Hai, para pembaca setia! Jadi begini, kali ini saya akan mengungkapkan kasus film horor yang tidak habisnya membuat para penonton menjadi ketakutan dan parno setelah menontonnya. Apalagi film horor yang ditayangkan di televisi maupun di bioskop sekarang semakin serem dan menakutkan. Dengan visualisasi dari hantu yang disertai dengan suara-suara bising dan bikin nyaring di telinga.
Kenapa saya memilih kasus film horor untuk diceritakan? Karena menurut saya, akan lebih mudah dengan fakta yang terjadi pada diri saya sendiri dan dialami juga oleh kebanyakan orang di sekitar saya. Mari kita ulas, kenapa sih nonton film horor membuat bulu kuduk merinding, entah itu di bioskop maupun nonton di kos bareng sama teman-teman. Padahal waktu nonton banyak yang nemenin. Pada dasarnya, film horor diciptakan untuk memancing emosi berupa ketakutan dan rasa ngeri dari penontonnya.
Seperti yang kita ketahui, banyak film layar lebar yang kisahnya diangkat dari sebuah kejadian nyata. Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata memang selalu menarik dan bikin orang jadi penasaran. Soalnya, sebagian orang mungkin ingin melihat bagaimana kejadian yang bisa diceritakan secara verbal melalui visual layar lebar. Nah, berhubung ada banyak kejadian mengerikan yang terjadi di Indonesia, maka muncul film-film dari kisah nyata, seperti Falag, Mata Batin, Hantu Jeruk Purut, Si Manis Jembatan Ancol, Pengabdi Setan, Danur, dan masih banyak lagi.
Menonton film horor membuat saya terbawa suasana, dan menyangkut pautkan dengan dunia nyata di sekitar saya. Padahal, itu hanyalah sebuah film saja. Tetapi mampu membuat saya terbayang-bayang dan berhalusinasi yang membuat pikiran selalu merasa takut. Apalagi bagi anak kos seperti saya dan kamar mandi berada di luar. Tak mampu rasanya untuk beranjak ke sana ketika malam hari. Harus ditemani dan tidak mau sendiri. Bahkan ada teman saya di kos, dia seorang yang penakut tetapi masih saja menonton film horor dan hal-hal mistis di YouTube. Hingga akhirnya, dia selalu meminta saya untuk diantar ke kamar mandi. Meskipun sudah ditemani di luar masih saja mengajak bicara dikira nanti takut ditinggalin.
Hal-hal mistis memang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari disekitar kita. Beberapa kisah misteri tersebar dari mulut ke mulut, di media sosial maupun di tempat mana pun. Dari obrolan-obrolan tentang penampakan sosok gaib yang sering terjadi, ramainya cerita-cerita tersebut membuat saya dan mungkin kebanyakan orang terus kepikiran dan seolah-olah kita telah diikuti dan diintai oleh sosok gaib tersebut. Meski kenyataannya itu hanyalah halusinasi saja.
Dapat dilihat dari film Danur yang diangkat dari kisah nyata Risa. Cerita itu benar-benar ada yang kemudian divisualisasikan ke layar lebar. Karena kisah Risa telah diketahui oleh banyak orang, maka bagi penonton Danur—salah satunya saya dan teman-teman saya—merasa takut. Di salah satu cerita digambarkan bagi yang melihat ke bawah dari kaki yang melebar maka bisa melihat hantu. Menurut saya itu hanyalah mitos, karena hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat hantu. Namun, pikiran saya telah terhasut oleh cerita itu, dan selalu kebayang-bayang dan takut maka saya harus menghindari kejadian yang seperti itu.
Menonton film horor sangat membuat diri saya ketakutan, namun film horor selalu saja membuat penasaran. Sudah tahu dampak apa yang terjadi setelah menontonnya, namun tetap saja dilakukan. Mengendalikan diri saya untuk tidak parno adalah hal sulit untuk dikendalikan. Selalu saja terbayang akan visual dari peran hantu yang diceritakan. Karena sudah banyak omongan kalau hantu datang dari pojokan, lalu dari kloset dan dari lubang, makanya kalau di kamar mandi sendiri dan di tempat sepi yang gelap takut sendirian.
Saat menonton film horor yang saya rasakan juga rada merinding, karena terdengar omongan-omongan jika melihat konten horor, maka hantunya juga ikut menemani para penonton. Jadi, ketika itu bulu kuduk selalu saja merinding. Bahkan, teriak histeris ketika hantunya keluar dengan tiba-tiba dan mengagetkan meski menjadi hal yang sangat seru dan menghibur. Lantaran, selalu saja bikin tegang.
Selain itu, film Pengabdi Setan juga diangkat dari kisah nyata. Banyak kasus, para keluarga yang sulit untuk mempunyai momongan maka mereka mengabdi kepada para hantu. Kisah yang diceritakan sangatlah menakutkan, lokasinya berada di dalam hutan, dan hal itu membuat diri saya jika pulang ke rumah tidak berani malam-malam. Karena pulang menuju rumah harus melewati hutan dan tidak ada pencahayaan kecuali sorotan lampu motor sendiri. Selalu parno ketika teringat akan hantunya. Pikiran tidak karuan, menjadi gelisah, badan terasa panas dingin dan bulukuduk merinding. Membuat saya jika pulang malam langsung ngebut dan tidak melihat mana pun kecuali ke depan.
Film horor sangat memberikan dampak buruk terhadap siapa pun. Terkadang, bagi anak kecil pun bisa menirukan suara hantu-hantu untuk menakut-nakuti yang lain. Apalagi film Pengabdi Setan, jika dilihat dari sudut pandang agama sangat mengajarkan kapada kita masih memiliki Tuhan. Kenapa harus meminta pertolongan kepada hantu atau makhluk ghaib, padahal hal itu sangat musyrik dilakukan?
Btw, bagi kalian yang parnoan, sebaiknya nggak perlu nonton film horor. Soalnya, ini sangat mengganggu konsentrasi dan membuat pikiran jadi tidak fokus karena berhalusinasi.