Ada banyak pilihan menu sarapan di Jawa Timur, nasi pecel ketan dari Banyuwangi salah satunya. Banyak orang mengenal nasi pecel dari Madiun. Tidak salah sih, wong asalnya memang dari sana. Namun, yang tidak banyak orang tahu, setiap kota di Jawa Timur memiliki nasi pecel dengan ciri khas masing-masing
Nasi pecel di Banyuwangi diolah sedemikian rupa agar sesuai dengan lidah masyarakat Bumi Blambangan. Beberapa masyarakat di sana sengaja mencampurkan nasi pecel dengan ketan bubuk dalam satu porsi. Percampuran macam ini sebenarnya bukanlah hal baru. Banyuwangi memang dikenal dengan kulinernya yang gemar mencampurkan dua menu menjadi satu.
Selain pencampuran dua bahan itu, apa sih istimewanya makanan yang banyak disantap warga Banyuwangi ini?
Daftar Isi
#1 Nasi pecel ketan mudah dicari
Nasi pecel ketan sangat mudah ditemukan di pagi hari. Bagi mereka yang harus meninggalkan rumah sejak pagi dan tidak sempat sarapan, makanan ini adalah salah satu pilihan terbaik. Bahkan untuk beberapa orang, menu sarapan ini menjadi kewajiban di pagi hari.
Tidak semua penjual nasi pecel di pagi hari menjajakan nasi pecel ketan. Oleh karena itu, kalian harus mencermati benar-benar menu yang disajikan. Tips paling mudah, datanglah ke warung yang menyajikan menu nasi pecel dan ketan bubuk.
Sebetulnya, dua menu dijual atau disajikan secara terpisah. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pelanggan ingin mencampurkan keduanya. Akhirnya, kedua menu ini ramai dinikmati secara bersamaan hingga saat ini.
#2 Enak dan komplit
Seperti yang sempat saya singgung di atas, beberapa kota di Jawa Timur menyajikan nasi pecel dengan ciri khasnya tersendiri. Seperti halnya nasi pecel di Banyuwangi, nasi pecel disini memiliki perbedaan pada lauk dan sambalnya. Jika Nasi Pecel Madiun memiliki khas pada sayurnya, maka Nasi Pecel yang sering saya lihat di kabupaten ini lebih condong pada penambahan lauknya seperti, mie, telur dadar, dan salah satunya ketan. Selain lauk pauknya yang beragam, rasa sambal kacangnya pun sangat agak terasa berbeda jika disandingkan.
Mungkin kalian akan meragukan rasa ketan bubuk yang dicampur nasi pecel ini. Saya berani jamin seratus persen, makanan ini cocok di lidah. Kehadiran ketan di nasi pecel sama sekali tidak mengganggu kenikmatan yang ditawarkan oleh nasi pecel beserta bumbu kacangnya, justru saling melengkapi malah.
#3 Harga nasi pecel ketan sangat terjangkau
Kuliner Banyuwangi mana sih yang harganya mahal. Jangan khawatir soal harga, makanan sarapan ini sangat ramah di kantong. Rasa yang aduhai dan menu yang komplit itu bisa dicicipi dengan membayar sekitar Rp7.000-10.000 saja.
Harga yang merakyat itu bisa membuat perut kalian kenyang hingga 24 jam, saking lengkap dan banyak porsinya. Kalau dibandingkan dengan menu sarapan Banyuwangi lainnya, nasi pecel ketan tergolong murah. Padahal kalau dipikir-pikir, makanan Banyuwangi lainnya juga tidak membuat tekor.
#4 Kaya nutrisi, tapi perlu diwaspadai penderita asam lambung dan diabetes
Makanan ini memang menjadi pilihan menarik untuk sarapan, tapi beberapa orang ternyata perlu mewaspadainya. Ketan adalah salah satu makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita diabetes dan asam lambung. Tingginya kadar gula dalam ketan akan membahayakan bagi penyandang diabetes. Sementara, kerasnya ketan membuat lambung bekerja lebih keras untuk mencernanya dengan cara meningkatkan produksi asam lambung.
Jadi untuk kalian yang memiliki diabetes dan asam lambung jangan jadikan makanan ini sebagai menu sarapan rutin. Kalau penasaran dengan rasanya, cicipi saja sedikit. Namun, pastikan kalian tidak ketagihan ya.
Penulis: Rino Andreanto
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Ciri Warung Nasi Pecel di Madiun yang Murah dan Enak
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.