Nits dan SAR, Spesifikasi Penting Smartphone yang Sering Diabaikan

nits dan sar

Sebelum membeli smartphone, pembeli biasanya mempertimbangkan banyak hal terkait spesifikasinya. Misalnya, berapa besar RAM, apa prosesornya, berapa besar layarnya, fitur-fitur apa saja yang ada smartphone, atau sebaik apa kinerja kameranya. Nah, selain spesifikasi tersebut, ada dua spesifikasi penting lainnya yang harus diketahui. Namun, dua hal ini cenderung terlupakan pembeli pada umumnya saat membeli smartphone. Lalu, apakah itu?

#1 Nits

Mengapa kita sebaiknya mengetahui nits pada smartphone sebelum membelinya? Nits terkait dengan kenyamanan kita saat melihat layar smartphone di bawah sinar terik matahari.

Nah, umpamakan kita membuka smartphone di bawah sinar terik matahari. Bila layar cenderung gelap sehingga tak terlihat, kita pasti akan memperbesar level brightness. Nah, bila level brightness sudah 100 persen dan layar masih cenderung gelap, maka nits smartphone terlalu rendah. Jadi, bila kita bekerja dengan smartphone di bawah sinar terik matahari, misalnya kita bekerja sebagai driver ojol, sebaiknya membeli smartphone dengan nits yang lebih besar.

Nits minimal yang disarankan, agar layar smartphone bisa dilihat di bawah sinar terik matahari, yaitu dalam kisaran 400-700. Untuk menemukan nits smartphone, kita bisa browsing online. Jangan cari di situs GSM Arena. Sebab, di situs ini, tak ada keterangan tentang nits smartphone. Bila nits smartphone melebihi 700, kita benar akan sangat nyaman sekali melihat layar smartphone di bawah sinar terik matahari. Sebagai catatan, Apple iPhone 13 Max Pro, yang merupakan smartphone kelas premium, punya nits sebesar 1000

Smartphone saya yaitu Xiaomi Mi A2 Lite. Smartphone ini punya 488 nits. Di bawah sinar terik matahari, bila level brightness 50 persen, layar cenderung gelap sehingga sulit terlihat. Bila level brightness dinaikkan menjadi 100 persen, layar begitu terang dan mudah dilihat. Hanya saja, sangat menguras baterai.

#2 SAR

Mengapa juga kita harus mengetahui SAR? SAR, yang merupakan singkatan dari Specific Absorption Rare, adalah seberapa besar radiasi elektromagnetik smartphone yang diserap oleh tubuh. SAR meliputi dua, yaitu SAR yang diserap tubuh, biasanya disebut SAR Body. Dan SAR yang diserap kepala disebut SAR Head. Ada banyak versi nilai maksimal SAR. Namun, nilai maksimal SAR yang banyak digunakan yaitu 1,6 W/Kg. Baik pada SAR Head atau SAR Body

Apa jadinya kalo kita menggunakan smartphone dengan SAR yang melebihi 1,6 W/Kg? Menurut banyak penelitian, bila melebihi nilai SAR tersebut, akan membahayakan tubuh. Selain itu, bisa mengurangi kemampuan tubuh menghasilkan sel sperma.

Untuk mengetahui seberapa besar SAR pada smartphone, kita bisa membuka situs GSM Arena. Di situs ini, smartphone saya yaitu Xiaomi Mi A2 Lite pada nilai SAR 1.04 W/Kg pada head dan 1.14 W/Kg pada body.

Saya pernah mencoba menggunakan smartphone yang punya nilai SAR lebih dari 1,6 W/Kg, Smartphone tersebut yaitu Xiaomi A1 yang dibelikan oleh ayah. SAR smartphone yaitu 1,7 W/Kg pada head. Saat saya dekat dengan smartphone ini, leher dan bagian bawah telinga saya sakit seperti ditusuk-tusuk. Mungkin, ada di antara kamu yang pernah mengalaminya juga. Lalu, saya menjualnya smartphone tersebut dan menggantinya dengan Xiaomi A2 Lite yang punya nilai SAR lebih rendah.

Itulah dua hal penting terkait smartphone yang benar-benar harus kita pertimbangkan sebelum membelinya. Namun, sekali lagi, dua hal ini cenderung terlupakan. Jadi, kalo kita mau beli smartphone, jangan lupakan dua hal ini ya!

Sumber Gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version