Bagi para penggemar K-Drama tentu sudah tidak asing lagi dengan Ratu Cheorin, karakter utama dalam drama “Mr Queen” yang sedang booming dan baru saja selesai tayang beberapa hari lalu. Tingkah istri Raja Cheoljong ini sering membuat pusing seisi istana, bahkan sang raja sendiri pusing menghadapinya. Lantaran penasaran, saya pun mulai mencari tahu seperti apa sosok asli Ratu Cheorin, yang tentu saja tanpa dimasuki jiwa Jang Bong-hwan.
Ratu Cheorin yang memiliki nama asli Kim So-yong, lahir di dalam klan Andong Kim sebagai putri tertua dari Kim Mun-geun dengan istri keduanya, Heungyang, yang berasal dari klan Yoheung Min. Ratu Cheorin lahir pada 27 April 1837. Berbeda dengan cerita di dalam drama “Mr Queen”, ibu dari Ratu Cheorin ini tidak meninggal saat melahirkan dirinya.
Untuk memperkuat pengaruhnya di dalam pemerintahan, klan Andong Kim kemudian menikahkan Ratu Cheorin dengan Raja Cheoljong pada 17 November 1851. Sayangnya, hingga Raja Cheoljong mangkat pada tahun 1864, mereka tidak memiliki keturunan laki-laki. Klan Andong Kim dicurigai bertanggung jawab atas masalah ini. Kuat dugaan bahwa klan Andong Kim tidak ingin Raja Cheoljong memiliki keturunan yang dapat mewarisi takhtanya.
Sebenarnya Ratu Cheorin sempat melahirkan seorang putra, yaitu Putra Mahkota Yi Yong-jun pada 22 November 1858. Sayangnya, putra mahkota hanya bertahan beberapa bulan sebelum mengembuskan napas terakhirnya pada 25 Mei 1859. Anak Raja Cheoljong sendiri yang bertahan hidup hanya Putri Yeonghye, anaknya dengan salah satu selirnya.
Lantaran tidak ada pewaris takhta, maka pemilihan raja selanjutnya berada di tangan ibu suri. Ada tiga ibu suri yang masih hidup saat itu, yakni Ibu Suri Hyoyu atau Ratu Shinjeong (janda dari Putra Mahkota Hyomyeong sekaligus ibu dari Raja Heonjeong) yang berasal dari klan Poongyang Jo, Ibu Suri Myeongheon atau Ratu Hyojeong (janda dari Raja Heonjeong), dan Ratu Cheorin sendiri yang kemudian bergelar Ibu Suri Myeongsun. Ratu Cheorin menyatakan bahwa blio lebih berhak menentukan siapa raja selanjutnya, walau seharusnya ibu suri tertua yang memiliki hak tersebut, yaitu Ibu Suri Hyoyu.
Ibu Suri Hyoyu melihat ini sebagai peluang untuk menaikkan kedudukan keluarganya di pemerintahan yang saat itu masih dikuasai oleh klan Andong Kim. Blio pun menghubungi Yi Haeung yang masih merupakan keturunan dari Raja Injo. Sebenarnya keluarga Yi Haeung tidak memiliki asal-usul hubungan yang jelas dengan Keluarga Jeonju Yi atau keluarga istana, namun mereka satu-satunya klan Jeonju Yi yang tersisa lantaran garis utama Jeonju Yi sudah punah dan berakhir di Raja Heonjeong.
Sayangnya, Yi Haeung tidak bisa naik takhta karena menurut hukum, raja yang baru harus berasal dari generasi di bawah atau sama dengan raja sebelumnya. Untuk itu, anak kedua Yi Haeung, Yi Myeongbok, dijadikan raja selanjutnya. Yi Myeongbok sendiri kemudian dikenal sebagai Raja Gojong, raja terakhir Dinasti Joseon sekaligus menjadi kaisar pertama Kekaisaran Korea Raya.
Ada catatan yang menyebutkan bahwa Ratu Cheorin, istri dari Raja Cheoljong, memerintahkan seorang menteri untuk menjemput Yi Myeongbok yang sedang bermain di taman istana. Begitu masuk, Ibu Suri Hyoyu segera datang dan menyatakan bahwa Yi Myeongbok secara resmi adalah putranya. Karena Yi Myeongbok saat itu masih remaja dan tidak mungkin memerintah seorang diri, maka Ibu Suri Hyoyu bertindak sebagai wali dari raja muda dan mengangkat Yi Haeung menjadi Daewongun atau Pangeran yang Agung untuk membantu putranya. Hal ini tentu menjadikan pengaruh Yi Haeung lebih mendominasi walau putranya yang menjadi raja. Sejak saat itu, pengaruh klan Andong Kim di pemerintahan mulai melemah.
Ratu Cheorin meninggal pada 12 Juni 1878 di istana Changgyeong. Blio dikuburkan di Inreung bersama dengan suaminya, Raja Cheoljong.
Itulah sejarah singkat mengenai Ratu Cheorin, istri dari Raja Cheoljong yang pernah bertakhta di Dinasti Joseon. Memang tidak banyak catatan yang menceritakan tentang blio, namun semoga tulisan ini bisa menambah wawasan kalian, terutama yang baru saja selesai menonton dramanya dan kepo dengan kehidupan asli sang permaisuri.
BACA JUGA Mengenal Cheoljong, Raja Malang yang Pernah Bertakhta di Dinasti Joseon dan tulisan Salsabila Ramadhani lainnya.