Mengenal Apa Itu PCOS dan Cara Mengatasinya

Mengenal Apa Itu PCOS dan Cara Mengatasinya Terminal Mojok

Mengenal Apa Itu PCOS dan Cara Mengatasinya (Unsplash.com)

Polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau yang biasa kita kenal sebagai sindrom polistik ovarium adalah gangguan pada hormon reproduksi yang terjadi pada perempuan di usia subur. PCOS sering disebut-sebut menjadi penyebab kemandulan nomor satu pada perempuan. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mengetahui gejala-gejala PCOS dan cara mengobatinya.

Penyebab PCOS

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai gejala PCOS, ada baiknya kita mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Meskipun hingga kini belum diketahui penyebab pastinya, ada dua faktor yang diduga menjadi penyebab seorang perempuan mengidap PCOS.

Pertama, kelebihan hormon insulin. Hormon insulin adalah hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah. Jika kadar insulin meningkat, akan menyebabkan peningkatan produksi hormon androgen dan penurunan sensitivitas tubuh pada insulin.

Kedua, genetik. Perempuan yang didiagnosis menderita PCOS biasanya dalam riwayat kesehatan keluarganya ada juga yang mengalami gangguan sama. Ada baiknya jika mengetahui ada keluarga kita yang menderita PCOS, kita segera memeriksakan diri ke dokter. Semakin cepat ditangani, akan meminimalisir risiko penyakit lain yang kemungkinan diderita pasien PCOS.

Gejala PCOS

Untuk mengetahui apakah kita menderita PCOS atau nggak memang harus berdasarkan diagnosis dokter. Kita nggak boleh mengira-mengiranya sendiri. Namun, ada beberapa gejala atau ciri-ciri yang umum dirasakan oleh penderita.

Pertama, mengalami gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi ini misalnya siklus menstruasi yang nggak teratur atau berkepanjangan. Normalnya perempuan datang bulan sebulan sekali, namun penderita PCOS bisa datang bulan tiga bulan sekali dan biasanya darah haidnya banyak dan menggumpal.

Kedua, hormon androgen meningkat yang menyebabkan munculnya gejala fisik menyerupai pria. Misalnya muncul jambang, brengos, bulu yang tumbuh lebih lebat di bagian tubuh tertentu, mengalami kebotakan, hingga memiliki jerawat yang berlebihan.

Pada dasarnya setiap tubuh wanita memiliki hormon androgen namun jumlahnya sedikit. Nah, pada penderita PCOS hormon ini porsinya banyak atau lebih tinggi dibandingkan hormon estrogen sehingga muncul perubahan fisik yang menyerupai laki-laki.

Ketiga, obesitas. Meskipun nggak semua wanita gemuk mengalami PCOS, kegemukan juga menjadi salah satu ciri-ciri penderita PCOS. Apalagi kalau gemuknya nggak normal, misalnya makan sedikit saja tapi langsung gemuk banget.

Keempat, perubahan warna kulit menjadi gelap. Penderita biasanya akan mengalami penggelapan warna kulit di area lipatan seperti di selangkangan, lipatan leher, hingga di bagian bawah payudara.

Kelima, muncul penyakit lain seperti kista, polip endometrium/polip rahim, miom, dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan kelebihan hormon estrogen juga umumnya akan muncul pada wanita dengan PCOS.

Jika gejala-gejala di atas terjadi pada tubuh kita, ada baiknya langsung memeriksakan diri ke dokter. Sebenarnya dari ciri fisik dan gejala yang dikeluhkan pasien saja dokter sudah bisa melihat apakah seorang menderita PCOS atau nggak. Namun, untuk pemeriksaan lebih lanjut, selain melakukan tes USG dan memeriksa organ reproduksi pada wanita, dokter juga akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon androgen dalam tubuh.

Banyak wanita tentunya akan mengalami kepanikan dan merasa takut ketika didiagnosis PCOS. Namun, di dunia ini nggak ada yang mustahil jika kita mau berusaha dan berdoa. Meskipun menderita PCOS, peluang wanita untuk hamil masih terbuka.

Sewaktu kuliah dulu, teman satu kamar saya adalah seorang mbak-mbak kantoran yang memiliki riwayat PCOS. Sekarang beliau sudah menikah dan memiliki satu orang anak yang ganteng sekali. Jadi, bagi penderita PCOS di luar sana, siapa pun kamu, jangan menyerah, ya.

Pengobatan yang harus ditempuh

Secara medis penderita PCOS memang nggak bisa sembuh secara menyeluruh, namun kita masih bisa mengobatinya untuk mengontrol gejalanya, kok.

Pertama, mengubah gaya hidup dengan diet rendah kalori. Penurunan berat badan 5-10 persen bisa menurunkan kadar hormon insulin dan androgen serta mengembalikan proses ovulasi sehingga siklus menstruasi bisa lebih teratur, lho.

Kedua, rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik intensitas sedang. Kamu mungkin pernah dengar jika olahraga adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar menstruasi kita lancar, bahkan olahraga dengan rutin juga mengurangi gejala menstruasi seperti kram perut dan sakit kepala.

Olahraga juga bisa mengendalikan berat badan dan menurunkan insulin. Olahraga dengan rutin juga dapat menstabilkan hormon, lho. Semua hal tersebut sangat berguna untuk pasien PCOS.

Ketiga, makan rendah gula dan menghindari karbohidrat olahan. Penderita PCOS nggak bisa memproses gula dalam darah secara normal. Mengonsumsi makanan manis dikhawatirkan akan meningkatkan risiko diabetes dan batu empedu pada pasien PCOS.

Selain menghindari gula, pasien juga dianjurkan menghindari alkohol dan karbohidrat olahan seperti mi dan makanan yang berbahan dasar tepung lainnya. Sebab, mengonsumsi karbohidrat berlebihan dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit reproduksi.

Kita bisa mengganti karbohidrat dengan biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Beberapa makanan yang biasanya direkomendasikan dokter untuk membantu penyembuhan adalah bayam, kale, kacang-kacangan, salmon, dada ayam, tahu, dan makanan dengan indeks glikemik rendah.

Keempat, minum vitamin atau obat dari dokter. Jika dokter sudah mendiagnosis PCOS pada pasiennya, pemberian obat-obatan dan vitamin biasanya akan disesuaikan dengan gejala pasiennya.

Misalnya pasien bermasalah dengan siklus menstruasi, maka dokter akan meresepkan obat yang bisa mengatasi hal tersebut. Jika pasien mengalami gejala tumbuh rambut berlebihan, biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk melakukan elektrolisis. Mengonsumsi obat dari dokter secara rutin adalah hal yang wajib dilakukan pasien PCOS.

Kelima, berdoa dan kurangi stres. Stres adalah salah satu pemicu ketidakstabilan hormon. Penderita PCOS juga dianjurkan untuk menghindari aktivitas yang memicu stres dan melakukan aktivitas yang menghasilkan energi positif bagi tubuh seperti yoga atau berdoa dan beribadah.

Selain itu, pasien juga harus melakukan jadwal konsultasi rutin dengan dokter. Sebab, PCOS memang nggak bisa sembuh secara total, tapi gejalanya bisa dikontrol. Berkonsultasi dengan dokter secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat adalah cara terbaik mengontrol PCOS.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Hal Nggak Biasa yang Bisa Dicover BPJS Kesehatan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version