Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Mengadu Nasib di Jakarta Itu Berat, Lebih Baik Jangan kalau Belum Siap

Elyatul Muawanah oleh Elyatul Muawanah
12 November 2023
A A
Mengadu Nasib di Jakarta Itu Berat, Lebih Baik Jangan kalau Belum Siap Mojok.co

Mengadu Nasib di Jakarta Itu Berat, Lebih Baik Jangan kalau Belum Siap (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tidak pernah menyesali merantau ke Jakarta untuk kuliah. Saya belajar banyak dari kota yang macetnya tidak berkesudahan itu. Salah satunya, jangan berani-berani mengadu nasib di Jakarta kalau memang tidak siap. 

Setiap daerah tentu menawarkan pengalaman yang berbeda. Namun, Jakarta menawarkan pengalaman yang paling beda, betul-betul akan melumat mental kalian. Tidak hanya macet, banyak ada banyak hal di Jakarta yang menyebalkan. Mulai dari biaya hidup, kondisi KRL, cuaca, tingkat kriminalitas, hingga yang paling banyak dibahas akhir-akhir ini polusi udara. 

Di tengah kabar-kabar miring itu, berbondong-bondong manusia datang setiap tahunnya untuk mengadu nasib di Jakarta. Saya sampai terheran-heran, apa daya tarik kota ini ya? 

Mengadu nasib di Jakarta demi upah yang lebih baik

Ini salah satu alasan yang paling banyak saya dengar dari orang-orang yang mengadu nasib Jakarta, upah minumum yang lebih tinggi daripada daerah-daerah lain. Memang sih upah minimum di Jakarta tergolong tinggi se-Indonesia. Angkanya mencapai Rp4,9 juta pada 2023 ini. 

Akan tetapi yang sering dilupakan banyak pengadu nasib, biaya hidup di kota ini juga tinggi. Adapun penentuan upah minimum sebenarnya juga disesuaikan dengan biaya hidup di masing-masing daerah. Itu mengapa, mereka yang merantau seharusnya tidak silau hanya dengan nominal upah minimum saja. 

Memang sih, Jakarta menawarkan kesempatan yang lebih besar, baik dari sisi pengembangan diri maupun jaringan. Namun, apakah para perantau yang memutuskan mengadu nasib di Jakarta ini benar-benar sudah siap berebut kesempatan dengan banyak orang itu? Apakah pengadu nasib ini sudah membekali diri dengan berbagai macam kemampuan seperti bekerja keras, tepat waktu, pandai memelihara relasi dengan orang lain, dan masih banyak lagi. Belum ritme kerja yang serba tergesa-gesa. 

Saya ingin menjadikan orang-orang daerah saya, Madura, sebagai contoh perantauan yang paling siap menghadapi belantara di Jakarta. Mereka tidak bisa dikatakan mengadu nasib di Jakarta, mereka sedang menjemput nasib baik. Orang Madura yang membuka warung kelontong di Jakarta memiliki tujuan, cara, dan hitung-hitungan yang jelas. Tidak asal merantau begitu saja. 

Warung Madura, sebaik-baiknya perantau

Pendapatan buka warung di Jakarta berkali-kali lipat lebih besar daripada di kampung halaman sendiri. Di kampung sendiri jumlah pembelinya tidak sebanyak di ibu kota. Selain itu, orang di desa tidak segan untuk ngutang. Ada perasaan iba kalau tidak memberikan utangan ke tetangga sendiri. 

Baca Juga:

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Sementara di Jakarta, jumlah pembelinya lebih banyak. Selain itu pedagang bisa lebih tega terhadap pembeli, sehingga bisa lebih selektif memberikan utang. Tetap ada saja pembeli atau pelanggan yang utang, tapi jumlahnya tidak sebanyak di kampung halaman. 

Mungkin membuka warung kelontong tampak sederhana ya. Namun, siapa sangka dari usaha ini banyak orang kampung saya yang mampu jadi jutawan. Utang-utangnya lunas, bahkan bisa membangun rumah ala sultan di kampung. Tentu tidak semua pedagang yang merantau ke ibu kota seperti itu ya. Biasanya level jutawan itu siraih oleh mereka-mereka yang punya 3-5 warung di Jakarta. 

Bukan kah hal itu tidak bisa disebut mengadu nasib ketika nasibmu sudah jelas lebih baik di ibu kota? Contohlah orang Madura ketika ingin mengadu nasib di Jakarta. Pastikan kalian memiliki tujuan, cara, dan hitung-hitungan yang pas untuk hidup di ibu kota. Jangan asal berangkat dan akhirnya berujung jadi pengangguran juga. Bikin padat saja. 

Penulis: Elyatul Muawanah
Editor: Kenia Intan  

BACA JUGA Merasakan Tua di Jalan: Naik KRL Transit Manggarai Harus Bayar Pakai Mental Health

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2023 oleh

Tags: Jakartamaduramengadau nasib di Jakartamerantauperantauanwarung madura
Elyatul Muawanah

Elyatul Muawanah

Perempuan Madura.

ArtikelTerkait

4 Halte Transjakarta yang Bikin Stres Penumpang

4 Halte Transjakarta yang Bikin Stres Penumpang

31 Desember 2022
Banyak Sekolah Dasar di Bangkalan Madura Jadi Tanah Sengketa, Bukti Bahwa Pemerintah Tak Bisa Kerja

Banyak Sekolah Dasar di Bangkalan Madura Jadi Tanah Sengketa, Bukti Bahwa Pemerintah Tak Bisa Kerja

13 Desember 2024
Persaudaraan Orang Batak Itu Kental? Tunggu Dulu, Margamu Apa?

Persaudaraan Orang Batak Itu Kental? Tunggu Dulu, Margamu Apa?

29 November 2024
Tidak Kerja di Jakarta Bikin Saya Bersyukur sekaligus Menaruh Hormat pada Mereka yang Mengadu Nasib di Ibu Kota

Benarkah Jakarta Bukan Lagi Kota Favorit untuk Merantau? Jawabannya Jelas Tidak, Kota Ini Masih Begitu Mengilap untuk Perantau

28 April 2025
Membantah Nasihat Ibu, Rela Hidup Menderita di Jakarta (Shutterstock)

Rela Tetap Bertahan dan Menderita di Jakarta walau Disuruh Ibu Pulang Kampung karena Yakin di Jakarta Semua Mimpi itu Ada

24 Juli 2025
Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan Mojok.co

Pengalaman Sehari-hari Lewat Tol Jakarta-Tangerang yang Bikin Tua di Jalan

18 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.