Suatu ketika saya pernah mendapatkan pekerjaan untuk menulis sebuah artikel sepanjang 500 kata. Baru saja saya mulai mengerjakan paragraf pertama, perasaan tidak nyaman mulai menggerayangi ujung jari saya. Saya lekas menyadari perasaan tidak nyaman tersebut disebabkan oleh tidak lain dan tidak bukan adalah kuku-kuku jari tangan yang sudah cukup panjang, sehingga mereka ikut bertumbuk dengan tuts papan ketik seiring pergerakan ujung jari saya.
Bagi saya, kenyamanan ketika menulis adalah kunci utama lahirnya kreativitas. Persoalan kuku jari ini perlu segera saya bereskan sebelum ide-ide kreatif yang telah saya kumpulkan sebelumnya menguap. Dengan segera saya mencari alat mungil terbuat dari logam berwarna perak yang bernama gunting kuku.
Dari judul tulisan ini, tentu Anda sudah bisa menebak ke mana arah tulisan ini. Gunting kuku hilang ketika dibutuhkan bukan hanya pengalaman individual, tetapi telah menjadi pengalaman kolektif masyarakat di berbagai daerah. Bahkan, beredar sebuah mitos bahwa gunting kuku akan hilang ketika dibutuhkan dan muncul ketika tidak dibutuhkan. Fenomena ini tentu menjadi pertanyaan besar, mengapa bisa begitu?
Pada faktanya, gunting kuku adalah barang yang, jika saya boleh membuat istilah baru, non-substitusi alias tidak dapat digantikan. Meskipun gunting biasa juga dapat digunakan untuk memotong kuku, gunting biasa tidak mampu menandingi kualitas potongan yang dihasilkan oleh gunting kuku, setidaknya sejauh pengalaman saya.
Selain karena ukurannya yang kecil, fenomena sering menghilangnya barang ini dapat sedikit dijelaskan dari beberapa faktor berikut.
#1 Pemakaian yang jarang
Gunting kuku biasanya mulai dipergunakan ketika kuku kita sudah cukup panjang. Standar cukup panjang ini tentu saja sangat subjektif, berbeda-beda tiap orang. Rata-rata, kuku jari tangan manusia tumbuh sekitar 3 milimeter per bulan atau sekitar 0,1 milimeter per hari. Dalam waktu 10 hari saja, kuku jari Anda akan tumbuh sepanjang 1 milimeter. Jumlah yang kecil namun cukup kentara ketika digunakan untuk menggaruk kulit yang gatal.
Bagi orang-orang yang aktivitas sehari-harinya tidak terlalu terhalang dengan kuku yang sedikit panjang, biasanya mereka akan memotong kuku lagi setelah 15 hari atau lebih. Artinya, dalam satu bulan, seseorang hanya akan memotong kuku setidaknya dua kali saja. Dengan tingkat pemakaian sejarang itu, gunting kuku sering menjadi barang yang disepelekan sehingga menyebabkan ia sering terlupakan.
#2 Dipakai bersama-sama
Tingkat pemakaian secara bersama-sama akan sebanding dengan potensi hilangnya. Semakin dipakai bersama-sama, maka semakin tidak jelas keberadaannya hingga akhirnya dinyatakan hilang.
Misalnya, dalam sebuah keluarga, setidaknya keluarga tersebut memiliki satu gunting kuku di rumahnya. Suatu ketika salah satu anggota keluarga tersebut akan menggunakan gunting kuku. Biasanya setelah menggunakannya, orang tersebut akan malas mengembalikan ke tempat semula. Hal itulah yang kemudian menjadi salah satu cikal bakal fenomena hilangnya barang ini di dalam lingkup rumah.
#3 Tidak pandai menyimpan barang
Barangkali faktor yang terakhir ini adalah faktor yang paling klise. Namun, setuju tidak setuju, faktor ini adalah yang paling berpengaruh. Gunting kuku yang dipakai sebulan sekali pun, jika disimpan dengan baik setelah digunakan akan awet dan tidak sering hilang. Sebaliknya, kunci motor yang kemungkinan besar dipakai setiap hari, jika kita teledor menyimpannya maka niscaya nasibnya akan sama.
Setiap orang mungkin memiliki caranya masing-masing dalam menyimpan barang ini. Saya pribadi, semenjak merasakan tidak enaknya memiliki kuku yang panjang dalam beberapa aktivitas saya, menyimpan dengan cara menaruhnya di dalam tas selempang yang selalu saya bawa sehari-hari. Jadi, barang tersebut tidak akan hilang karena selalu saya simpan kembali ke dalam tas.
Selain disimpan ke dalam tas, juga dapat diberi semacam ring gantungan kunci, lalu dikaitkan di resleting tas atau bahkan kunci sepeda motor. Hal demikian dapat meminimalisasi kemungkinan gunting kuku tersebut terselip atau tertinggal entah di mana.
Cara-cara penyimpanan tersebut tentu saja dengan asumsi gunting kuku tersebut adalah milik pribadi dan jarang dipinjamkan ke orang lain. Jika memang sering digunakan bersama-sama, usahakan untuk selalu mengawasi alur pergerakan ketika sedang digunakan oleh orang lain. Sebab, biasanya pada momen-momen dipinjam itulah kemungkinan besar akan hilang atau lebih tepatnya lupa dikembalikan.
BACA JUGA Penyebab Tutup Pulpen yang Hilang Tak Pernah Bisa Kita Temukan Kembali