Memang nggak enak jadi orang yang overthinking. Segala sesuatu yang terlintas di kepala selalu dipikirkan, mulai dari hal yang nggak penting sampai hal yang nggak penting banget. Contohnya, ya, saya ini. Ada begitu banyak pertanyaan receh dan sepele yang selalu mengganggu pikiran saya. Misalnya, kincir angin yang ada di atap setiap toko Holland Bakery. Kamu tahu, kan, Holland Bakery? Itu tuh, toko yang jual-jual roti dan kue kering gitu.
Dari dulu, saya selalu bertanya-tanya tentang kincir angin Holland Bakery itu. Itu kincirnya bisa berputar begitu pakai apa? Apakah benar-benar ditiup angin? Atau pakai tenaga listrik? Atau diputar manual dari dalam oleh pegawai tokonya? Sebetulnya pertanyaan ini nggak penting banget, sih. Tapi entah kenapa selalu mengganggu pikiran saya, apalagi kalau kebetulan pas lewat di depan toko Holland Bakery itu.
Saya coba bertanya pada Google, nggak ketemu. Saya coba bertanya pada Quora dan Brainly, nggak ada jawaban. Saya coba bertanya pada langit tua, langit tak mendengar. Apa boleh buat, daripada mengganggu pikiran saya terus menerus, lebih baik saya tanya langsung ke pegawai tokonya. Oh ya, percaya atau nggak, saya juga sudah mengirim pertanyaan receh dan sepele ini ke akun official Instagram Holland Bakery terkait misteri kincir angin ini. Dan sampai paragraf ini ditulis, belum ada jawaban dari mereka. Lagian, nggak penting juga sih, pertanyaannya. Sudah nggak beli produk, receh pula pertanyaannya.
Akhirnya, dengan berpura-pura membeli dua potong lemper ayam dan dua bungkus roti bakso di toko Holland Bakery sekitaran rumah, saya beranikan bertanya ke si Mbak kasir. Bodo amat dengan komentar pembeli lain yang ada di toko itu. Kurang lebih, begini petikan wawancara singkatnya.
Maaf, Mbak. Saya penasaran dengan kincir angin yang ada di atap toko ini. Itu muternya memang karena ditiup angin?
Oh, bukan, Mas. Itu pakai listrik. (Si Mbak jawab pertanyaan sambil tertawa)
Ooh, pakai listrik, toh. Saya kira pakai angin betulan, Mbak. Jadi ada semacam tombol gitu ya supaya kincir anginnya muter?
(Si Mbak mengangguk dan masih tertawa, sedangkan wajah saya serius)
Terus, itu kincir anginnya muter 24 jam, Mbak?
Nggak, Mas. Cuma pas tokonya buka saja.
Memang bukanya dari jam berapa sampai jam berapa, Mbak?
Kalau kami buka dari jam 6 pagi sampai jam 10 malam, Mas.
Oh, gitu. Berarti kincir anginnya berhenti muter di luar jam itu, ya?
(Si Mbak nggak menjawab karena melayani pembeli yang baru datang)
Dari wawancara singkat ini, akhirnya terungkaplah sudah misteri kincir angin Holland Bakery. Lalu, apakah pertanyaan receh dan sepele ini penting? Buat orang kebanyakan, ini adalah pertanyaan absurd yang nggak penting dan bahkan nggak perlu dijawab. Tapi, buat orang-orang yang overthinking, ini adalah pertanyaan penting. Selain bisa menambah wawasan, juga bisa mengungkap alasan ilmiah atas segala sesuatu.
Bagusnya, sih, sikap overthinking semacam ini harus dimiliki oleh para pejabat negara, wakil rakyat, dan para politikus yang balihonya ada di mana-mana itu. Dengan overthinking, mereka akan punya banyak pertanyaan yang mungkin receh dan sepele tapi berdampak terhadap kesejahteraan rakyat.
Misalnya, kenapa pemerintah harus bikin proyek kereta api cepat Bandung-Jakarta, kenapa upah buruh di Jogja rendah, kenapa harga minyak goreng naik menjelang natal dan tahun baru, dan kenapa-kenapa lainnya. Dengan begitu, mereka akan penasaran dan berusaha mencari jawabannya. Dari jawaban itulah akan lahir solusi buat rakyat.
Oke, balik lagi ke kincir angin Holland Bakery tadi.
Apakah dengan terungkapnya misteri kincir angin Holland Bakery ini bisa bikin saya tidur nyenyak? Oh, jelas nggak, lah. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan receh dan sepele lainnya yang selalu mengganggu pikiran saya. Misalnya, kenapa Surat Izin Mengemudi (SIM) berbentuk kartu sedangkan Kartu Keluarga (KK) berbentuk surat?
Sumber Gambar:Â Pixabay
Editor: Rizky Prasetya