Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bekasi Boleh Lebih Modern, tapi Cilacap Jelas Jauh Lebih Nyaman, Lebih Bercahaya, Bolo!

Aditia Narwan oleh Aditia Narwan
7 Februari 2024
A A
5 Hal yang Bikin Sedih Pindah dari Magelang ke Cilacap bekasi

5 Hal yang Bikin Sedih Pindah dari Magelang ke Cilacap (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum memutuskan untuk merantau dan menetap ke Bekasi, saya sudah pernah merantau ke Yogyakarta dan Semarang, bahkan saya hampir menghabiskan 10 tahun tinggal di Semarang. Namun, entah mengapa pindah ke Bekasi dari Cilacap menurut saya adalah keputusan paling berat yang saya rasakan. Ya gimana nggak berat, lha wong sampai pindah galaksi wkwkwk.

Sebagai warga asli Ngapak yang di tubuhnya mengalir darah Cilacap murni, pindah ke Bekasi dan dinaturalisasi menjadi warga Babelan adalah pilihan terberat dalam hidup. Jika bukan karena mengikuti istri yang asli Bekasi saya enggan untuk menetap di sini. Meskipun fasilitas umum lebih lengkap, mall berjejer, dan akses transportasi umum lebih maju, tetap saja lebih enak tinggal di Cilacap daripada Bekasi. Sumpah dah gue kagak nglombo.

Ada beberapa alasan yang menurut saya Cilacap lebih enak untuk ditinggali.

Panasnya Cilacap lebih manusiawi daripada Bekasi

Selama saya hidup di Cilacap teriknya matahari masih bisa dimaklumi. Kalau ngomongin panas yang hampir seluruh dunia mengalami peningkatan suhu, lha wong global warming. Tapi selama tinggal di Kroya, saya rasa teriknya matahari masih wajar dan yang paling penting tingkat polusinya tak setinggi Bekasi.

Setiap saya berangkat kerja jam 5 pagi, tidak pernah merasakan yang namanya udara sejuk, apalagi berkabut, yang ada hanya asap dan debu. Makanya saat mudik ke Kroya saya selalu jalan pagi melihat sawah. Ya hitung-hitung terapi paru-paru merasakan udara sejuk penuh oksigen, bukan asap pabrik dan kendaraan.

Selain itu, selama di Kroya saya jarang banget nyalain kipas angin. Tapi tinggal di Bekasi AC selalu nyala, jika tidak ya matang terpanggang di kamar.

Makanan lebih murah

Sebenarnya harga makanan itu tergantung di mana beli dan gaya hidupnya sih. Cuma kalau dirata-rata harga makanan di Cilacap khususnya Kroya masih lebih murah daripada Bekasi. Sseporsi mie ayam di Kroya masih bisa ditebus dengan uang 10 ribu rupiah, nah, di Bekasi, 12 ribu kosongan tanpa topping. Di Bekasi, kalau mau ngopi pun minimal Kopi Kenangan atau Indomaret Point, tapi untuk saya sobat UMR mah mending Starling.

Jalanan Cilacap lebih ramah untuk pengguna motor

Di Bekasi, motoran 1 jam itu masih deket bos, orang-orang sini mobilitasnya tinggi banget. Pertama kerja di Jakarta cukup kaget motoran dari Bekasi ke Jakarta Pusat udah kaya melewati area pertempuran Transformers, truk-truk seukuran Optimus Prime biasa berkeliaran bebas. Dan mereka nggak cuma ada di jalan raya Bekasi, tapi masuk ke jalan-jalan kecil juga. Selama ada pabrik di situ pasti ada truk tronton segede gaban. Kita pengguna motor harus waspada. Ya gimana ya, ukuran ban dia aja sebesar motor kita.

Baca Juga:

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Hampir Setahun Proyek Galian di Kaliabang Bekasi Belum Beres, Cari Fosil Dinosaurus?

Di Cilacap, khususnya Kroya jarang banget ketemu ada beginian, paling adanya di jalur tengah, mulai dari Buntu sampai Cilacap kota ke arah pelabuhan atau kawasan industri. Selain itu karena jalan sering dilewati kendaraan dengan bertonase besar ya pasti rusak. Aspal mengelupas, beton hancur, lubang dan jalan bergelombang adalah hal biasa di sini. Sejak tinggal disini perawatan shockbreaker motor harus rutin.

Beda sama Kroya, meskipun jalannya nggak bagus-bagus amat, setidaknya lebih manusiawi.

Kualitas air sumur lebih baik

Sudah menjadi rahasia umum, jika banyak pabrik berdiri pasti akan bertambah tingkat polusinya, baik itu polusi udara, air atau tanah. Padahal ada undang-undang yang mengatur terkait pengelolaan limbah dan AMDAL. Tapi nggak tau pelaksanaanya gimana, wong saya cuma masyarakat kelas umbi-umbian.

Tapi yang jelas, air sumur Bekasi, khususnya di tempat saya tinggal keruh dan ada partikel-partikel seperti debu berwarna kuning, jika dibiarkan mengendap di bak dan gayung akan timbul kerak. Bahkan kran yang mengalirkan air pun ikut terdampak.

Beda dengan Kroya, Cilacap. Air sumurnya bening, segar kalau dipakai mandi enak, nggak kaya tempat tinggal saya Bekasi. Bahkan orang tua saya yang saat ini tinggal di Kroya biasa konsumsi air sumur sebagai air minum dan keperluan memasak.

Mungkin itu saja alasan-alasan kenapa saya lebih memilih Kroya daripada Bekasi. Bahkan saya punya impian suatu saat ingin tinggal di kota selain Bekasi. Meski fasilitas umumnya oke, tapi kalo ke mana-mana macet ya mending turu.

Penulis: Aditia Narwan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Cilacap Masih Banyak Kekurangan sebagai Kota Pensiunan, Lebih Mending Purwokerto

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Februari 2024 oleh

Tags: bekasicilacapkroyapolusi
Aditia Narwan

Aditia Narwan

Suka makan mi ayam.

ArtikelTerkait

Stop Bertanya Ngapak ya? ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

Stop Bertanya “Ngapak ya?” ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

8 Agustus 2023
5 Alasan Lebih Baik Mengaku Asal Cikarang ketimbang Ngaku Asli Bekasi

5 Alasan Lebih Baik Mengaku Asal Cikarang ketimbang Ngaku Asli Bekasi

5 Februari 2022
Jalan Narogong Cileungsi, Jalan Raya yang Ditelantarkan dan Berakhir Mengenaskan Mojok.co

Jalan Narogong Cileungsi, Jalan Raya yang Ditelantarkan dan Berakhir Mengenaskan

23 Maret 2024
Derita yang Saya Rasakan Saat Naik Bus Sinar Jaya dari Jakarta ke Kawunganten Cilacap

Derita yang Saya Rasakan Saat Naik Bus Sinar Jaya dari Jakarta ke Kawunganten Cilacap

28 April 2023
Kabupaten Cilacap Bercahaya Slogan yang Penuh Kebohongan (Unsplash)

Jalur Selatan Kabupaten Cilacap: Bukti Julukan Cilacap Bercahaya Nggak Sesuai dengan Kondisi Jalan yang Gelap Gulita

9 September 2023
Kroya Kerap Diremehkan padahal Jadi Pondasi Penting Cilacap Timur

Kroya Kerap Diremehkan padahal Jadi Pondasi Penting Cilacap Timur

21 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.