Lionel Messi kembali membuat heboh dunia sepakbola. Kali ini Messi mengejutkan para penggemar sepakbola, bukan melalui aksinya di lapangan, tapi lebih dari itu. Kapten Barcelona tersebut dikabarkan dikabarkan menghentikan negosisasi perpanjangan kontrak dirinya kepada Barcelona. Hal, ini membuat banyak media berspekulasi bahwa Messi akan siap meninggalkan Barcelona saat kontraknya habis pada 2021.
Banyak yang mengatakan, pemain berusia 33 tahun tersebut sudah tak tahan lagi pada kondisi Barcelona sekarang ini. Messi memang beberapa kali dikabarkan memiliki masalah dengan manajemen Barcelona. Dikutip dari ESPN, pada Februari 2020 Messi pernah perang kata-kata dengan direktur olahraga Barcelona, Eric Abidal. Perang kata-kata yang terjadi antara Messi dan Abidal merupakan buntut dari pemecatan pelatih, Ernesto Valverde. Baik Messi atau Abidal, keduanya sama-sama menyalahkan pemecatan Valverde.
Messi juga pernah melemparkan kritik kepada timnya sendiri, Barcelona. Menurut Messi keadaan Barcelona sekarang ini tidaklah cukup baik untuk memenangkan pagelaran Liga Champions.
Saat saya membaca berita terkait Messi yang enggan melanjutkan negosiasi kontrak, sebenarnya saya biasa saja. Mungkin saja Messi dan Barcelona tidak melanjutkan negosisasi terkait perpanjangan kontrak karena sudah melakukan gentlemen’s agreement. Mungkin saja kedua belah pihak sudah saling setuju, tapi hanya belum ada hitam di atas putih. Toh, sampai dengan saat ini berita terkait penghentian negosisasi perpanjangan kontrak Messi hanya spekulasi media saja.
Pada 2017, Messi dan Barcelona juga pernah membuat sedikit drama terkait perpanjangan kontrak. Saat itu, isu terkait Messi yang akan hengkang dari Barcelona juga berhembus. Dirumorkan Messi bisa saja pindah ke Manchester City, yang di bawah asuhan Pep Guardiola. Tapi, pada akhirnya Messi tetap memperpanjang kontrak, dan bertahan minimal hingga 2021. Mungkin saja kejadian serupa terulang kembali, bukan?
Tapi biar tulisan ini panjang, mari kita anggap saja bahwa Messi sudah tidak betah lagi di Barcelona. Mari kita anggap bahwa Messi ngambek atau marah terhadap manajemen Barcelona. Lantas, apakah ini membuat Messi akan meninggalkan Barcelona?
Jika dilihat dari sejarah Messi dengan Barcelona, rasanya sulit untuk memisahkan keduanya. Saat kecil, Messi memiliki masalah terkait hormon pertumbuhan. Masalah tersebut mengharuskan Messi untuk menjalani terapi hormon dengan biaya yang tidak sedikit. Hingga akhirnya Barcelona memberikan tawaran untuk Messi agar bergabung di akademi La Masia. Barcelona juga mau membiayai semua biaya terkait terapi hormon yang dibutuhkan Messi.
Dengan Barcelona pula Messi bisa menjadi alien pada dunia sepakbola. Messi telah memenangkan banyak gelar, baik gelar individu ataupun gelar klub. Dengan Barcelona, Messi juga telah berhasil mencetak 700 goal pada karir profesionalnya untuk Barcelona dan timnas Argentina. Kalau Messi dan Barcelona tak bisa dipisahkan, lantas apa tujuan Messi melakukan drama ini?
Saya menganggap Messi melakukan gertak sambal untuk menakuti manajemen Barcelona. Tujuan Messi tidak tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mengkritik Barcelona, dan inilah saat yang tepat untuk melakukan kritik tersebut. Jika memang hengkang dari Barcelona, Messi tidaklah dirugikan. Saya yakin walau usianya sudah 33 tahun, tapi Messi tetaplah pemain terbaik dunia saat ini. Kalau tidak percaya lihat saja statistik Messi, dan lihat pula permainan Messi setahun belakangan.
Yang paling dirugikan dari kepergian Messi adalah Barcelona itu sendiri. Bayangkan berapa banyak fans yang akan marah-marah. Pikirkan juga, bagaimana caranya Barcelona bermain tanpa Messi. Saya melihat Barcelona dua musim belakangan masih sangat bergantung dengan kehadiran Messi. Tanpa Lionel Messi, sudah pasti Barcelona akan terus terseok-seok dalam beberapa musim setelahnya. Saya yakin Barcelona tidak akan siap akan hal ini.
Jadi anggap saja Lionel Messi sedang menggunakan platform yang ia miliki untuk mengkritik manajemen Barcelona. Toh, momennya sangat tepat. Tapi, apakah Barcelona akan mendengar kritik dari Messi? Tidak tahu, mungkin saja manajemen hanya mengincar tanda tangan Messi untuk kontrak terbaru. setelah mendapatkan tanda tangan Messi, bisa saja manajemen Barcelona kembali bodo amat.
Tapi sebenarnya, bukan cuma Messi saja yang ngambek, marah, atau stress terhadap tingkah manajemen Barcelona. Bahkan fans Barcelona—di mana pun mereka berada—merasakan perasaan yang sama dengan Lionel Messi.
BACA JUGA Arthur Melo dan Miralem Pjanic, Ironi Mes Que Un Club Barcelona dan tulisan Muhammad Ikhsan Firdaus lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.