Gulir bola salju kasus rangka eSAF patah makin kencang. AHM dihajar kritikus bertubi-tubi. Melihatnya, saya kasihan. Sebab, saya melihat beberapa hal yang tidak dilihat banyak orang saat mengkritik pabrikan top tersebut.
Lho, saya nggak bercanda saat bilang pabrikan top. Kasus rangka eSAF patah itu memang fatal, tapi kalian harus lihat ini dari sisi lain.
Pabrikan motor sekelas AHM nggak mungkin tanpa perhitungan saat mau menjual produk baru. Semua hal pasti ditimbang, dari sisi desain, teknologi mesin, model rangka yang dipakai dan lain sebagainya.
Sudah barang tentu, hal tersebut melalui proses pemikiran plus minus yang teramat njelimet. Termasuk saat mulai menjual lini skutik dengan basis rangka eSAF sejak 2019 lalu macam Honda Genio, terus Honda Beat, Scoopy, dan Vario 160.
Jika motor keluaran mereka ditemukan kasus yang bikin pemiliknya agak menyesal, itu semua semata-semata sudah diperhitungkan AHM.
Terbukti, dari sigapnya pihak pabrikan yang langsung memberikan klarifikasi apa adanya serta sigap menjual rangka “eSAF” baru dengan nominal Rp1,15 juta. Keren AHM. Salut.
Selain itu, jika mau lebih suuzan dan melihat dari sisi yang lain. Ada niat baik Honda dalam kasus rangka eSAF yang gampang keropos ini. Saya menangkap niat baik itu. Sekelas Honda nggak mungkin menjual produk ampas dong?
Iya dong.
Iya kan?
Rangka eSAF patah, rezeki UMKM
Ramainya bahasan soal rangka eSAF memang bikin rugi pemilik kendaraannya. Namun di sisi lain, masalah yang dikasih AHM ini bikin UMKM macam bengkel jadi ketiban rezeki juga. Khususnya bengkel las rangka dan senter bodi.
Bayangkan dari larisnya skutik dengan basis rangka eSAF kayak Honda BeAT atau Scoopy di pasaran dan semuanya mengalami rangka karat dan keropos. Otomatis bengkel ketiban rezeki soalnya mendapat banyak customer dengan keluhan rangka motor keropos atau patah.
Selain itu, jika para konsumen ingin motornya tetap orisinil tanpa cawe-cawe lasan, AHM juga ngasih opsi dengan menjual rangka baru. Dan lagi-lagi menguntungkan bengkel. Soalnya bongkar motor dan ganti rangka baru kudu di bengkel. Wo ya jelas itu, situ bisa bongkar pasang dewean? Ngeri nek iso.
Pesan rangka baru juga kudu melalui proses njelimet, soalnya kudu pesen nomor rangka dan ini ada biaya dan prosedur tersendiri. Jadi makin banyak menguntungkan banyak “pihak” to? Luar biasa AHM.
Baca halaman selanjutnya
Memberi kesempatan untuk kompetitor