Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri

Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri

Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri (Unsplash.com)

Di Nganjuk memang nggak ada apa-apa. Boro-boro bisa nongkrong di mall besar, untuk makan McD atau J.Co saja warga banyak yang jastip dari Kediri.

Saya adalah warga Nganjuk yang jarang sekali ke Nganjuk. Maklum, saya sudah 6 tahun ini tinggal di Malang, sementara orang tua tinggal di Kecamatan Kertosono, Nganjuk. Kalaupun ke Nganjuk, tujuannya cuma ada dua, yakni pergi ke Samsat untuk perpanjangan SIM dan ke Dukcapil untuk ambil KTP. Nah, setahun sekali belum tentu tuh ke sana, akibatnya saya sangat asing dengan perkembangan kampung halaman sendiri. Saya tahu di sana sudah ada bioskop meskipun cuma kecil. Sementara kalau info Mie Gacoan belum ada di sana baru saya ketahui dari Terminal Mojok.

Ketika mudik tahun baru kemarin, anak saya yang berusia 5 tahun bertanya, “Buk, di Kertosono ada mall nggak?” Maklum, sejak dia masih bayi sampai sekarang kami tinggal di Kota Malang, jadi anak saya cukup familier dengan mall dan isinya.

Saya menjawab pertanyaan anak saya dengan penuh keyakinan, “Nggak ada, Nduk.” Lha, jangankan Kertosono yang cuma kecamatan, setahu saya, Nganjuk sebagai kabupaten saja nggak punya mal, kok. Tapi harus diakui kalau Kertosono lebih “kota” daripada Nganjuk, sih.

Alasannya karena stasiun di Kertosono lebih besar dan lebih ramai, sering jadi pemberhentian kereta jarak jauh pula. Belum lagi bakal ada pasar tradisional dengan 2 lantai dilengkapi eskalator di sana. Di Malang saja saya belum pernah melihat pasar tradisional yang kayak gitu, lho.

Keinginan untuk mencicipi makanan kekinian membuat jastip makanan Kediri muncul

Lantaran penasaran tapi tetap berusaha positive thinking terhadap kampung halaman, saya coba bertanya pada Google apakah di Nganjuk sudah ada mall. Dalam pencarian tersebut saya menemukan artikel di portal berita lokal yang menyebut Nganjuk memiliki 3 mall. Artikel tersebut tayang Oktober 2023, jadi relatif baru, ya. Tapi semakin saya baca, saya semakin tercengang. Masalahnya, artikel tersebut menyebutkan salah satu mall di Nganjuk adalah Luwes Mall, bangunan 2 lantai dengan tenant beragam termasuk KFC, McD, Pizza Hut, dll.

Wah, ternyata di Nganjuk sudah ada restoran fast food yang terkenal. Keren juga, begitu pikir saya. Saya pun mencari lagi di mana tempatnya, ada apa saja di dalam Luwes Mall, dan informasi lainnya. Tapi nyatanya, isi artikel itu nggak valid blas. Luwes Mall adalah sebuah supermarket 2 lantai yang memiliki arena bermain anak. Mirip kayak Bravo Supermarket yang ada di Jombang lah. Restoran fast food yang disebutkan nggak ada. Yang nulis artikel halu kayaknya.

Saat googling mencari fakta sebenarnya, saya malah ketemu jastip makanan Kediri untuk dikirim ke Nganjuk. Jasa titip makanan ini bisa muncul rupanya karena ada keinginan warga Nganjuk untuk bisa juga menikmati kuliner yang ada di Kediri. Hebatnya, jastip semacam ini masih bertahan sampai sekarang, lho. Masih banyak warga Nganjuk yang pengin mencicipi Pizza Hut dan donat J.Co ternyata.

Warga Nganjuk lebih sering ke Kediri untuk cari hiburan

Sebagai warga Kertosono, saya juga lebih sering ke Kediri daripada Nganjuk kota. Meskipun jaraknya lebih jauh, di sana saya bisa mendapat hiburan yang lebih lengkap. Di Kediri ada banya mall. Cari hiburan seperti bioskop pun ada banyak di sana, mulai dari XXI, CGV, hingga Bioskop Golden yang legendaris bisa kita temukan di sana. Sementara urusan makan, restoran fast food seperti McD, KFC, Pizza Hut juga banyak dan nggak cuma ada satu gerai.

Lagi pula dari Kertosono ke Kediri bisa naik kereta api lokal Dhoho-Penataran arah Malang. Cukup bayar Rp10 ribu sudah bisa sampai Kediri dengan waktu tempuh 20-30 menit perjalanan. Praktis dan ekonomis, kan?

Sejujurnya, membandingkan Nganjuk dan Kediri memang nggak adil. Industri tembakau yang ada di Kediri sudah jadi salah satu kontributor PDB terbesar di Indonesia, sementara bawang merah Nganjuk masih berada di level provinsi. Tingkat kesejahteraan dan pola konsumsi warganya pun berbeda.

Pesan saya buat warga Nganjuk, yang sabar, ya. Nggak usah iri sama Kediri yang sudah punya McD. Rocket Chicken juga enak, kok. Mixue dan Momoyo juga sudah masuk di level kecamatan, berarti Nganjuk nggak se-ndeso itu juga. Tapi, kalau kalian masih pengin makan makanan kekinian yang ada di Kediri, sekarang kan sudah ada jastip. Masih bisa icip-icip makanan kekinian juga, kan? Sip, kan?

Penulis: Nimas Faradyta
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Merasakan Kehidupan di Nganjuk, Kabupaten yang Biasa Aja Namun Tetap Nyaman Ditinggali.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version