Mengenal Butterfly Hug, Teknik Penenang Diri di Drakor It’s Okay to Not Be Okay

Ko Moon Young di Drama 'It's Okay to Not Be Okay' Membantah Dongeng Disney yang Nggak Masuk Akal terminal mojok.co

Ko Moon Young di Drama 'It's Okay to Not Be Okay' Membantah Dongeng Disney yang Nggak Masuk Akal terminal mojok.co

Penonton drama korea berjudul It’s Okay to Not Be Okay, pasti tidak asing lagi dengan istilah Butterfly Hug. Drama bergenre romansa ini tida hanya menampilkan adegan-adegan romantis yang membuat baper, tetapi juga mengulas banyak isu-isu kesehatan mental.

Adegan Butterfly Hug menjadi viral setelah muncul di drama yang diperankan Kim Soo Hyun dan Seo Ye Ji ini. Namun, tahukah kalian kalau pelukan kupu-kupu ini bukan sekadar adegan drama romantis, melainkan terapi mengatasi trauma?

Teknik Butterfly Hug adalah teknik psikoterapi yang dilakukan dengan meyilangkan kedua lengan dan menepuk-nepuk diri sendiri dengan ritme tertentu. Teknik ini terlihat seperti kepakan sayap kupu-kupu. Karena itulah, teknik tersebut dinamai deikian. Ini adalah salah satu teknik stimulasi bilateral yang bertujuan untuk untuk menstabilkan emosi serta pikiran negatif akibat suatu kejadian traumatis.

Butterfly Hug awalnya ditujukan sebagai terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing). Terapi EMDR adalah terapi yang ditujukan pada penderita gangguan stress pasca trauma, atau dikenal PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) .

Prinsip terapi jenis EMDR ini adalah membuat seseorang merasa tenang saat menghadapi atau membayangkan kondisi yang mereka anggap traumatis. Pasien akan diminta membayangkan peristiwa traumatis sembari dilakukan stimulasi bilateral -dengan gerakan mata atau tepukan tangan pada lutut atau dada- guna memberikan kenyamanan.

Harapan terapi ini agar pasien PTSD menjadi lebih tenang dalam menghadapi, maupun mengingat kembali trauma. Namun, karena teknik ini diketahui mengurangi kecemasan dan membuat seseorang merasa tenang, Butterfly Hug menjadi salah satu alat penenang diri yang baik.

Teknik Butterfly Hug pertama kali diperkenalkan oleh seorang terapis EMDR di Meksiko, Lucina Artigas, dan suaminya Ignacio Jarero. Mereka menggunakannya untuk membantu orang dewasa serta anak-anak yang terkena dampak dari badai Paulline tahun 1998 di Acapulco, Meksiko. Lucy mengajak para korban yang selamat dari bencana ini untuk melakukan teknik ini di kala para korban banyak meminta terapi akibat trauma yang mereka alami. Berkat Lucina, para korban merasa lebih tenang.

Cara melakukan Butterfly Hug sangat mudah. Berikut cara melakukan teknik Butterfly Hug:

#1. Silangkan kedua tangan di atas dada

#2. Tepuk pelan kedua tangan, seolah-olah mengepakkan sayap pada kupu-kupu

#3. Lakukan gerakan diatas sembari menarik napas pelan-pelan dan menghembuskan napas secara perlahan, sambil mengamati apa yang terjadi melalui pikiran

#4. Lakukan gerakan sampai merasa tubuh dan pikiran kita rileks.

Teknik ini membantu kita untuk memproses pengalaman traumatis, sehingga kita dapat lebih tenang. Contohnya di wilayah Quiche di Guatemala, orang-orang yang menyaksikan penguburan kerabat mereka menggunakan teknik Butterfly Hug untuk menghibur diri dan menguatkan diri menghadapi keadaan.

Butterfly Hug juga dipercaya dapat mencegah adanya trauma kedua. Teori  ini berhubungan dengan model Pemrosesan Informasi Adaptif (AIP). Model AIP menyatakan bahwa trauma sendiri tersimpan dan terjebak di jaringan saraf otak. Sehingga, memori yang berkaitan peristiwa traumatis menyebabkan orang tersebut terhubung dengan perasaan negatif.

Tujuan terapi berasas model AIP ini adalah menambahkan emosi adaptif ke jaringan saraf, sehingga memori trauma dapat terproses ulang. Butterfly Hug memfasilitasi sistem AIP untuk memroses ulang peristiwa traumatis melalui indera-indera manusia, terutama visualisasi dan sentuhan.

Jika dilakukan rutin, teknik ini juga dapat menstabilkan emosi. Bukan cuma Moon Gang Tae dan Ko Mun Yeong yang butuh pelukan kupu-kupu, kamu juga bisa praktik sendiri di rumah. Stay sane, ya!

Sumber Gambar: YouTube Rod Sevilla.

BACA JUGA Rekomendasi 15 Drama Korea Terbaik Sepanjang Masa atau artikel Terminal Mojok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version