Mengenal Cheoljong, Raja Malang yang Pernah Bertakhta di Dinasti Joseon

Mengenal Cheoljong, Raja Paling Malang yang Pernah Bertakhta di Dinasti Joseon Terminal Mojok

Drama Korea Mr Queen yang sedang mengudara sekarang ini cukup mencuri perhatian. Penggemar drakor di seluruh dunia selalu menanti penayangan Mr Queen. Ceritanya yang segar dan lucu mampu menciptakan adiksi bagi para penonton. Mr Queen mengisahkan seorang koki Istana Kepresidenan bernama Jang Bong-hwan yang jiwanya secara tidak sengaja masuk ke dalam tubuh Ratu Cheorin, permaisuri Raja Cheoljong, raja dari Dinasti Joseon.

Drakor ini memadukan kisah nyata Raja Cheoljong yang memerintah Dinasti Joseon sebagai raja ke-25 dengan bumbu-bumbu fiksi bergenre fantasi dan romance. Cheoljong dalam drama digambarkan sebagai raja boneka yang bucin terhadap selirnya, Jo Hwa-jin. Karakter Cheoljong yang sering dibuat pusing oleh tingkah ratu ini menggugah rasa penasaran saya. Saya pun mulai mencari tahu kisah Cheoljong yang sebenarnya melalui internet dan jurnal yang berhasil mencatat sejarahnya.

Cheoljong sebenarnya adalah anggota keluarga kerajaan yang tidak berada dalam garis keturunan Wangsa Jeonju Yi, yaitu wangsa yang secara turun temurun menghasilkan raja. Satu-satunya tokoh sekaligus keluarga Dinasti Joseon yang terkenal, yang memiliki garis keturunan langsung dengan Cheoljong adalah Putra Mahkota Sado. Ia adalah kakek buyut Cheoljong. Cukup jauh juga ya jaraknya?

Si kecil Cheoljong, yang bernama asli Yi Won-beom, menghabiskan hidupnya dengan tinggal di Pulau Ganghwa, jauh dari kemewahan istana. Hal ini disebabkan karena kakak tirinya, Pangeran Hoepyeong, terlibat kudeta. Sementara kakak tirinya dieksekusi mati, Won-beom dan kakak tirinya yang lain diasingkan ke Ganghwa. Won-beom pun memperoleh julukan sebagai Pangeran Penebang Pohon dari Pulau Ganghwa.

Karena sebagian besar hidupnya dihabiskan di pengasingan, Won-beom tidak dapat membaca maupun menulis. Ia pun sudah tidak memiliki keluarga yang masih hidup selain Pangeran Yeongpyeong. Kemalangannya ini menguntungkan klan Andong Kim. Dengan ketidakberdayaannya, klan Andong Kim memproyeksikan bahwa jika Won-beom naik takhta, ia bisa dikontrol sekaligus diperintah tanpa mampu membantah.

Won-beom pun kemudian naik takhta dan memperoleh gelar Cheoljong. Ia mendapatkan legitimasi untuk naik takhta pada usia 19 tahun berkat ketamakan klan Andong Kim. Raja sebelumnya, Heonjong, tidak memiliki keturunan. Klan Andong Kim pun mengadopsi Yi Won-beom, nama kecil Cheoljong, sebagai pewaris tahta.

Setelah naik takhta, Cheoljong menikahi seorang perempuan yang merupakan anggota klan Andong Kim. Menurut jurnal karya Kim Jiyoung yang berjudul Fertility and Childbirth among Royal Women in Nineteenth-Century Korea terdapat tirai lipat yang berlukiskan kehidupan mewah Guo Xiyi dalam acara pernikahan antara Cheoljong dan Ratu Cheorin. Tirai lipat ini kemudian diletakkan di tempat terpisah antara Cheoljong dan Cheorin, tepatnya di ruangan tempat Cheorin belajar mempersiapkan diri menjadi wanita bangsawan kerajaan.

Sebenarnya, ada arti dari tirai lipat ini. Guo Xiyi memiliki banyak keturunan sehingga diharapkan agar raja dan ratu kelak bisa memiliki momongan yang berlimpah. Sayangnya, harapan ini nggak jadi kenyataan. Dari semua momongan Cheoljong yang berjumlah sebanyak satu putra dan sepuluh putri, hanya ada satu putri yang berhasil bertahan hidup, yaitu Putri Yeonghye. Putri Yeonghye pun merupakan keturunan selir, bukan keturunan ratu.

Selain menikahi Ratu Cheorin, Cheoljong juga menikah dengan beberapa selir. Saya baru menyadari bahwa ada perbedaan nama dan klan selir di peristiwa nyata yang tercatat dalam sejarah dengan penggambaran di dalam drama Mr Queen.

Di dalam drama, selir pertama Cheoljong adalah Jo Hwa-jin dari klan Poongyang Jo. Atas izin ratu, Cheoljong menikah lagi dengan selir dari klan Papyeong Yoon, Namyang Hong, dan Yeoheung Min untuk memperkuat aliansi politik. Berbeda dari catatan sejarah yang mengabadikan nama selir dari klan Miryang Park, Pyeongyang Jo, Onyang Bang, Geumseong Beom, Gimhae Kim, dan dua dayang istana sebagai istri-istri Cheoljong.

Selama masa pemerintahannya, tidak ada pencapaian yang membanggakan yang pernah ditorehkan oleh Cheoljong. Ya gimana, wong semuanya diatur oleh klan Andong Kim. Baik drama maupun kisah nyata, permainan kotor klan Andong Kim sangat kentara. Kekejaman klan inilah yang membuat Cheoljong merana.

Pada akhirnya, Cheoljong meninggal di usia 33 tahun di aula Daejojeon, yang dalam drama Mr Queen digambarkan sebagai tempat tinggal Ratu Cheorin. Mungkin terdengar mengharukan bahwa Cheoljong menghabiskan waktu terakhirnya bersama sang permaisuri. Tetapi, mangkatnya Cheoljong ini diduga merupakan ulah klan Andong Kim. Cheoljong yang malang, hidupnya selalu saja direcoki oleh klan penguasa nan bengis ini.

BACA JUGA Nikah Sama Orang Korea yang Jadi Anak Laki-laki Pertama Itu Boleh Nggak, sih? dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version