varian rasa buah-buahan, Sugus menjadi permen empuk—bukan permen gummy—yang paling populer di zamannya. Sugus bahkan mengalahkan pendahulunya, Fruitella, yang sudah punah terlebih dulu.

Permen Sugus dulunya dikemas dengan kemasan ikonik, kertas pembungkusnya dipuntir di bagian atas dan bawah. Makanya Sugus sering dijadikan kata ganti untuk menyebut pocong karena bentuknya mirip. Hihihi.

Sekarang saya sudah nggak pernah menemukan permen jadul ini di pasaran. Mungkin dia sudah lama punah atau berganti rupa kemasan.

#7 Ajibon

Ada yang masih ingat Ajibon dengan kemasan ikoniknya yang bergambar Doraemon? Ajibon adalah abon tabur keluaran Ajinomoto. Sebenarnya kalau dibilang snack jadul, nggak juga sih, karena Ajibon ini bisa jadi lauk. Dimakan pakai nasi hangat, rasanya enak. Dicamilin begitu saja juga nggak kalah enak.

Sayangnya, Ajibon ini sudah nggak beredar lagi di pasaran. Menurut saya, abon satu ini layak diproduksi lagi karena rasanya cocok di lidah anak alias nggak pedas. Melihat kesuksesan BonCabe dan BonNori di pasaran, apa Ajinomoto nggak tertarik memproduksi kembali Ajibon, nih?

Itulah deretan snack jadul yang saya harap bisa diproduksi kembali. Tentu saja daftar di atas adalah versi saya, tiap orang pasti punya snack favorit masing-masing yang mungkin saja berbeda selera dengan saya. Kalau kamu gimana, apa sih snack jadul favoritmu? Siapa tahu kalau ramai, snack favoritmu bisa diproduksi kembali kayak Wall’s Viennetta.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Jajanan Jadul yang Mulai Langka di Warung Kelontong.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version