Nongkrong di Kafe Cuma Pesen Air Mineral Itu Bukan Dosa!

Nongkrong di Kafe Cuma Pesen Air Mineral Itu Bukan Dosa! terminal mojok.co

Nongkrong di Kafe Cuma Pesen Air Mineral Itu Bukan Dosa! terminal mojok.co

Kafe atau kedai yang biasa disebut tempat nongkrong kini semakin merajalela, begitu pula agendanya. Mulai nongkrong, ngerjain tugas, hingga ngerjain kerjaan kini dilakukan di sana. Apa pun agendanya, semua bisa dilakukan sambil nongkrong.

Vibes santuy ala kekinian ini nyatanya malah bikin was-was. Ajakan si dia si itu di sana dan di sini tanpa sadar membengkak di belakang. Iya, bengkak di pengeluaran. Pasalnya, kita ini nongkrong terus padahal gajian cuma sebulan sekali.

Menu yang dihidangkan kebanyakan standar. Kalau makanan berat, biasanya ada nasi lauk ayam. Bedanya, ayamnya ada yang digeprek, dibalur tepung roti hingga krispi, sampai dibumbu kawai dan kiyowo ala Jepang dan Korea yang resepnya ada di YouTube. Soal snack, andalan kita semua tentu saja kentang goreng dengan saus sambal, tomat, dan mayones di atas piring hitam. Kalau minuman, yang populer sekarang adalah minuman beragam rasa mirip Pop Ice. Namun, tentu saja terkesan lebih premium karena gelas plastiknya ada logo kafenya.

Beberapa kali saat ada “acara nongkrong”, saya biasanya hanya memesan air mineral. Bahkan, terkadang saya sudah bawa air mineral sendiri dalam tumblr giveaway kesayangan dari rumah.

“Lagi pengin hidup sehat, ya? Kok, cuma minum air putih?”

Sebentar, siapa sih yang nggak mau hidup fisik jiwa raga dan sehat walafiat? Sepertinya, keberadaan air mineral sebagai kebutuhan dasar makhluk hidup sudah bergeser perannya. Sekarang, ia hanya dibutuhkan saat kondisi tubuh sedang tidak fit saja. Misalnya, saat badan kita kurang fit dan minum obat, biasanya sama minum air putih, bukan?

Minum air mineral saat ini ibarat makan roti bagi orang Indonesia: jarang. Keberadaanya hanya sebagai pendamping, bukan menjadi minuman utama. Padahal, hidup di negara tropis membuat tubuh cepat dehidrasi. 

“Pesen minuman apa gitu, masa iya nongkrong minum air putih, lagi hemat?”

Emang kurang edgy, sih, secara penampilan. Nggak bisa di-upload story dan tag location. Iya, benar kok lagi hemat. Selain ingin mengurangi konsumsi gula berlebih pada minuman, saya juga sedang mengurangi konsumsi minuman yang harga dan porsi minumannya kadang nggak seimbang: alias lebih banyak es batunya. Lama-kelamaan ini bisa bikin saldo rekening cepat terkuras kalau begini.

Namun sebetulnya, pesan air mineral di kafe itu nggak murah-murah amat. Kalau di warung biasa, ia hanya dihargai Rp1.000-2.000 bahkan gratis. Namun, tidak dengan kafe. Ada harga yang harus kita beli dengan fasilitas colokan, wi-fi, dan pendingin ruangan. Inilah yang mengakibatkan harga air mineral di kafe nggak jauh beda dengan minuman berasa lainnya. Jadi, kenapa kalau pesan air mineral doang dianggap nggak modal?

Mau minum air mineral atau yang beragam rasa hingga topping, bebas lah! Perbedaan pilihan minuman ini setidaknya membawa pada kesadaran dalam mengatur porsi. Porsi meredam gengsi, porsi konsumsi berlebihan, hingga porsi mengatur pengeluaran. Nggak masalah kalau cuma pesen air mineral saat nongkrong. Nggak perlu merasa gengsi, persetan dengan itu! Harga dirimu nggak bisa dibandingkan dengan harga minuman atau makanan di kafe. Kamu lebih berharga hingga nominalnya tak terhingga.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version