Momotaro: Biskuit Aoka yang Harganya Murah tapi Rasa Nggak Murahan

Momotaro: Biskuit Aoka yang Harganya Murah tapi Rasa Nggak Murahan

Momotaro: Biskuit Aoka yang Harganya Murah tapi Rasa Nggak Murahan (Dokumentasi Pribadi Tiara Uci)

PT Indonesia Bakery Family yang terkenal dengan roti Aoka kembali mengeluarkan produk baru berupa biskuit yang diberi nama Momotaro. Sama seperti produk Aoka yang banyak disukai orang padahal tidak pernah kita jumpai iklannya di televisi atau baliho jalan, Momotaro juga langsung mencuri perhatian banyak orang ketika baru diluncurkan beberapa waktu lalu. Gimana nggak menggoda, harganya murah meriah, Gaes.

Meskipun saat saya membuka website PT Indonesia Bakery Family nama Momotaro belum muncul di sana, saya sudah bisa menemukan produk satu ini di pasaran. Beberapa selebgram di media sosial juga sudah ada yang mulai mereview Momotaro. Salah satu hal yang mencuri perhatian banyak orang adalah harga Momotaro yang murah meriah. Berbekal uang Rp2.500, kita sudah bisa membawa pulang satu bungkus Momotaro dengan berat bersih 45g.

Sekali lagi saya jelaskan, Momotaro ini bukan roti tawar atau roti panggang kayak Aoka, ya, melainkan shortbread atau kukis khas Skotlandia. Atau gampangnya biskuit, deh. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kukis satu ini kurang lebih sama seperti kukis pada umumnya, yaitu tepung, butter, dan gula. Kalau bosan sarapan dengan roti, Momotaro mungkin bisa dicoba untuk variasi menu sarapan di pagi hari.

Tampilan

Harga Momotaro boleh murah, cuma Rp2.500, tapi kemasan harus tetap mewah. Didominasi warna putih dan cokelat dengan gambar kukis besar yang menggoda, kemasan Momotaro cukup mencuri perhatian orang-orang yang berkunjung ke warung kelontong karena tampilannya cukup wah. Kemasannya yang berukuran besar juga memberikan nilai tambah bagi orang yang membelinya. Begitu melihat bungkusnya, saya langsung merasa nggak bakalan rugi mengeluarkan uang Rp2.500 untuk biskuit sebesar itu.

Bentuk biskuitnya memang beneran besar, Gaes. Seukuran cookies di Starbucks yang harganya Rp20 ribuan. Selain itu, Momotaro juga lebih tebal dibandingkan cookies Starbucks atau biskuit lain yang umum kita temukan di pasaran. Momotaro adalah tipe biskuit yang dibuat agak buntal atau mengembang. Mungkin untuk memberi kesan besar dan kenyang, ya.

Rasa

Soal rasa, rasa Momotaro ini nggak murahan, Gaes. Antara harga dan rasanya cukup berimbang. Worth to buy lah. Saya nggak akan bilang kalau biskuit ini uenak banget kayak yang dibilang orang-orang di TikTok. Rasanya memang enak, tapi nggak sampai uenak puol dan bikin kita pengin menghabiskan satu dus biskuit ini. Nggak selebay itu juga, sih.

Biskuit keluaran Aoka ini memiliki tekstur agak kasar di luar dan sedikit keras ketika digigit. Namun ketika sudah masuk mulut, biskuitnya terasa lembut dan lumer. Banyak orang mengatakan biskuit Aoka ini mirip Monde Butter Cookies. Sejujurnya menurut saya rasanya nggak terlalu mirip, yang mirip hanya terasa butter-nya dan nggak ada rasa susunya. Saya juga nggak tahu kenapa ada beberapa orang yang bilang rasa biskuit ini kayak susu Milkita, padahal nggak ada susu dalam komposisinya, lho.

Kalau saya deskripsikan, Momotaro ini rasanya dominan butter dengan aroma yang sangat wangi. Sayangnya, buat yang nggak suka manis kayak saya, biskuit ini kemanisan sehingga agak berat di mulut. Di bagian atas Momotaro ada taburan wijen, tapi sayangnya wijen tersebut tidak memberikan tambahan rasa apa pun pada kukisnya. Sepertinya wijennya hanya digunakan untuk pemanis.

Biskuit ini sudah ada label halalnya dan masa kedaluwarsanya cukup lama. Saya membeli Momotaro di awal bulan Maret dan akan expired bulan Agustus mendatang. Cukup lama, kan? Jadi kita bisa menyetok biskuit Aoka ini banyak-banyak di rumah tanpa khawatir kedaluwarsa.

Cara menikmati

Sebenarnya Momotaro bisa dinikmati langsung tanpa menambahkan apa pun. Namun, ada cara-cara lain yang bisa meningkatkan rasa biskuit ini supaya lebih paripurna.

Pertama, kita bisa makan biskuit ini dengan segelas kopi di pagi atau sore hari. Bagi yang nggak suka manis, cara ini akan membuat rasa manis di kukis berkurang. Kukis manis dan kopi pahit akan menghasilkan rasa yang luar biasa nikmat. Atau, kalau kalian nggak suka kopi, bisa dikonsumsi dengan teh tanpa gula.

Kedua, kalian juga bisa mencoba cara yang banyak direkomendasikan orang, yaitu makan Momotaro dengan es krim Mixue atau es krim apa saja yang penting rasanya vanila agar cocok dengan cita rasa kukisnya. Menggabungkan Momotaro dengan es krim membuat rasa kukisnya lebih kaya dan mengenyangkan. Sensasi makan kukis dengan es krim jadi mirip seperti saat kita makan wafel es krim.

Jadi bagaimana, Rek? Apakah kalian tertarik mencobanya? Jika iya, coba cari di warung-warung kelontong terdekat atau pasar-pasar di kota kalian. Khusus di Surabaya, biskuit Aoka ini memang masih agak sulit ditemukan di warung, kita harus mencarinya di pasar yang besar atau distributor jajanan skala besar. Saya juga agak heran dengan PT Indonesia Bakery Family ini, sudah tahu produknya banyak dicari orang, lha kok nggak distok dalam jumlah banyak di Kota Pahlwan, sih.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Roti Murah di Bawah 5 Ribu yang Nggak Kalah Enak dari Aoka.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version