Nggak Cuma Motor, Laptop Juga Perlu Perawatan Rutin!

Nggak Cuma Motor, Laptop Juga Perlu Perawatan Rutin!

Nggak Cuma Motor, Laptop Juga Perlu Perawatan Rutin! (Pixabay.com)

Banyak orang menyepelekan perawatan berkala pada laptop. Mungkin karena merasa “masih baik-baik saja” serta size laptop yang nggak gede, mereka merasa barang ini nggak butuh perawatan rutin. Nggak kayak motor, misalnya, yang keliatan rumit. Padahal, justru laptop ini butuh perawatan rutin dan sebisa mungkin, nggak terlewat.

Seringnya, orang memakai laptop ya pake aja gitu. Nggak dirawat. Sebenernya ada masalah di laptopnya, tapi nggak sadar dan tahu karena nggak pernah dirawat. Ketika udah parah banget, baru mereka sadar dan akhirnya telat. Kadung parah, laptopnya matot atau perlu servis berat.

Nah, untuk mencegah itu, saya sarankan agar sering-sering melakukan pengecekan dan perawatan. Selain itu, ada hal-hal yang mesti dilakukan agar kinerja laptop tetap prima dan kondisinya aman.

#1 Upgrade HDD ke SSD

Banyak yang merasa laptopnya lemot dan akhirnya dibawa ke tukang servis. Padahal masalahnya sederhana: laptop mereka masih pake HDD. Untuk ini, solusinya mudah: ganti ke SSD.

SSD jelas lebih unggul ketimbang HDD, terlebih perkara kecepatan. Saya nggak akan nulis berapa kecepatannya, sila coba sendiri aja. Nanti kalau udah bahagia, kabari saya.

#2 Menyediakan antivirus selain Windows Defender

Sampai sekarang saya masih bingung Windows Defender ini untuk apa. Paling-paling dia kerjanya cuma ngeblock crack aplikasi dan Windows palsu. Selain itu? Nggak ada keknya, menuh-menuhin doang.

Saran saya sih, beli antivirus yang beneran mengatasi dan mencegah masalah. Banyak macamnya, tinggal cari aja dan baca reviewnya. Laptop dan PC perlu banget aplikasi ini. Apalagi beberapa antivirus sudah sanggup mengamankan transaksi di dunia maya. Tapi jangan Smadav juga, nga ngefek.

#3 Melakukan disk clean up dan defragment 

Laptop sering kali meninggalkan sebuah junk file yang mengendap di ruang penyimpanan, dan tidak terlihat secara kasat mata. Tau-tau laptop kita terasa lambat dan berat menjalankan aplikasi. Oleh karena itu, kita jangan sampai lupa membersihkannya secara rutin melalui Disk Cleanup.

Caranya, kalian klik file explorer, lalu klik kanan pada Local Disk C atau ruang penyimpanan sistem operasi kalian, lalu klik properties, lalu klik Disk Clean Up. Setelah itu, klik semua files to delete, lalu klik delete files, setelah itu tunggu hingga selesai. Kalau semisal itu terlalu ribet untuk beberapa orang, kalian bisa menggunakan aplikasi CCleaner untuk pembersihan semacam Disk Cleanup. 

Sedangkan disk defragment hanya bisa dilakukan untuk para pengguna laptop yang masih pakai sistem penyimpanan hard disk. Disk defragment itu seperti merapikan buku-buku yang berceceran di rak buku, karena buku yang berceceran menyulitkan kita untuk mencari buku yang butuhkan. Sehingga ketika kita melakukan disk defragment, file data kita lebih rapih dan mempercepat laptop dalam memproses data. 

#4 Membersihkan laptop dan mengganti thermal paste

Coba, sekali-kali bongkar laptop kalian, terus cek seberapa kotor dalemannya. Nggak usah kaget kalau ada yang berkerak. Orang-orang kerap luput mengecek daleman, padahal daleman yang bersih, bikin kinerja device makin prima.

Daleman laptop, menurut saya, justru jadi bagian yang harus selalu dibersihkan. Soalnya begini. ketika kipas di dalam laptop itu berdebu, alih-alih mendinginkan, yang ada malah jadi makin panas gara-gara putaran yang lambat. Tinggal tunggu aja mana yang overheat. 

Selain kipas pendingin, ada thermal paste yang menempel di processor dan VGA onboard laptop. Fungsinya itu untuk melancarkan rambatan panas yang dihasilkan komponen elektronik ke heatsink agar mudah dilepaskan ke udara. Oleh karena itu, sebaiknya kalo kalian membersihkan kipas, jangan lupa untuk mengganti thermal pasta juga. Supaya proses pendinginan tetap optimal.

Entah kenapa kesadaran pengguna tentang perawatan ini masih minim, padahal laptop sekarang menjadi benda paling penting untuk menghasilkan uang dan data penting di dalamnya pun bisa bernilai juta-jutaan juga.

Apakah karena sosialisasi dari pihak penjual dan brand sangat minim?

Mungkin saya sarankan untuk para brand memberikan buku panduan servis layaknya kendaraan bermotor. Jadi pembeli diwajibkan melakukan perawatan rutin yang menggunakan patokan usia bulan atau tahun, tetapi nggak usah menggunakan patokan kilometer, karena nggak berguna juga bagi para pekerja WFH karena toh nggak ke mana-mana. 

Penulis: Rachmat Satya Nurhidayat
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengalaman Servis Laptop dan Berakhir Ditipu karena Nggak Jeli

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version