Saya nggak menyangka, salah satu serial anime favorit saya, Mobile Suit Gundam, akan dibuat versi live action. Adalah Netflix yang secara resmi telah mengumumkan proses produksinya beberapa bulan lalu. Kemudian sempat ramai diperbincangkan kembali akhir-akhir ini. Hal ini bisa terjadi, boleh jadi karena antusiasme dan rasa nggak sabar yang cukup tinggi dari para penggemar.
Seperti serial anime yang sebelumnya dibuat menjadi live action, penggarapan Mobile Suit Gundam live action setidaknya akan menghadirkan tiga kubu: tim optimis, tim skeptis, dan tim pasrah—cenderung bodo amat.
Apa pun pemikiran yang menguap (khususnya bagi siapa saja yang berpikir skeptis), saya cukup maklum. Mengingat beberapa serial anime yang dibuat menjadi live action hasilnya nggak maksimal, kurang memenuhi ekspektasi para penggemar, dan nggak sebagus versi OVA-nya, kekhawatiran tersebut rasanya nggak terlalu berlebihan.
Memang, agak sulit membandingkan versi OVA dengan live action karena perbedaan dalam proses produksi yang begitu signifikan. Apalagi live action mengandalkan akting dari para pemeran, efek yang digunakan, serta alur cerita yang diolah sedemikian rupa dari serial aslinya. Barangkali, bagi sutradara dan tim produksi, penggarapan serial anime apa pun menjadi versi live action merupakan tantangan tersendiri, khususnya dalam memenuhi ekspektasi para penggemar.
Apalagi, sama seperti serial anime lainnya, Mobile Suit Gundam punya penggemar cukup militan dan fanatik, yang siap mengoleksi apa pun yang diproduksi. Utamanya, sih, mengoleksi gunpla, yang konon sering kali bikin para suami terpaksa berbohong pada istrinya soal berapa nominal yang dikeluarkan biar nggak kena omelan.
Alih-alih terlampau optimis, terlalu skeptis, atau bahkan pasrah, sebagai salah satu penggemar Mobile Suit Gundam, saya lebih memilih menelusuri terlebih dahulu siapa saja yang terlibat dalam proses penggarapan Gundam live action ini.
#1 Pemilhan Jordan Vogt-Roberts sebagai sutradara adalah hal yang nggak boleh disepelekan
Para penggemar Gundam boleh lega karena Jordan Vogt-Roberts punya CV mentereng dalam menggarap film dengan karakter mumpuni dan ukuran yang besar. Film Kong: Skull Island, menjadi pembuktian yang layak diperhitungkan dan bukan kaleng-kaleng. Dengan visi yang sama, bukan tidak mungkin Vogt-Roberts akan menghasilkan film yang sama epic-nya.
Selain itu, Jordan Vogt-Roberts juga menjadi sutradara dari live action Metal Gear Solid yang akan menggabungkan dua alur cerita berbeda jadi satu. Mengingat baik dari movie maupun serial Gundam yang terbilang banyak, usut punya usut, Vogt-Roberts akan menggunakan cara yang sama untuk menggabungkan beberapa di antaranya menjadi satu. Semoga saja, proses yang sama akan bekerja dengan baik.
FYI, portofolio Jordan Vogt-Roberts untuk trailer opening gim Marvel’s Avengers sangat epic dan memanjakan mata, sih. Barangkali, konsepnya bisa diaplikasikan juga di live action Gundam.
#2 Diproduksi oleh Sunrise yang bekerja sama dengan Legendary Pictures
Saya menyarankan kepada para penggemar Gundam untuk optimis, setidaknya berlega hati. Lantaran live action Gundam akan diproduksi oleh Sunrise, yang menjadi “rumah” bagi serial dan/atau film Gundam sejak awal rilis pada 1979. Saya cukup yakin, sebagai rumah utama, Sunrise tahu persis akan dibawa ke mana Gundam live action nantinya.
Kolaborasi antara Sunrise dengan Legendary Pictures tentu saja terbilang positif. Pacific Rim bisa menjadi salah satu validasi dan bukti nyata. Boleh dikatakan, Legendary Pictures paham bagaimana cara menaungi film robo-mecha agar bisa menjadi tontonan yang bisa memanjakan mata.
#3 Tampilan perdana Gundam RX-78-2 yang sangat apik
Mau bagaimanapun, tampilan perdana dari suatu film itu sangat penting. Baik poster maupun trailer, akan menjadi fondasi awal yang patut diperhitungkan oleh para penggemar. Ya, semacam first impression gitu, lah. Hal ini juga sangat membantu dalam membangun antusiasme para penggemar. Netflix dan Sunrise sangat paham akan hal ini. Keduanya merilis first look dari Gundam live action yang menampilkan Gundam legendaris milik Amuro Ray, yakni RX-78-2, berdiri di tengah kobaran api yang menyala. Betul-betul epic.
Itulah kenapa, rasa-rasanya memupuk optimis bahwa Gundam live action akan menjadi tontonan menarik dan layak dinantikan, merupakan hal yang mudah dilakukan bagi saya. Mungkin juga bagi para penggemar Gundam lainnya.
Sumber Gambar: Unsplash