Menebak Pikiran Orang yang Suka Melanggar Imbauan Lepas Alas Kaki Sebelum Masuk Toilet Umum

Nggak Usah Jijik Melototin Warna Feses dan Urin. Penting lho Ini!

Nggak Usah Jijik Melototin Warna Feses dan Urin. Penting lho Ini!

Mengabaikan imbauan sudah jadi hal yang umum bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Salah satu imbauan yang sering dilanggar adalah larangan memakai alas kaki ketika masuk ke dalam toilet umum. Baik toilet yang ada di pom bensin, minimarket maupun toilet di musala atau masjid yang sering kali digunakan sebagai persinggahan seorang pengendara ketika tiba-tiba pengin buang air.

Tidak melepas alas kaki sebelum masuk toilet tentu bisa membuat lantai  jadi kotor. Hal itu membuat petugas yang bertanggung jawab menjaga kebersihan akan setengah mati membersihkan lantai toilet. Karena toilet yang kotor tentu akan menimbulkan kesan kurang nyaman saat digunakan.

Demi meminimalisir lantai toilet jadi kotor, pengelola gedung biasanya memasang sebuah imbauan yang diletakkan pada posisi yang mudah disorot mata. Sebuah imbauan yang berisi perintah untuk melepas alas kaki, baik sendal atau sepatu, sebelum memasuki toilet.

Namun, namanya juga orang Indonesia, melakukan pelanggaran adalah suatu hal yang wajar. Oleh sebab itu, saya mencoba menebak pikiran orang yang nggak melepas alas kaki saat memasuki toilet umum berdasarkan pengalaman saya yang kerap menyaksikan fenomena ini.

#1 Lantai toilet sudah kotor sejak awal

Alasan pertama yang membuat orang nggak melepas alas kaki saat memasuki toilet umum adalah kondisi lantai toilet yang sudah kotor sejak awal. Hal itu membuat orang-orang enggan melepas alas kaki karena nggak ingin kakinya ikut kotor. Apa lagi kalau jenis alas kaki yang mereka gunakan adalah sepatu, tentu mereka akan kerepotan membersihkan telapak kaki saat akan memakai kaus kaki.

Selain itu, lantai yang kotor juga bisa jadi pembenaran bagi mereka untuk tetap masuk ke toilet menggunakan alas kaki, walau sudah jelas ada imbauan agar melepasnya. Bagi mereka, melepas atau nggak melepas alas kaki tetap membuat kondisi lantai sama alias tetap kotor. Pikir mereka…

#2 Buru-buru

Alasan kedua yang membuat orang nggak melepas alas kaki saat masuk toilet umum adalah buru-buru. Adanya keperluan mendesak bisa jadi penyebab seseorang buru-buru. Bagi mereka, daripada melepas dan memasang sepatu yang membutuhkan waktu beberapa menit, mendingan nggak usah lepas sepatu sekalian. Kan gampang, setelah menggunakan toilet bisa langsung pergi menyelesaikan urusan secepatnya.

Selain urusan mendesak, alasan lain yang membuat mereka buru-buru pengin menggunakan toilet karena kebelet. Menuntaskan kepentingan pribadi, menurut mereka, lebih baik ketimbang kepentingan umum. Daripada setengah mampus menahan rasa kebelet pipis saat melepaskan alas kaki demi kebersihan lantai, lebih baik mereka segera menuntaskan kepentingan pribadi dan mengabaikan imbauan untuk melepas alas kaki.

#3 Takut kehilangan alas kaki

“Ingat! Kejahatan bukan semata-mata muncul karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan!”. Masih ingat kan dengan nasihat yang sering Bang Napi ucapkan saat memandu acara berita kriminal itu?

Nah, beberapa orang terpaksa mengabaikan imbauan melepas alas kaki lantaran takut alas kakinya digondol maling. Mereka takut alas kaki yang ditinggalkan di luar toilet umum tanpa penjagaan akan memberi peluang bagi maling melakukan tindak kejahatan.

Apa lagi jika alas kakinya dibeli dengan harga mahal, tentu jadi hal menggiurkan bagi si maling. Ketakutan ini yang kemudian membuat sebagian orang terpaksa mengabaikan imbauan melepas alas kaki saat masuk ke dalam toilet umum.

#4 Sepi

Alasan lain yang membuat orang nggak melepas alas kaki saat masuk toilet umum karena situasinya sedang sepi. Tentu saat kondisi sedang sepi, nggak akan ada orang yang bisa melarang atau ngomelin mereka saat melanggar imbauan.

Selama ini, salah satu alasan sebagian orang mematuhi aturan karena nggak pengin memperoleh hukuman sosial yang kerap muncul dari orang lain yang menyaksikan mereka melanggar aturan. Baik itu berupa kesan buruk, omelan atau sanksi tegas secara langsung.

Oleh sebab itu, saat kondisi sedang sepi dan nggak ada orang yang menyaksikan mereka melakukan pelanggaran, larangan itu terkesan sah-sah saja untuk diabaikan. Termasuk nggak melepas alas kaki pas masuk ke dalam toilet. Toh nggak akan ada orang yang menegur.

#5 Kurang kesadaran untuk senantiasa menjaga kebersihan

Nah, sepertinya kalau yang ini sudah umum kita ketahui. Alasan orang nggak melepas alas kaki saat masuk toilet umum karena kurangnya kesadaran mereka untuk senantiasa menjaga kebersihan.

Orang yang punya kesadaran terhadap kebersihan akan tetap melepas alas kaki mereka meski sedang buru-buru atau situasi sedang sepi. Sebab, mereka sadar jika kebersihan itu sangat penting. Kebersihan selalu identik dengan yang indah-indah atau yang sehat-sehat, sehingga wajib diwujudkan

Tingginya kesadaran akan kebersihan, membuat mereka nggak bergantung terhadap penilaian orang lain. Nggak bergantung terhadap kesan buruk, omelan atau sanksi tegas secara langsung yang bisa muncul saat mereka nggak mematuhi imbauan.

Kesadaran akan pentingnya kebersihan ini yang menciptakan kebiasaan untuk senantiasa menjaga kebersihan, seperti hal melepas alas kaki saat masuk ke toilet.

BACA JUGA Membaca Karakter Orang dari Cara Mencuci Baju dan tulisan Munawir Mandjo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version