Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
7 Desember 2023
A A
Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham

Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini ada sebuah berita yang ramai dari Kota Semarang. Sayangnya, kali ini yang datang berita kurang mengenakan dari ibu kota Jawa Tengah tersebut. Berita tersebut terkait dengan pengadaan ratusan motor Honda Vario merah Pemkot Semarang yang akan diserahkan ke lurah di sana.

Bukan, saya bukan mau membela Pemkot Semarang. Hanya saja menurut saya, ada beberapa misinformasi yang telanjur viral terkait berita tersebut. Supaya kamu tidak termakan misinformasi tersebut, perkenankan saya menyampaikan beberapa fakta sebagai berikut:

Dana Rp8 miliar bukan cuma untuk beli 177 unit motor Honda Vario

Rp8 miliar tentu bukan dana yang kecil. Andai uang Rp8 miliar dimanfaatkan untuk bangunan pendidikan dan kesehatan, entah berapa ruang kelas dan puskesmas yang dapat dibangun. Atau, berapa puluh meter jalan di Semarang yang mampu diperbaiki.

Awalnya, menurut beberapa berita online yang beredar, Pemkot Semarang menggunakan dana APBD sebesar Rp8 miliar hanya untuk membeli motor dinas. Membaca berita tersebut sudah pasti membuat banyak netizen geram, sekalipun mereka bukan orang asli Semarang atau ber-KTP di sana.

Saya rasa cukup wajar bila masyarakat kritis terhadap pengelolaan belanja uang negara. Toh, uang itu juga berasal dari masyarakat juga, yang negara tariki pajaknya. Betul apa betul, Gaes?

Namun, pada kasus ini, netizen terlalu cepat menghakimi. Ternyata, usut punya usut, tidak semua uang Rp8 miliar dibelikan motor Honda Vario oleh Pemkot Semarang. Untungnya, saya tidak termakan oleh berita tersebut.

Dilansir dari Detik.com, Ibu Ita, Wali Kota Semarang saat ini, mengklarifikasi bahwa uang sebanyak 8 miliar tidak semuanya digunakan untuk membeli motor Honda Vario. Selain motor, uang 8 miliarnya digunakan juga guna membeli LED dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). “Hanya” sekitar Rp4,7 miliar yang digunakan untuk membeli motor Vario baru.

Harga motornya overprice

Gara-gara misinformasi yang pertama tadi, terjadilah misinformasi kedua. Untuk misinformasi yang kedua ini terkait harga per unit motor Honda Vario yang dibeli Pemkot Semarang. Menurut perhitungan netizen di Twitter harganya kelewat mahal.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

Pasalnya, cara menghitung netizen adalah Rp8 miliar dibagi 177 unit. Pembagian tersebut menghasilkan harga Rp45.197.741 per unit. Cara perhitungan kayak begitu bikin harga motornya terlihat overprice, soalnya cara perhitungannya salah. Sebab yang dipakai belanja motor dinas sejumlah Rp4,7 miliar bukan Rp8 miliar.

Berdasarkan klarifikasi Ibu Ita sebagai Wali Kota Semarang, harga per unit motor Honda Vario 160 sebesar Rp26,5 juta saja. Sementara itu, dilansir dari Oto.com, taksiran harga motor Vario 160 baru varian termurah di Kota Semarang seharga Rp27,25 juta. Masih ada selisih Rp750 ribu. Artinya, belanja motor Pemkot bukan overprice, malah lebih rendah ketimbag harga pasar.

Terus terang, sejak awal saya memang tidak percaya belanja motor Pemkot Semarang overprice. Sebagai buruh negara, saya tahu betul bahwa harga motor plat merah di e-katalog umumnya lebih terjangkau ketimbang plat hitam. Buat yang belum tau, e-katalog itu semacam marketplace khusus untuk belanja pemerintah.

Merah bukan hanya warna partai

Harga memang faktor utama yang bikin pengadaan motor Pemkot Semarang ramai dibicarakan netizen. Namun, bagi saya, itu bukan satu-satunya faktor yang bikin ramai. Selain harga, warna motor Honda Vario yang dibeli banyak dikomentari netizen juga.

Ya, memang betul bahwa warna motor yang dibagikan ke lurah mirip warna salah satu partai besar di Indonesia. Terlebih partai ini pun lama menguasai Kota Lumpia. Bukan hanya Kota Lumpia, sih, Jawa Tengah secara umum juga.

Akan tetapi, asal kalian tahu ya warna merah bukan hanya milik partai itu semata. Warna merah juga menjadi warna khas Kota Semarang. Terbukti dari warna merah yang berada pada lambang Kota Semarang. Jadi, saya mau berprasangka baik bahwa warna merah motor Honda Vario yang dibeli Pemkot Semarang melambangkan Kota Semarang, bukan yang lain.

Sekali lagi saya tekankan bahwa secara pribadi saya tidak membela siapa pun. Saya hanya ingin netizen mengkritisi kebijakan pemerintah dengan lebih detail dan menggunakan data yang cukup supaya misinformasi semacam ini tak lagi terulang. Bukankah kita harus adil sejak dalam pikiran apalagi perbuatan?

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Motor Honda Vario 150, Motor Terbaik yang Bakal Bikin Cuan Mengalir Deras untuk Juragan Toko Kelontong.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2023 oleh

Tags: anggaranhonda variojawa tengahkendaraan dinaskota semaranglurahmisinformasimotor dinasmotor hondapemkot semarangSemarang
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Ayam Geprek, Makanan Khas Jogja Sukses Menginvasi Semarang (Unsplash)

Makanan Khas Semarang Kini Menjiplak Warisan Kuliner Khas Jogja: Ayam Geprek

7 Agustus 2023
Kecamatan Baturraden, Tempat Ideal untuk Pensiun

Kecamatan Baturraden, Tempat Ideal untuk Pensiun

1 Juni 2023
5 Aturan Tidak Tertulis Saat Berwisata ke Semarang

5 Aturan Tidak Tertulis Saat Berwisata ke Semarang

15 Februari 2025
Tegal di Mata Pendatang: Berkendara di Tegal Ngeri-ngeri Sedap, Warga Lokal Banyak yang Ugal-ugalan di Jalan

Tegal di Mata Pendatang: Berkendara di Tegal Ngeri-ngeri Sedap, Warga Lokal Banyak yang Ugal-ugalan di Jalan

3 Maret 2024
Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

5 Juli 2024
Review Honda Supra X 100 yang Berusia 20 Tahun, Motor Tua Paling Irit terminal mojok

Review Honda Supra X 100 yang Berusia 20 Tahun, Motor Tua Paling Irit

28 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.