Mengenal Rute Bus Korea Berdasarkan Warna Tayo dan Kawan-kawan

Mengenal Rute Bus Korea Berdasarkan Warna Tayo dan Kawan-kawan Terminal Mojok

Bus adalah salah satu transportasi darat yang menjadi favorit banyak orang. Selain aksesnya yang mudah dan murah, masyarakat banyak memanfaatkan moda transportasi ini karena jangkauannya yang luas. Asal memahami rute yang ada, penumpang bisa mencapai tempat tujuan mereka tanpa tersesat.

Sebagai kota metropolitan, Pemerintah Metropolitan Seoul sudah berhasil merealisasikan transportasi publik yang nyaman dan mencakup sebagian besar wilayah Seoul. Kim Hyung-jin melalui publikasinya yang berjudul “Performance of Bus Lanes in Seoul: Some Impacts and Suggestions” menyebutkan bahwa jika ditotal panjang jalur yang dilalui oleh bus di kota Seoul adalah sepanjang 218,4 kilometer. Sementara total wilayah Seoul adalah 605 kilometer persegi dengan hanya 374,5 kilometer persegi wilayahnya yang digunakan untuk kegiatan manusia. Jadi, orang-orang mudah mengakses bus di Seoul. Ada kemungkinan pula jalur bus semakin meluas karena pembangunan dan kebutuhan manusia yang meningkat.

Bus di Korea Selatan, terutama ibu kota Seoul, sudah cukup familier bagi masyarakat global. Gimana nggak familier, wong bus selalu jadi unsur penting dalam drama Korea. Bus di Korea identik dengan sistem pembayaran tarif yang sudah bisa dilakukan lewat dompet digital. Dan jangan lupakan juga adegan romantis para tokoh drakor di dalam bus. Ternyata bus sering malang melintang di drama Korea, ya, sesering Ji-soo berperan jadi cowok sadboy, hiks.

Ngomong-ngomong soal bus di Korea Selatan, mungkin kalian bakal langsung membayangkan Tayo. Siapa sih yang nggak kenal animasi kartun Tayo, si bus kecil nan jail? Kartun yang tayang di RTV ini beberapa waktu lalu sempat populer di kalangan anak-anak. Bahkan pernah muncul pula prank Hey Tayo yang juga terinspirasi dari lagu tema kartun asal Korea Selatan ini.

Tayo divisualisasikan sebagai bus kecil berwarna biru yang tinggal bersama teman-temannya sesama bus. Ternyata, warna Tayo dan kawan-kawan yang seperti pelangi itu bukan karena karakternya dibuat menarik atau biar mudah dibedain sama anak kecil. Berdasarkan “Cultural Tip” yang ditulis oleh tim Talk To Me In Korean, bus umum, terutama yang beroperasi di Seoul, punya banyak macam dan warna dengan kegunaan dan jalur mereka masing-masing.

Bus di Seoul terdiri dari bus dalam kota, antarkota, bus bandara, bus desa, dan bus ekspres. Nah, khusus buat kalian yang berencana main ke Seoul dan keliling kota naik bus, yuk kenali dulu kode warna bus biar nggak salah naik.

#1 Bus merah

Bus warna merah memiliki trayek yang cukup jauh, mencapai area pinggiran kota sampai luar kota Seoul, seperti Ilsan dan Bundang (bukan Bandung, lho ya). Bus antarkota dan bus bandara pun berwarna merah, tapi jauh lebih gelap daripada bus merah yang beroperasi di Seoul. Jadi, walaupun sama-sama merah, Gani dan Cito punya peran dan jalur yang berbeda.

#2 Bus biru dan hijau

Bus biru dan hijau biasanya beroperasi di dalam kota Seoul, terutama di sekitar stasiun bawah tanah. Bus biru memiliki jangkauan jarak yang lebih jauh daripada bus berwarna hijau. Wah, jangan-jangan karena sejalur inilah Tayo dan Rogi sering main bareng sampai dimarahin Hana setelah pulang bekerja. Ehehehe~

#3 Bus kuning

Meski digambarkan sebagai bus dengan ukuran paling kecil, Lani dan bus kuning lainnya lebih keren, lho. Bus kuning ini jauh lebih sosialita karena mainnya di area bisnis dan perbelanjaan di kota Seoul. Untungnya trayek Lani nggak lantas membuatnya berubah jadi pribadi yang boros dan sombong karena status sosial busnya jauh lebih tinggi dari tiga temannya yang lain.

#4 Bus desa

Selain keempat bus metropolitan yang bisa kalian temukan di Seoul, terdapat pula bus desa yang beroperasi di beberapa distrik tertentu. Meskipun punya warna yang juga sama-sama kuning dan hijau, bus desa berukuran lebih kecil dibanding bus metropolitan. Jadi, no worries, kalian nggak perlu takut ketuker dan salah naik bus.

Oh ya, bus di Seoul punya peraturan buat para penumpangnya, lho! Bus hanya berhenti di halte. Jadi, jangan harap bus bakal berhenti dan menaikkan penumpang di sembarang tempat, walaupun kalian sudah ngawe-awe bus dari jauh. Kemudian, kalian hanya diperbolehkan naik dari pintu depan, sebab pintu belakang diperuntukkan bagi penumpang yang mau turun. Biar nggak tabrakan atau rebutan gitu. Jangan lupa juga untuk menekan bel jika ingin turun. Di dalam bus pun terdapat kursi prioritas untuk ibu hamil, teman-teman disabilitas, dan lansia. Dahulukan mereka untuk duduk di kursi tersebut, ya!

BACA JUGA Nikah Sama Orang Korea yang Jadi Anak Laki-laki Pertama Itu Boleh Nggak, sih? dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version