Mi Burung Dara Lebih Unggul Mengalahkan Indomie dan Mie Instan Lainnya

Mi Burung Dara Lebih Unggul Mengalahkan Indomie dan Mie Instan Lainnya

Mi Burung Dara Lebih Unggul Mengalahkan Indomie dan Mie Instan Lainnya (Unsplash.com)

Dalam situasi cuaca dingin atau sedang ingin hemat, pasti mie instan menjadi menu yang selalu terpikirkan sebagai solusi. Mie instan seperti Indomie memang menjadi teman terbaik saat susah. Akan tetapi sejak saya mengenal Mi Burung Dara, saya memutuskan keluar dari sekte yang mengagungkan mie instan dengan segala kelebihannya.

Mie instan seperti Indomie dan kawan-kawannya memang mudah dimasak dan banyak rasanya, tapi Mi Burung Dara tetap jadi juaranya. Apa saja keunggulan mie telur dibandingkan mie instan yang kerap dibanggakan orang? Berikut keunggulannya yang siap mengakhiri perdebatan soal mie instan.

Mi Burung Dara nggak bikin sakit tenggorokan

Ada satu hal yang kerap bikin saya sebal saat menyantap mie instan, yakni rasanya yang “nyangkut” di tenggorokan. Mie instan yang notabene menggunakan MSG sebagai bumbu penyedap bagi sebagian orang yang sensitif dirasa terlalu asin jika bumbu dituangkan semua. Jadi, bumbu mie instan ini memang harus ditakar sesuai selera lidah.

Rasa bumbu mie instan yang “nyangkut” di tenggorokan itulah yang kadang bikin saya jadi radang tenggorokan. Walau sudah coba saya minimalisir dengan meminum air hangat seusai menyantapnya, rasanya entah kenapa masih menempel di tenggorokan.

Berbeda jika memasak Mi Burung Dara dan membumbuinya dengan bumbu racikan sendiri. Biasanya bumbu yang digunakan untuk memasak mie telur berasal dari bumbu dapur yang masih fresh seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, terasi, hingga lada. Bumbu racikan sendiri ini biasanya tak membuat tenggorokan gatal.

Rasa yang dihasilkan saat proses memasak pun autentik tergantung cara mengolahnya dan siapa yang memasaknya. Tambahan topping seperti telur atau sayuran juga bisa menjadi penambah rasa alami.

Jadi, jika kita bandingkan, Mi Burung Dara jelas lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi jangka panjang. Sebab menggunakan bumbu dan bahan yang masih fresh. Tapi ingat, jangka panjang di sini bukan berarti boleh dimakan setiap hari, ya. Kita juga perlu mengonsumsi makanan sehat lainnya seperti sayur, buah, dan sumber protein lainnya. Tapi tetap lebih baik jika dibandingkan mie instan.

Harga murah, porsi melimpah

Buat yang suka makan dalam porsi besar, Mi Burung Dara bisa menjadi penangkal lapar yang paling jitu. Harga satu bungkus mie telur yang dibanderol sekitar tiga ribu rupiah bisa membuat kita kenyang dibandingkan mie instan.

Sebagai perbandingan, satu bungkus Mi Burung Dara sudah bisa bikin kenyang dibandingkan Sarimi Isi 2. Dilihat dari ukurannya saja, mie telur seharga tiga ribu memiliki berat 136 gram, sementara Sarimi Isi 2 yang dibanderol empat ribu rupiah beratnya hanya 115 gram untuk varian kuah dan 125 gram untuk varian goreng.

Si paling fleksibel

Keunggulan terakhir Mi Burung Dara yang nggak dimiliki mie instan seperti Indomie, Mie Sedaap, dkk., adalah mie ini bebas dikreasikan menjadi mie kuah atau mie goreng. Kalau kita mau makan mie instan goreng misalnya, kita harus membeli Indomie Goreng atau Mie Sedaap Goreng. Atau kalau ingin makan mie instan kuah misalnya, kita harus memasak Indomie kuah.

Bayangkan jika kita ingin makan mie kuah tapi yang tersedia di kulkas cuma Indomie Goreng Rendang, atau ingin makan mie goreng tapi yang ada di kulkas Indomie Kari Ayam. Jadi nggak nyambung, kan.

Buat jamaah mojokiyah, saya sarankan menyetok Mi Burung Dara di rumah. Sebab, mie telur ini memang bisa divariasikan, baik digoreng maupun direbus. Bahkan mie telur bisa diolah menjadi makanan lain seperti isian tahu, schotel mie, stick mie, tahu rambutan, martabak mie, dll. Sebenarnya mie instan seperti Indomie, Mie Sedaap, dll., juga bisa dikreasikan menjadi olahan makanan lain. Tapi, tekstur Mi Burung Dara yang paling pas karena kenyal dan nggak mudah putus.

Persis kayak iklannya kan, enaknya nyambung terus~

Penulis: Faris Firdaus Alkautsar
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mie Gaga 100 Kurang Laku karena Bungkusnya kayak Jamet, Padahal Rasanya Nikmat Betul.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version