Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Mobil Listrik untuk Keperluan Dinas, Satu Lagi Atraksi Pemerintah yang Makin Nggak Lucu

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
18 September 2022
A A
Mobil Listrik untuk Keperluan Dinas, Satu Lagi Atraksi Pemerintah yang Makin Nggak Lucu

Mobil Listrik untuk Keperluan Dinas, Satu Lagi Atraksi Pemerintah yang Makin Nggak Lucu (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah Indonesia terkesan serius dalam penggunaan mobil listrik secara masif. Kendaraan listrik dianggap lebih hemat dan bersih. Upaya awal yang dilakukan Pemerintah adalah dengan… pengadaan mobil listrik untuk keperluan dinas.

Bentar, bentar. Ingin mendorong hemat, dengan mengganti mobil dinas dengan mobil listrik, lah?

Benar, penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan operasional pengganti kendaraan dengan bahan bakar memang jauh menekan nilai polusi, tapi mbok yo dipikir sek, Bapak Ibu yang terhormat.

Saya nggak mau mengulang argumen yang sudah beredar seperti sudahkah ketersediaan listrik tercukupi, kualitas jalan yang masih amburadul, dan argumen serupa. Saya mau ke argumen paling dasar aja, apa urgensinya?

Begini lho, Bapak Ibu sekalian. Di tengah karut marut kenaikan BBM ini, rasanya tidak sensitif jika wakil rakyat, yang dianggap jadi biang keladi naiknya harga-harga serta meningkatnya penderitaan warga ini malah dapat karpet merah untuk kemewahan. Mobil listrik itu, nggak bisa dimungkiri lagi, adalah barang mewah. Nggak masuk di nalar negara mendorong penghematan, tapi dimulai dengan memberi kemewahan ke pejabatnya.

Saya ulangi lagi. Mobil listrik, adalah kemewahan. Dan kemewahan, jelas, bukan prioritas banyak orang. Kenapa kebijakan yang jelas-jelas tak bermanfaat buat banyak orang malah dikebut?

Mobil listrik untuk keperluan dinas ini malah bisa dimaknai kalau pejabat ngebet ganti mobil dinas yang lebih mewah lho. Ujungnya, sentimen negatif makin memuncak. Ya bukan rahasia lagi sih kalau rakyat adalah prioritas ke sekian, tapi mbok ya jangan diperlihatkan secara gamblang gitu lho.

Kesiapan negara yang belum ada kejelasannya semakin membuat ragu dengan keputusan pemerintah. Sebenarnya ditujukan kepada siapa kebijakan ini? Jika ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah kok sepertinya sangat ngawur. Kemudian kalau ditujukan untuk masyarakat menengah ke atas kok tingkat kesiapannya masih kurang. Atau memang kebijakan ini ditujukan untuk pemerintah itu sendiri karena beliau-beliau ini mungkin sudah waktunya memiliki kendaraan baru.

Baca Juga:

5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu

Suzuki Thunder, Raja Tangki Besar Penguras SPBU di Luwu Timur

Rasanya kok jahat ya kalau dipikir-pikir. Upah tak naik signifikan, tapi harga-harga dibiarkan naik secara tak terkontrol. Alih-alih mencari solusi untuk rakyat, yang dilakukan malah wacana mobil listrik sebagai mobil dinas. Ya Tuhan, urip kok ngene banget sih.

Rakyat pun semakin skeptis terhadap kinerja pemerintah yang setiap hari malah memberikan blunder baru. Padahal, untuk saat ini, pemerintah seharusnya masih berfokus untuk menstabilkan harga bahan baku lain yang kemungkinan juga naik akibat naiknya BBM.

Gara-gara mobil listrik untuk dinas ini, isu utama yang seharusnya tetap digaungkan malah semakin tertutupi, ya salah satunya isu penting mengenai kenaikan BBM ini. Pemerintah terdahulu yang protes mati-matian ketika BBM dinaikkan kini malah ikut mencekik rakyatnya dengan kebijakan yang sama. Rakyat dipaksa bekerja semakin mati-matian dengan gaji dan tunjangan yang tidak bertambah. Profesi seperti driver, ojek, dan kurir yang mengandalkan kendaraan sebagai senjata utama mereka semakin berhemat. Sedangkan, pemerintah malah berpesta pora secara terang-terangan dengan mengumumkan hadirnya tumpangan baru.

Pada akhirnya, rakyat memang harus mengandalkan diri mereka sendiri untuk sekadar bernafas esok hari. Lagipula, segala upaya penyuaraan sudah dilakukan seperti demo serentak di berbagai wilayah, namun belum ada jawaban dari mereka yang sepertinya semakin jauh di atas sana, sampai-sampai lupa melihat kami yang berada di bawah ini.

Mungkin kenaikan BBM ini memang kejutan dan hal yang disengaja oleh pemerintah sebagai bentuk promosi penggunaan mobil listrik baru di Indonesia. Bapak Ibu pejabat kebetulan memang punya kesempatan terlebih dahulu untuk mencobanya, kemudian baru rakyat satu persatu mendapat giliran. Makanya sambil menunggu giliran, sementara rakyat tetap sabar dulu ya. Nggak apa-apa dibikin susah secara sistematis, yang penting pejabatnya bisa punya mobil dinas baru.

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mobil Listrik Makin Nggak Menarik ketika Tarif Dasar Listrik Bakal Naik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 September 2022 oleh

Tags: bbmdinashemat energikebijakanmobil listrik
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

Nestapa Warga Pulau Obi, Korban Ambisi Jokowi

Nestapa Warga Pulau Obi, Korban Ambisi Jokowi

7 Februari 2023
UNY #UNYribet ProToefl mojok

Viralnya #UNYribet Pertanda UNY Belum Layak Mendaku Diri sebagai ‘World Class University’

20 November 2020
5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu Mojok.co

5 Alasan Saya Menyesal Tidak “Hijrah” Jadi Pelanggan SPBU Shell sejak Dahulu

10 Oktober 2025
Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah! Mojok.co

Menggoyang-goyang Kendaraan Saat Isi BBM Itu Nggak Ada Manfaatnya, Berbahaya Malah!

23 November 2023
luhut

Menyerahkan Semua Urusan Pada Luhut Binsar Panjaitan

23 April 2020
Hyundai dan Visi Besar Menciptakan Masa Depan yang Lebih Baik mojok.co

Hyundai dan Visi Besar Menciptakan Masa Depan yang Lebih Baik

26 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.