Menerka Akhir dari Nobita jika Doraemon Nggak Hadir dalam Hidupnya

Bagaimana Jadinya Nobita, Jika Doraemon Nggak Pernah Hadir Sama Sekali dalam Kehidupannya_ terminal mojok

Sepanjang saya nonton film Doraemon, saya belum pernah berandai-andai jika Doraemon nggak pernah hadir dalam kehidupan Nobita sama sekali. Hingga pada suatu Minggu pagi, saat tengah nonton film kartun tersebut di sebuah channel TV nasional, tiba-tiba saya bertanya-tanya, gimana jadinya jika sosok Doraemon nggak pernah hadir? Gimana kehidupan Nobita? Apakah Nobita bakal tetap bertahan?

Mungkin pertanyaan saya ini mustahil untuk terwujud. Pasalnya, Doraemon sendiri adalah tokoh utamanya. Masa Doraemon nggak ada sama sekali? Nanti judulnya bukan Doraemon dong, melainkan Nobita dan Kawan-kawan.

Namun, nggak ada salahnya sekadar berandai-andai jika Doraemon beneran nggak muncul. Pastinya kehidupan Nobita bisa sangat berbeda jika memang dia nggak mengenal Doraemon sama sekali. Mari kita langsung berandai-andai.

#1 Nobita nggak akan menikah dengan Shizuka

Sejak kecil, Nobita sudah tergila-gila dengan Shizuka. Namun apa daya, cinta Nobita masih bertepuk sebelah tangan. Alhasil, Nobita selalu menunjukkan perasaannya pada Shizuka dengan cara menjadi individu yang selalu menarik di mata Shizuka. Namun, hal itu ia lakukan dengan bantuan alat Doraemon. Bahkan sampai dewasa, di film Doraemon Stand by Me 2, saat adegan melamar Shizuka, Nobita masih butuh alat Doraemon.

Dari sini kita bisa melihat bahwa alat Doraemon sangat berkontribusi nyata dalam pernikahan Nobita dengan Shizuka. Jika nggak ada mesin waktu, Nobita kecil nggak bakal bisa ke masa depan. Tanpa pintu ke mana saja Nobita nggak bisa menyusul Shizuka naik gunung, dan tanpa alat pengubah bentuk, Nobita nggak bisa menyamar sebagai Nobita dewasa dan menemani Shizuka naik gunung.

Sudahlah, tanpa Doraemon, Nobita fix nggak bakal nikah dengan Shizuka. Kalau nggak nikah dengan Shizuka, lantas Nobita nikah dengan siapa? Ya, kemungkinan dengan Jaiko.

#2 Nobita akan mengalami gangguan mental, bahkan sosiopat atau anti-sosial

Semasa kecil, Nobita sering dikerjain oleh kawan-kawannya, terutama Giant dan Suneo. Bahkan Giant dan Suneo nggak segan-segan merundung dan memukul Nobita hingga terluka. Untungnya Doraemon setia membantu. Dengan alat-alat Doraemon, Nobita bisa balas dendam pada Giant dan Suneo.

Namun coba bayangkan jika Nobita nggak punya Doraemon di saat dirinya ditindas Giant dan Suneo. Menurut saya, Nobita sudah pasti mengalami gangguan mental. Pasalnya, dia selalu dirundung oleh teman-temannya. Bahkan, Nobita mungkin bakal jadi seorang sosiopat atau anti-sosial lantaran memiliki cedera sosial dalam kehidupannya. Nobita bakal enggan berkawan dengan siapa pun karena takut ditindas kembali.

#3 Nobita jadi individu yang mandiri

Kehadiran Doraemon dalam kehidupan Nobita justru membuatnya selalu bergantung pada alat. Nobita jadi individu yang manja. Dikit-dikit alat Doraemon, ada masalah dikit langsung minta bantuan Doraemon. Hadeh, enak banget.

Meski terkadang Doraemon bersikeras melatih Nobita agar mandiri, tetap saja Nobita nggak bisa mandiri. Bahkan, kadang jika keinginannya nggak dituruti, Nobita nekat mengambil alat tanpa izin melalui kantong cadangan yang biasanya disimpan di bawah bantal.

Padahal dalam film Doraemon Stand by Me 1 sudah dijelaskan bahwa tugas awal Doraemon dikirim dari masa dewan oleh Sewashi, cicit Nobita, adalah untuk membantu Nobita agar hidup lebih bahagia. Tapi, kenapa Nobita malah ketergantungan gitu?

Ketergantungan Nobita berawal dari keinginannya yang langsung dituruti dengan bantuan alat Doraemon. Lantaran tujuan awal kehadiran Doraemon adalah “membahagiakan” dan cara paling mudah membahagiakan seseorang adalah dengan menuruti segala keinginannya. Namun, hal ini justru jadi petaka. Ibarat anak zaman sekarang yang bergantung pada gadget, jika tanpa gadget, nggak bakal bisa hidup.

Saya yakin Nobita bakal jadi individu yang mandiri dan bisa bertahan dalam segala rintangan kehidupan jika nggak bertemu Doraemon. Saya nggak menyalahkan kehadiran Doraemon atau analogi gadget, hanya saja alat-alat semacam ini jika hadir di waktu yang kurang tepat—di mana seseorang masih memiliki pola pikir kanak-kanak—justru bakal jadi sebuah ketergantungan nantinya. Dan Nobita sudah membuktikannya.

Kurang lebih begitulah akhir dari hidup Nobita jika ia nggak bertemu dengan robot kucing biru yang menggemaskan itu. Nggak hanya judul filmnya yang berganti menjadi Nobita dan Kawan-kawan, melain Nobita itu sendiri akan memiliki masa depan dan kepribadian yang juga jauh berbeda.

Sumber Gambar: YouTube Disney Uploads

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version