Musim Hujan Tiba, Pengguna Motor Matic Perlu Waspada!

Musim Hujan Tiba, Pengguna Motor Matic Perlu Waspada! gedebage

Musim Hujan Tiba, Pengguna Motor Matic Perlu Waspada! (Pixabay.com)

Musim hujan, selain jadi musuh ibu-ibu karena jemuran yang nggak kering-kering, juga jadi musuh para pengguna motor matic. Kenapa? Karena motor jenis ini, amat rentan terhadap hujan, tepatnya banjir.

Motor matic memanglah solusi untuk jalanan kota yang mulai menyempit. Tinggal gas, pinter-pinter manuver, hidup kalian terbantu. Masalahnya, motor ini tak tahan banjir. Silakan paksa lewati banjir, maka bencana menunggu.

Sebisa mungkin jangan dipaksakan menerobos banjir menggunakan motor matic, risikonya amat besar. Risk dan reward-nya nggak sebanding. Percayalah, kerusakan mengintai Anda.

Kenapa motor matic tidak disarankan melewati banjir? Pertama, bodi motor matic kebanyakan seperti “kapal”. Ia mudah terbawa arus banjir. Diperparah ban tidak akan “menggigit aspal”, bikin motor gampang hanyut.

Kedua, frame motor bisa patah. Model frame motor matic melengkung ke bawah mau nggak mau bakal kerendam air banjir jika nekat menerobos. Lama-lama, biang karat muncul dan mengakibatkan frame atau rangka bisa patah. Memang kejadian frame patah pada motor matic jarang sih, cuman, kan, lebih baik mencegah kan. Belum lagi boshing mesin yang bakal lebih berumur pendek saat dipaksa menerjang banjir.

Ketiga, CVT juga rawan kemasukan air. Sebenarnya di bawah CVT ada lubang kecil untuk sirkulasi udara dan keluarnya serbuk-serbuk bekas gesekan kampas ganda maupun gesekan parts lain. Lubang ini lah yang rentan kemasukan air dan bisa membuat van belt slip sehingga motor kayak jalan di tempat. Lama-lama akan tercium bau gosong jika dipaksakan. Tentu saja air masuk ke area CVT bisa memperpendek umur v-belt, merusak bearing yang ada.

Terakhir, risiko mesin mati alias mogok di tengah banjir. Tentu saja ini risiko yang bakal langsung dirasakan di tempat saat nekat menerjang banjir, mogok. Diameter ban motor matic yang mungil bikin ground clearance-nya jadi pendek. Alhasil posisi mesin berada agak lebih rendah dibandingkan tipe motor lain. Mesin bisa terendam dan rentan kemasukan air melalui lubang tempat filter udara berada, terus bikin mesin motor Anda mati.

Memaksakan motor matic menerjang banjir dengan alasan apa pun tetap menjadi sebuah kesalahan yang harus dibayar mahal. Sebab, biaya perbaikan motor matic yang nggak murah itu. Apalagi kalau air sudah masuk ke dalam mesin, haduh, siap-siap beli obat pusing saja deh.

Itulah kenapa kalian jangan sekali-kali menerjang banjir dengan matic. Mungkin efeknya tak terasa secara instan, tapi kalau sampe rusak, duh, pedih biayanya.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Banjir dan Macet, Dua Sejoli yang Bikin Ngalam Bernasib Malang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version