Setiap orang berhak membiarkan segala sesuatu yang bisa tumbuh di tubuhnya untuk terus tumbuh dengan bebas. Ada yang suka rambut gondrong, kumis panjang, brewok lebat, dan beberapa kaum lain lebih suka memanjangkan kuku mereka. Tak jarang saya menemui orang yang kukunya panjang, entah laki-laki atau perempuan. Namun khusus untuk laki-laki, kuku jempol tangan seolah punya keistimewaan.
Dari generasi ke generasi, kita bisa menemukan laki-laki dengan kuku jempol tangan yang panjang. Sejak saya kecil, entah sudah berapa banyak laki-laki yang saya temui memanjangkan kuku jempol tangan mereka. Ada saudara saya, tetangga di rumah, kawan sekolah, guru sekolah, guru mengaji, dan lainnya. Bahkan penjual makanan adalah profesi yang sering saya dapati memiliki kuku jempol tangan panjang.
Saya bingung, sebenarnya apa motivasi para laki-laki ini memanjangkan kuku jempol mereka. Pertanyaan ini terus membayangi pikiran saya. Mungkin kalian juga tanpa sadar pernah bertanya-tanya seperti saya. Berbekal kemampuan menganalisis nan tipis, sejumput keahlian menebak-nebak, dan sedikit informasi setelah bertanya kanan kiri, saya punya sedikit jawaban atas pertanyaan saya sendiri yang hendak saya bagikan di sini.
Pertama, sebagai usaha “memanjangkan” jempol. Saya sempat bertanya pada beberapa kenalan yang memanjangkan kuku jempol tangan. Mereka mengaku sengaja memanjangkan kuku lantaran tak percaya diri dengan ukuran jempol tangan mereka. Katanya, dengan kuku yang panjang, jempol mereka terlihat jadi lebih panjang sehingga jari tangan terlihat proporsional. Semacam kamuflase, atau usaha menyamarkan gitu lah.
Kedua, ikutan tren. Namanya tren punya ruang dan waktunya sendiri. Bisa jadi tren itu hanya berlangsung di sekitaran rumah, sekolah, atau komunitas kecil. Dulu, tren kuku jempol panjang pernah ada di kampung saya. Semua remaja laki-laki dan bahkan anak-anak melakukan itu. Beberapa mempertahankan kukunya hingga kini, banyak yang berhenti begitu tren sudah usai, dan beberapa berhenti begitu menyadari tren itu kurang sesuai atau nggak banget.
Ketiga, mempermudah kinerja. Kuku tak diciptakan hanya untuk membuat jari terlihat seperti sebagaimana sebuah jari pada umumnya. Ia juga bisa digunakan untuk mempermudah kerja manusia. Mulai dari mencengkeram, mengungkit, mencukil, bahkan mencakar. Ada banyak orang yang memang memanjangkan kukunya guna mempermudah pekerjaannya.
Misalnya saja kondektur bus yang saya temui. Blio mengaku kuku panjangnya membantu dia menata dan mengambil tumpukan uang kertas, serta mempermudah saat mengambil uang koin. Begitu juga bagi gitaris, khususnya gitaris klasik dan akustik. Kuku jempol panjang mempermudah mereka untuk memainkan gitar, jadi tak perlu lagi mengenakan thumb pick. Namun, entah apa gunanya bagi seorang penjual makanan, walau saya yakin pasti ada.
Keempat, suka dengan tokoh wayang Bima. Kesatria gagah dan kuat ini adalah ayah dari seorang Gatotkaca. Anggota Pandawa yang paling besar dan tinggi itu punya kuku jempol nan kuat sakti mandra guna. Kuku Pancanaka namanya. Mungkin ada orang yang memutuskan memanjangkan kukunya karena ngefans sama Bima. Jika saktinya belum dapat, minimal wujud jempolnya mirip dulu.
Saya kira laki-laki yang memiliki kuku jempol tangan panjang jangan sampai terkena diskriminasi. Selayaknya laki-laki berambut gondrong, mereka juga punya hak dan kebebasan. Mari tingkatkan toleransi!
Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Mengapa Gunting Kuku Sering Menghilang ketika Dibutuhkan?